Review Xiaomi Redmi 4A : Terjangkau, Xiaomi Asli Indonesia

  • Xiaomi-Redmi-4A

Plus

  • Performa dan kualitas diatas rata-rata
  • Dual SIM Card 4G LTE
  • Harga bersahabat

Minus

  • Belum ada Fingerprint Sensor
  • Desain tidak istimewa
  • Kamera Selfie Tidak ada LED Flash

Score: 7.0

DESAIN
6
LAYAR
7
KAMERA
7
MULTIMEDIA
7
PERFORMA
7
VALUE FOR MONEY
8
ArenaLTE.com - Xiaomi resmi memproduksi perangkat di Indonesia. Seri produk lokal perdana mereka adalah Xiaomi Redmi 4A. Kehadiran smartphone ini seperti mempertegas komitmen Xiaomi terhadap aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Ya, setidaknya Xiaomi Redmi 4A ini sudah memenuhi standar penjualan smartphone 4G.

Setelah menimang-nimang Xiaomi Redmi 4A yang masuk meja redaksi, ArenaLTE pun segera menjajal seri yang diklaim ‘buatan Indonesia’ ini. Sekilas melihat penampakannya, sudah bisa ditebak kalau seri ini membidik pasar menengah bawah. Distributor resmi membanderol smartphone ini seharga IDR 1.499.000. Penasaran? Yuk simak review Xiaomi Redmi 4A kami berikut.
Xiaomi-Redmi-4A

Desain Xiaomi Redmi 4A

Menurut Wang Xiang, Senior Vice President, Xiaomi, memulai produksi lokal di Indonesia merupakan sebuah bukti akan pentingnya pasar Indonesia bagi Xiaomi, sekaligus menandai komitmen untuk terus tumbuh di Indonesia. Jadi, Xiaomi Redmi 4A adalah pembuktian kualitas produk lokal mereka.

Kita bongkar box smartphone ini yuk! Saat saya buka, ternyata isi paket penjualannya standar. Hanya ada unit ponsel, kepala charger, kabel data, kartu garansi dan buku manual. Tak ada headset menyisip. So, mungkin minus aksesoris ini jadi salah satu komponen yang membuat harganya bisa sedikit ditekan.

Oke, smartphone sudah kami pegang. Diusap-usap sedikit, dibolak-balik sebentar. Lalu setiap jengkal bodinya kami telusuri. Akhirnya ArenaLTE menyimpulkan jika material ponsel ini memang lebih cocok masuk kategori seri menengah bawah. Kok bisa berasumsi seperti itu? Ya, karena frame dan cover belakang terbuat dari plastik.
Xiaomi-Redmi-4A

Lapisan yang membungkus panel touchscreen dibuat agak-agak ‘3.5D curved’, menonjol keluar tapi tidak melengkung. Jika diketuk, lapisan ini kurang begitu solid. Selain itu, area layar sentuh ini ternyata gampang sekali dikotori sidik jari. Sehabis dipegang pasti menyisakan noda jari yang harus kita seka kalau ingin kembali kinclong.  

Dengan struktur unibodi, otomatis casing belakang Xiaomi Redmi 4A tak bisa dibongkar. Material tutup bodi bagian belakangnya seperti terbuat dari logam, glossy dan terlihat premium. Tapi harap maklum begitu dipegang terasa kurang kokoh. Secara keseluruhan, desain smartphone ini menurut saya relatif simpel dan elegan.

Xiaomi-Redmi-4A

Buat yang sering komplain seputar licinnya bodi belakang ponsel, kalian tak akan banyak mengeluh kalau sudah memegang Redmi 4A. Permukaan belakangnya kesat, jadi peluang tergelincir atau merosot dari pegangan bisa diminimalisir.

Oh ya, seri ini punya tombol sentuh fisik (recent, home dan back) tapi tak dilengkapi backlight. Kalau mengutak-atik malam hari, jangan harap si tombol bisa kelihatan. Lucunya, smartphone ini punya lampu notifikasi yang terletak tepat di bawah tombol home.  Padahal biasanya lampu notifikasi menempel di sudut atas layar.

Display Xiaomi Redmi 4A

Xiaomi-Redmi-4A

Permukaan layar sentuhnya rentan terhadap goresan. Jadi hati-hati saja memperlakukan panel depan ini. Harap maklum saja, Xiaomi terpaksa menyingkirkan panel anti gores demi memangkas harga. Tak ada lapisan anti gores seperti Gorilla Glass atau Dragontail, otomatis kalau ingin layar tetap mulus tanpa cacat kalian terpaksa harus membeli plastik anti gores buat melindunginya.

Teknologi layarnya biasa saja, dengan display IPS yang punya resolusi HD (720p). Dengan ukuran layar 5 inci, maka kita hanya bisa menikmati kerapatan piksel sekitar 294 ppi. Screen to body ratio-nya juga hanya 70,2 persen, jadi porsi layar sentuh dengan bodi depan kurang proporsional.

Mengacu pada spesifikasi teknis rasanya kualitas yang ditawarkan pun sudah tergambar. Dari pengujian kami, gambar yang terpancar dari layar memang terlihat natural meski jika diamati dengan jeli masih kurang halus dan masih ada titik piksel yang terlihat, khususnya untuk gambar dan huruf-huruf kecil. Warna dan kontras sih tak terlalu mengecewakan.

Oh ya, display Xiaomi Redmi 4A ini juga kurang begitu mumpuni untuk menantang pancaran sinar matahari. Dalam kondisi outdoor siang hari, gambar yang terpampang di layar nyaris tak terlihat kecuali pengaturan brightness di setting ke level tertinggi.

OS & Antarmuka Xiaomi Redmi 4A



Ini yang asyik. Xiaomi Redmi 4A mengandalkan sistem operasi Android 6.0.1 Marshmallow. Tentu saja Xiaomi sudah mengkostumisasinya dengan antarmuka khas mereka MIUI (Global) yang sudah mencapai versi 8.1.4.0. Antarmuka besutan Xiaomi ini termasuk populer dan dikenal impresif berkat akselerasinya yang gesit dan smooth.

Tampilan antarmuka Xiaomi dikenal punya kemiripan dengan iPhone, lantaran tak menyisipkan app drawer yang sebenarnya merupakan ciri  ‘native Android’. Akses aplikasi dan widget pada Redmi 4A semua ditempatkan dan dioperasikan dari home screen atau halaman utama. Harus diakui kalau antarmuka Xiaomi ini sangat ringan dan transisi layar bekerja sangat lancar.

Antarmuka Xiaomi Redmi 4A bisa menyajikan lockscreen wallpaper yang bisa berganti tiap hari. Kalian juga bisa mendownload dan menginstal berbagai wallpaper dan tema dengan berbagai variasi. Bahkan, ada ratusan tema yang bisa ditemukan dalam smartphone ini termasuk lockscreen yang mendukung animasi. Antarmuka ini juga menyajikan Lite Mode, Child Mode dan, Mi Mover.

Kamera Xiaomi Redmi 4A



Tak banyak yang bisa dibahas soal kameranya. Smartphoen ini bisa memotret gambar bagus dalam kondisi pencahayaan optimal. Tapi dalam situasi indoor atau minim cahaya, gambar tak terlalu bsia diandalkan dan relatif kurang maksimal.

Sekedar informasi, Xiaomi Redmi 4A menanamkan kamera utama 13MP. Mungkin mirip-mirip dengan yang dibenamkan dalam Redmi Note 3. Disuntik dengan fitur dan fasilitas seperti aperture f/2.2, phase-detection autofocus (PDAF) dan dual LED flash.

Antarmukan sederhana, ditanami filter dan beberapa mode seperti HDR, Manual, Fish Eye, Beautify dan lain-lain. Kamera ini bisa merekam video resolusi full HD (1080p) pada 30fps. Sayang, kualitas yang diproduksi tergolong standar.
Sementara buat penggemar selfie, tertanam kamera depan berkekuatan 5MP. Jepretannya pun lumayan meski tidak bisa dianggap jempolan.

Fitur Xiaomi Redmi 4A



Oh ya, kita juga bisa mengganti atau mengutak-atik fungsi tombol navigasi lho. Misalnya mengganti tombol recent dengan fungsi lain seperti membuka menu. Ditanamkan juga beberapa fasilitas lain seperti one handed mode, quick ball semacam tombol shortcut berbentuk  seperti pada iPhone, blok panggilan hingga fungsi backup dan reset. 

Pada Xiaomi Redmi 4A versi resmi untuk Indonesia, aplikasi Google (Google apps) sudah hadir sebagai standar. Tersedia beberapa fasilitas bawaan antarmuka seperti Mi Account yang bisa dipakai mengakses Mi Cloud, MIUI Theme Store dan Mi Store.

Fasilitas tambahan menarik yang dibenamkan dalam ponsel ini adalah Second Space. Dengan fitur ini kita bisa memiliki space terpisah di ponsel. Serasa memilki dua perangkat di satu device. Ada juga Dual apps dimana kita bisa memasang dua aplikasi yang sama sekaligus. Terakhir adalah app lock yang bisa dipakai untuk mengunci aplikasi. Oh ya, smartphone ini belum mempunyai sensor sidik jari.

Performa Xiaomi Redmi 4A

Sebagai ponsel pintar pertama Xiaomi yang diproduksi di Indonesia, Redmi 4A dilengkapi prosesor Qualcomm Snapdragon 425. Pengguna ponsel ini patut berbangga karena di segmen harga yang sama, rival umumnya masih kepentok di prosesor MediaTek. Sementara Xiaomi Redmi 4A sudah dibenami Snapdragon.

Setidaknya, dari pengalaman kami, chipset buatan Qualcomm lebih stabil dan lebih awet meski secara performa selisihnya tipis saja. Lebih dari itu, kebanyakan seri dari merek lain yang mengusung Snapdragon 425 ini memiliki  banderol harga lebih mahal.

Kinerja prosesor ini cukup lumayan sih, sanggup beroperasi dengan beban yang berat. Kami menjajal Need for Speed: No Limits, terasa smooth saat dimainkan nyaris tak ada gangguan lag atau rendering yang terputus-putus. Sementara buat aktivitas standar, menjalankan aksi multitasking, Xiaomi Redmi 4A bisa bekerja dengan baik. 

Chipset ini dibenami dengan inti quad core Cortex-A53 dengan clockspeed 1.4 GHz, 64-bit CPU. Sementara untuk pengolah grafis, perusahaan pembuatnya mempercayakan kepada GPU Adreno 308. Untuk memori, tertanam RAM 2GB dan memori internal sebesar 16GB.

Hasil pengujian lewat aplikasi benchmark bisa memperlihatkan performanya di atas kertas. Antutu mencatat skor 35.919 sementara Geekbench meraih poin 667 untuk single core dan 1754 untuk multicore. Sementara untuk work performance di PC Mark mencatat angka 3219. Bukan angka yang hebat, tapi untuk ukuran seri menengah bawah sih sudah lumayan. 

Daya tahan baterai ini cukup bisa diandalkan meski tak terlalu istimewa. Dalam pemakaian normal, smartphone ini masih bisa bertahan setengah hari lebih. Kapasitasnya 3120mAh lho. Ada bukti juga dari PC Mark seputar daya tahan baterai Redmi 4A yang berkisar di angka 7 jam 32 menit. Hmm, standar saja.

Konektivitas Xiaomi Redmi 4A



Untuk memasang kartu SIM, disediakan tray yang bisa dibuka dengan SIM ejector, letaknya di sisi bagian kiri. Tapi tray ini mengusung konsep hybrid, sehingga tidak dapat menggunakan kartu memori micro SD bila menggunakan dua kartu SIM (SIM 1 nano SIM dan SIM 2 micro SIM).

Saat dijajal, ternyata dua slot SIM card handset ini bisa dipakai mengakses semua layanan 4G LTE. Xiaomi Redmi 4A tercatat memiliki band FDD LTE dan TDD LTE yang cocok mendukung layanan operator di Indonesia.

Untuk kecepatan akses internetnya, mengandalkan LTe Cat. 4 yang kecepatannya bisa mencapai 150/50 Mbps saat download/upload data. Konektivitas seperti Bluetooth 4.0,aGPS, and 802.11 b/g/n/a Wi-Fi pun sudah terintegrasi dalam ponsel ini.

Xiaomi-Redmi-4A

Value for Money

Membidik segmen entry level  dengan harga 1,5 jutaan, rival yang beririsan dengan smartphone ini relatif melimpah. Turun ke bawah sedikit, sudah bisa bersaing dengan smartphone sejutaan. Sementara naik ke atas, Redmi 4A masih sanggup berkompetisi dengan segmen dua jutaan.

Apakah harganya sesuai dengan ‘value’ yang disuguhkan? Kalau bicara performa, handset ini bisa diandalkan. Performa dan kualitas prosesornya di atas rata-rata seri lain sekelasnya. Kapasitas baterai serta dukungan sistem operasi dan antarmuka pun tak mengecewakan. Hanya saja di sektor kamera serta kualitas casing tak terlalu istimewa. 

Leave a Comment