Plus

  • Kualitas dan performa layar
  • Performa tinggi
  • Audio Jernih
  • Kemampuan video record
  • Low light photo dan video

Minus

  • Resolusi kamera utama 12 Mpix
  • Kamera selfie 8 Mpix
  • Plastic look
  • Harga agak ketinggian

Score: 8.0

DESAIN
8
LAYAR
9
KAMERA
8
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Ketika mengumumkan peluncuran smartphone premium terbarunya dari seri Galaxy S, Samsung seperti ingin mengatakan kepada semua orang, jangan coba-coba merebut superioritas mereka sebagai produsen smartphone kelas berat di dunia. Para pesaing boleh meluncurkan seri unggulan mereka, namun raksasa elektronika dari Korea Selatan ini selalu punya stok “senjata” baru untuk membungkamnya.
 
Kali ini pabrikan asal Korea Selatan itu merilis seri Galaxy S9 dan S9+, sebagai “senjata” terbaru mereka untuk memukul para competitor. Melanjutkan rangkaian seri Galaxy S, serial yang memang memikul beban sebagai serial flagship Samsung. Banyak orang menunggu-nunggu kehadiran seri S terbaru ini. Terutama, menanti hal baru apa yang dibawa S9 dan S9+.
 
Namun, nyatanya seri baru ini tak banyak membawa pembaruan. Hanya ada perbaikan minor pada sisi desain –yang membuatnya sepintas identik dengan seri S8. Serta sedikit penambahan kekuatan pada aspek hardware, yang terutama pada penggunaan chips terbaru. Fitur imaging dan super wide screen masih jadi andalan. Selebihnya, tak jauh beda dengan seri pendahulu, mulai dari desain dan tampilan hingga fitur yang dibawa.  “Killer phone” baru dari Samsung ini pun hadir dengan harga yang bisa “membunuh” dompet.
 
ArenaLTE berkesempatan menguji salah satu dari Galaxy S9 ini, yakni, varian S9 Plus. Embel-embel Plus menandakan varian satu ini punya spek yang lebih tinggi. Termasuk harganya juga yang lebih tinggi. So, sejauh mana kehebatan Galaxy S9+ ini? Review kami mengatakan…..hmm, ikuti sajalah!

Review-Samsung-Galaxy-S9

DESAIN

Ukuran             : 158.1 x 73.8 mm
Tebal                : 8.5 mm
Bobot               : 189 gram
Platform           : Unibody
 
Bentuk dan tampilan nyaris mirip dengan seri sebelumnya, S8+. Ini bisa berarti dua hal, Samsung ingin mempertahankan karakter desain seri S, atau, kehabisan ide ntuk membuat sesuatu yang berbeda. Ada perbaikan kecil –namun berdampak besar—pada aspek desain ini. Penempatan tombol finger print (pada S8+) yang banyak dianggap sebagai kekeliruan desain, kini diperbaiki dengan menempatkan tombol itu di bawah lubang kamera (belakang).
 
Hasil improvisasi ini memang  membuat tombol untuk membuka akses layar itu jadi lebih gampang dijangkau jari –lebih tepatnya, jadi tidak membingungkan pengguna lagi seperti yang terjadi pada S8+. Meskipun, tetap ada resiko jari nyelonong ke lubang kamera, dan membuatnya kotor. Faktor jarak tombol dengan lubang kamera yang agak rapat, serta ukuran tombol finger print yang lebih kecil dari biasanya, menjadi pemicu resiko itu.
 
Bentuk dan ukurannya yang tinggi langsing, memang membuat smartphone ini enak digenggam, dan tetap enak digunakan dengan satu tangan. Soal menggunakan dengan satu tangan ini, bentuknya yang memanjang itu memang kadang-kadang menyulitkan jari (jempol) menjangkau tombol keypad atau ikon menu yang letaknya di layar ada di ujung-ujung. Posisi ponsel di tangan mesti digeser-geser bila ingin menjangkau tombol-tombol yang jauh dari jangkauan jari tersebut.–dan ini butuh skill untuk menggeser-geser posisi ponsel di genggaman dengan satu tangan.


 
Nah, soal desain dan tampilan ini, kami punya beberapa catatan. S9+ punya banyak pilihan warna, dan kebetulan yang kami pegang untuk uji coba, yang berwarna midnight black, warna hitam solid dan glossy.  Oke, untuk pilihan warna hitam legam ini, tak bisa menghindari kesan body yang terbuat dari plastic (polycarbonate). Ini agak mengurangi nilai premiumnya. Kalau dibuat dengan nuansa metal –atau malah menggunakan metal sekalian—rasanya akan lebih pantas dan terasa lebih “premium”.
 
Permukaan yang licin mengkilap ini juga akan jadi masalah ketika telapak tangan berkeringat. Ponsel bisa tergelincir dari genggaman karena licin. Atau, tampangnya yang keren dan klimis akan langsung kucel disebabkan jejak jari di sekujur permukaan bodynya.
 
Catatan lainnya adalah pada frame aluminium yang menyatukan panel depan dan panel belakang. Frame ini tampak dan terasa sedikit menonjol. Tidak menyatu mulus dengan kedua panel. Dan tonjolan frame itu terasa agak tajam di tangan. Ini sedikit mengganggu dan agak kurang nyaman ketika menggenggam ponsel ini.

DISPLAY Samsung Galaxy S9+

Jenis                            : Super Amoled Multitouch Screen, 16 Juta warna
Ukuran                         : 6.2 inchi QHD, 2960 x 1440 Pixel
Rasio Tampilan            : 18.5 : 9, Full View Display
Rasio Luas Layar         : 84.2%
Pelindung                    : Corning Gorilla Glass 5
 
Nah, kalau soal layar, di sinilah salah satu keunggulan Samsung. Dari dulu mereka memang jagoan dalam soal layar display. Tajam, cemerlang dengan tampilan warna yang natural. Ditambah dengan pergerakan layar yang mulus serta responsive terhadap sentuhan jari. Kinerja layar benar-benar menawan.


 
Samsung termasuk salah satu pionir dan pendorong penggunaan full view display (FVD) –Samsung menyebutnya sebagai Infinity Display. Jadi, kita bisa menikmati layar luas seakan tanpa batas (bezel), dengan tidak memaksa ukuran body jadi ikut membesar. Inilah keunggulan teknologi FVD, mampu menggelar layar sangat luas dan tetap mempertahankan ukuran body yang ergonomis.
 
Layar S9+ masih menyisakan sedikit ruang di bagian atas, yang digunakan untuk menaruh kamera dan speaker. Ini yang membedakan S9+ dengan pesaing-pesaing terdekat, yang memilih menghabiskan seluruh permukaan depan untuk layar, dan menempatkan poni kecil di bagian atas untuk lubang kamera dan speaker. Keunggulan konsep poni, luas layar jadi benar-benar maksimal. Bagian bawah S9+ juga menyisakan sedikit ruang. Pertanyaannya, kenapa bagian bawah ini tidak dihabiskan saja untuk layar? Toh softkey sudah ditampilkan secara virtual.

Kamera Samsung Galaxy S9+

Depan              : 8 Mpix, f/1.7, autofocus, 1440p@30fps, dual video call, Auto HDR
Belakang          : Dual lens 12 Mpix, f/1.5-2.4, Dual Pixel PDAF + 12 Mpix, f/2.4, OIS
Zoom               : 2 X optical zoom
Flash Light       : LED flash
Video               : 2160p@60fps, 1080p@240fps, 720p@960fps, HDR, dual-video rec,Super Slo-Mo
 
Ketika para competitor sekelas memasang kamera dengan besaran resolusi gila-gilaan –sekadar contoh, arsenal kamera Huawei P20 Pro adalah triple kamera (belakang) 40 Mpix + 20 Mpix + 8 Mpix, dan kamera depan 24 Mpix—Galaxy S9+ malah hadir dengan ukuran kamera yang biasa saja, yang setara dengan yang biasa dipakai smartphone-smartphone kelas menengah.


 
Jadi, ketika mengetahui, ternyataaa.., Samsung hanya membekali “dream phone” ini dengan kamera utama  berkapasitas 12 Mpix, serta kamera selfie di depan yang hanya 8 Mpix, rasanya agak-agak gimana gitu. Mosok sih? Kira-kira begitu reaksi kami –pada awalnya. 
 
Tapi baiklah, mari kita cermati dulu hasil foto dan performa kamera utamanya, yang merupakan kamera ganda dan keduanya punya resolusi 12 Mpix. Pada moda Auto, dan digunakan memotret di kala siang dengan pasokan cahaya berlimpah, hasil fotonya ajib, fokusnya tajam, pencahayaan yang balance, serta mampu merekam warna-warna secara natural.  
 
Untuk low light, ternyata di sinilah kekuatan kamera S9+ ini. Mampu memotret dengan sangat baik dalam kondisi cahaya yang sangat minim. Ini berkat lensanya yang memiliki dual aperture (f/number) paling besar (f1,5) dan (f2.4) yang dapat berubah secara otomatis sesuai dengan kondisi cahaya. sehingga bisa meraup cahaya yang minim sekalipun. 



Meskipun, bila diperbesar (stretch), hasil fotonya kelihatan pecah –bintik pikselnya kelihatan. Tentu saja, kalau ingin lebih bereksperimen dengan hasil foto, tersedia moda Pro, yang berarti Anda harus melakukan settingan manual pada parameter-parameter foto.
 
Bagaimana dengan kamera depan? Nah, kalau kamera depan yang fungsinya lebih banyak untuk selfie ini, hasil fotonya dalam settingan auto, cenderung terlihat bernuansa merah. Warna kulit terlihat lebih merah. Tapi tersedia fitur “pemoles” wajah agar terlihat lebih kinclong. Sedikit manipulasi ini bisa membuat kulit Anda terlihat lebih halus dan mulus. Yang jelas, kemampuan focusing kamera depan, sama baiknya dengan kamera utama.
 
Kamera selfienya juga dilengkapi dengan opsi wide selfie, bila ingin memperluas sudut pengambilan agar lebih banyak orang yang terfoto. Tersedia pula moda selfie focus, yang sebenarnya adalah fitur untuk mendapatkan efek bokeh. Walaupun hanya single lens, efek bokeh pada selfie ini masih okelah.


 
Efek bokeh lebih terasa optimal pada kamera belakangnya yang ganda. Untuk mendapatkan foto dengan efek bokeh ini, pilih moda Live Focus, lantas arahkan pada obyek yang hendak dibikin jelas, dengan latar belakang blur.
 
Samsung membekali kamera S9+ dengan fitur untuk bersenang-senang. Salah satunya adalah AR Emoji. Yang dengan fitur ini, Anda bisa menciptakan emoji berdasarkan foto wajah Anda sendiri. Fitur ini bisa menghasilkan satu set emoji yang menggambarkan karakter pengguna. Walaupun tidak terlalu mirip dengan wajah Anda, tapi cukup seru juga sih, ada emoji yang hanya Anda yang punya.


 
Berikutnya adalah moda Food. Nah, fitur ini jelas dihadirkan untuk memfasilitasi perilaku pengguna smartphone di Indonesia, yang doyan memotret makanan, lantas dilempar ke medsos. Anda bisa memilih moda Food ini ketika makanan yang dipesan di restoran, telah disajikan di depan Anda. Keistimewaan dari moda Food ini, foto makanan Anda bisa tampak lebih menggiurkan, berkat pengaturan tone. Ketajaman fokusnya membuat detil makanan tampak sempurna.

Video Record

Kalau Anda butuh perangkat perekam video yang praktis, ukurannya hanya segenggaman tangan, tapi kemampuannya merekam video bisa diandalkan, dengan pilihan optimasi yang lengkap, ya Galaxy S9+ ini jawabannya.
 
Performa video recording S9+ di atas rata-rata. Kualitas hasil rekamannya tajam tanpa secuilpun bintik piksel yang kelihatan. Termasuk ketika dipakai merekam dalam kondisi low light, ketajaman video masih terjaga dengan baik. Yang istimewa adalah kemampuan mic built-in nya dalam menangkap suara.


 
Yang jadi andalan dari Samsung S9+ dan tidak dimiliki oleh smartphone lain adalah moda rekam super slow motion yang mampu merekam video hingga 960FPS, yang hasil rekamnya terlihat halus. Gerakan air mengalir, misalnya, bisa tertangkap dengan baik. Ada pula moda time lapse –yang di ponsel ini dinamakan hyper lapse, yang fungsinya rekaman video dengan gerak dipercepat.

MULTIMEDIA

Audio Player     : MP3/WAV/eAAC+/FLAC player
Video Player     : MP4/DivX/XviD/H.265 player
Audio               : 32-bit/384kHz audio
 
Di aspek multimedia ini, S9+ membuktikan diri pantas menjadi smartphone premium flagship-nya Samsung. Kualitas audio yang dihasilkan stereo speaker benar-benar nyaring tapi empuk dan garing dengan keseimbangan nada yang prima. Apalagi didengarkan lewat headset bawaannya.
 
Kualitas pemutar video juga asyik punya. Memainkan video full HD, serta menayangkan di layar lebarnya, seakan menikmati tayangan tv kabel, saking jernihnya. Ditambah dengan kualitas suara yang dihasilkan. Sebagai perangkat yang bisa difungsikan sebagai sarana penghibur, S9+ mampu memerankannya dengan sempurna.

PROSESOR DAN MEMORI

Chipset : Exynos 9810 Octa (Eropa, Timteng dan Asia/ETTA)
CPU                 : Octa-core 4x2.7 GHz Mongoose M3 & 4x1.8 GHz Cortex-A55 (ETTA)
GPU                 : Mali-G72 MP18
RAM                 : 6 GB
ROM                 : 64 GB
Ext Memory      : Micro SD up to 400 GB
 
Samsung membedakan jeroan S9+ berdasarkan wilayah pemasaran. Untuk kawasan Eropa, Asia dan Timur Tengah, diberikan jeroan Exynos seri paling top –untuk Amerika dan Cina, memakai chipset terbaru Qualcomm SDM845 Snapdragon 845. Ada pertimbangan tertentu, pastinya, dari perbedaan ini. Namun pastinya lagi, kualitas kedua jenis chipset itu berada pada level yang sama.
 
Dipacu dengan prosesor delapan inti (yang juga berbeda dengan wilayah Amerika dan Cina), menjamin proses olah data dan kinerja smartphone ini ngacir seperti mobil balap di jalan tol yang kosong. Apalagi didukung dengan RAM berkapasitas besar. Jadi pendek kata, tak usah ditanya lagi, bagaimana kemampuannya dalam menjalankan berbagai fungsi dan prosesing data. Main game? Sebut saja game 3D online model apa yang mau dimainkan. Dijamin tampilan grafisnya mulus.

FITUR LAIN

Bixby
Ini inovasi Samsung untuk mempermudah pengguna mengakses dan mengoperasikan smartphone, yang sudah diperkenalkan di seri sebelumnya. Bixby bisa mengerjakan sejumlah fungsi, seperti translasi bahasa, menyediakan info harga produk, menjalankan aplikasi tertentu, dan sebagainya. Jadi semacam asisten cerdas bagi penggunanya. Fitur ini bekerja dengan perintah suara, input teks ataupun dengan cara meng-klik option yang ditampilkan.
 
Catatannya adalah, Bixby baru berfungsi dengan tiga pilihan bahasa saja: Bahasa Inggris (AS), Mandarin dan Korea. Bahasa Indonesia belum ada, tapi dijanjikan akan segera ada, dan entah kapan. Jadi, Anda harus punya lidah Inggris yang fasih, agar Bixby bisa mengenali perintah Anda. Itupun, kadang-kadang Bixby tak merespon dengan baik. Tapi okelah, paling tidak translasi bahasa bisa dilakukan dengan bagus dan sangat membantu. 
 
S Lime
Menu ini adalah semacam toko buku digital, yang menyediakan bermacam koran dan majalah dalam bentuk digital –tentu saja koran dan majalah yang sudah bekerja sama dengan Samsung. Ada beberapa (promo) yang bisa dibaca (download) gratis. Beberapa lainnya mesti berbayar. Dengan dukungan layar lebar infinity-nya, menikmati majalah digital ini lumayan menyenangkan.


 
Secure Folder
Menu ini berfungsi semacam brankas atau safe deposit box yang hanya Anda yang punya kunci aksesnya. Anda bisa menyimpan file, picture, notes dan aplikasi, yang Anda tak ingin orang lain ketahui. Fungsi ini sebenarnya sudah banyak dipakai oleh smartphone-smartphone lain.
 
SmartThings
Ini adalah fungsi yang berbasis Internet of Things (IoT), di mana prinsip kerjanya semacam machine to machine communications. S9+ Anda bisa menjadi alat pengendali sejumlah device (yang compatible), seperti televisi, audio visual, washer, robot vacuum, dan lemari pendingin. Menghadirkan fungsi ini, Samsung mulai memperkenalkan future lifestyle, di mana segenap kendali aktivitas ada di genggaman tangan.

KONEKTIVITAS

OS                   : Android 8.0 (Oreo)
Jaringan           : 4G/3G, LTE Cat 18
WiFI                 : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth         : 5.0, A2DP, LE, aptX
NFC                  : Support
SIM                  : Dual nano simcard (hybrid)
 
Galaxy S9+ sudah dibekali koneksi 4G LTE yang kompatibel dengan semua operator 4G LTE di Indonesia. Artinya, memakai kartu SIM dari operator manapun, bisa berjalan dengan baik. Bahkan dibawa ke luar negeri sekalipun, dan memakai kartu SIM dari negara yang dikunjungi, karena ponsel ini memiliki pita frekuensi yang sangat lengkap. Sekadar informasi, teknologi LTE yang digunakan sudah Category (Cat) 18, yang secara teori mendukung kecepatan 1.2 Gbps (DL) dan 200 mbps (UL).
 
Kemampuannya menangkap sinyal 4G LTE dari operator juga bagus, kencang dan stabil. Dan meskipun sinyal hanya tertangkap lemah (1 bar), smartphone ini masih bisa bekerja dengan lancar. S9+ memiliki dua slot sim card hybrid –satu slot bisa berfungsi sebagai slot memori card jenis micro SD. Artinya, kalau mau memasang memory card, Anda harus mengorbankan satu sim card tak terpasang.
 
Koneksi wi-fi bisa dilakukan dengan baik, lewat beragam hotspot yang ada. Sebaliknya, ponsel ini juga bisa jadi hotspot portable, dengan mengaktifkan moda theteringnya. Sebenarnya, tersedia pula fitur NFC, yang memungkinkan ponsel ini terhubung ke berbagai perangkat lain –yang punya fasilitas serupa. Sementara NFC masih minim digunakan di sini, keberadaan fitur ini lebih pada sekadar pelengkap.

BATERAI

Jenis                : Lithium Ion
Kapasitas         : 3.500 mAh
USB Port          : Tipe C 1.0
Fast Charging  : Quick charge 2.0
 
Kapasitas baterai yang tertanam di S9+ merupakan kapasitas baterai paling besar untuk smartphone flagship Samsung –ini baterai dengan kapasitas yang sama dengan yang ditanam di S8+. Dan ternyata, performanya pun sama dengan baterai di S8+. Dengan chipset terbaru, konsumsi baterai di S9+ ini mestinya bisa lebih efisien. Nyatanya tidak.
 
Tapi dari segi pengisian ulang, nampaknya S9+ menunjukkan kinerja yang lebih baik. Dari kondisi kosong 0% hingga terisi sekitar 50%, butuh waktu charging sekitar 45 menit saja. Untuk terisi penuh dari keadaan kosong, butuh waktu sekitar 1 jam 40 menit. Ini cukup cepat untuk proses charging. Di tengah pemakaian yang intens, proses charging cepat ini memang jadi krusial.

PERFORMA

Chipset terbaru dari Samsung Exynos 9810 menunjukkan kelasnya dengan memberikan performa yang moncer, dan lebih kencang daripada seri sebelumnya (S8+). Ditambah dengan RAM 6 GB seluas hangar pesawat, membuat ponsel ini  anteng saja melahap fungsi-fungsi berat. Anda bisa menikmati game 3D online tanpa gangguan, serta video yang mengalir mulus.
 
Meskipun dipakai secara intens dan multi tasking, juga tak terlihat tanda-tanda S9+ kewalahan. Dan tak juga menunjukkan tanda-tanda keringatan (overheating) pada bodynya. Samsung S9+ dalam hal ini, menunjukkan kemampuannya sebagai smartphone masa depan, bagi pengguna yang mengandalkan mobile activity dalam kesehariannya.

VALUE for MONEY

Nah, sekarang berbicara harga. Untuk S9+ yang dilengkapi RAM 6 GB dan ROM 64 GB, dibandrol IDR12.9 juta. Sementara varian 6GB/256 GB, diberi harga IDR14.5 juta. Pertanyaannya, pantaskah harga segitu disematkan kepada flagship Samsung ini?
 
Menurut kami, terlepas dari kinerjanya yang moncer, harga S9+ agak kemahalan. Kenapa begitu? Lihat saja, ponsel ini hanya dibekali kamera yang kapasitasnya sekelas smartphone kelas menengah. Sudah itu, dual camera hanya ada di kamera utama saja, depan tidak.

Dan resolusi kamera selfie di depan pun, bisa dibilang sekadarnya. Ini bila dibandingkan dengan pesaing sekelas, yang royal dengan kapasitas kamera, dengan harga di bawah S9+. Bahkan P20 Pro dari Huawei, punya triple lens untuk kamera utamanya, yang resolusinya mencapai 40 Mpix.