Menurut survei, banyak guru yang sudah menggunakan perangkat seperti komputer, proyektor dan laptop yang tersedia, dan sebagian besar guru (67 persen) tidak memiliki kesulitan dalam mengintegrasikan perangkat - perangkat tersebut.
Selain itu, ada minat yang besar dalam penggunaan teknologi Virtual Reality (VR). Sekitar 18 persen dari responden sudah menggunakan VR dalam konteks pribadi atau profesional.
Teknologi Virtual Reality (VR) ini juga baru tersedia di 4 persen sekolah, namun hampir setiap guru (48 persen) menyatakan kesediaan untuk mencobanya di kelas.
Pengaruh Teknologi Virtual Reality (VR) terhadap Nilai
Secara umum diyakini bahwa mengalami sesuatu secara langsung, dibandingkan dengan hanya membaca tentang suatu hal, akan sangat memperkaya seisi kelas dan meningkatkan kinerja para siswa secara keseluruhan.Lebih dari 3/3 dari guru yang diwawancarai (79 persen) setuju bahwa teknologi Virtual Reality (VR) memungkinkan pengalaman yang sebelumnya tidak akan mungkin dirasakan. Sehubungan dengan survey tersebut, 77 persen percaya bahwa VR adalah cara yang tepat bagi siswa untuk menjelajahi tempat-tempat yang tidak biasanya mereka kunjungi.
Selain meningkatkan pengalaman belajar, sebagian besar guru percaya bahwa penggunaan VR di kelas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (74 persen) dan meningkatkan keberhasilan belajar mereka (62 persen).
58 persen pendidik juga merasa bahwa penggunaan teknologi dapat membantu siswa lebih memahami konsep – konsep pembelajaran. Menurut responden, subyek yang VR akan paling cocok untuk yang geografi (80 persen), sejarah (74 persen) dan ilmu pengetahuan alam (62 persen).
Terlepas dari kenyataan bahwa Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang sangat baru, hampir setengah dari guru yang disurvei (42 persen) percaya akan digunakan di dalam kelas dalam lima tahun ke depan.
Teknologi Virtual Reality (VR) Cara Baru Untuk Belajar
Untuk lebih memahami seperti apa konsep – konsep edukasi Teknologi Virtual Reality (VR), salah satu pengembang Teknologi Virtual Reality (VR) Samsung telah bekerjasama dengan Cornelsen, penerbit buku sekolah yang berbasis di Berlin.Dalam proyek bersama tersebut, Teknologi Virtual Reality (VR) dalam pendidikan dikembangkan untuk membantu siswa memvisualisasikan proses biologis kompleks dari tubuh manusia. Proyek ini diuji oleh 150 siswa di Berlin, Lower Saxony dan Baden-Wuerttemberg pada akhir 2016.
Dengan perangkat Teknologi Virtual Reality (VR), siswa akan dapat mengalami secara langsung berbagai konsep pendidikan seperti ini, sambil belajar yang menyenangkan dan cara yang menarik.