ArenaLTE.com - Dunia usaha semakin sering mendapat serangan ransomeware atau malware yang menyebabkan bocornya data perusahaan. Menurut laporan FBI pada Juni 2016 lalu, ada 18 juta contoh malware baru yang muncul.
 
Berarti ada sekitar 200.000 malware baru setiap hari hari. Sejak awal tahun rata-rata serangan ransomware terjadi 4.000 kali per hari, naik 300% dibanding tahun sebelumnya. Dan cara penyebaran ransomeware ini ilakukan dengan cara phishing email.
 
Phishing adalah contoh dari teknik rekayasa sosial yang digunakan untuk menipu pengguna, mengeksploitasi kelemahan dalam keamanan web, email phishing biasanya berisi pesan penipuan yang mengatasnamakan perusahaan atau institusi tertentu seperti Universitas, penyedia layanan internet, bank atau institusi pemerintah, serangan ini bertujuan untuk memanipulasi manusia.
 
Studi Dr. Zinaida Benenson, Kepala IT Security Lab Universitas Erlangen Nuremberg Jerman yang dilakukan di Friedrich Alexander Universitas (FAU) dan disajikan di Black Hat USA 2016 menyimpulkan bahwa pengguna komputer lebih rentan terhadap serangan phishing daripada yang diduga.
 
Mayoritas orang akan tetap mengklik tautan berisiko yang tidak dikenal. Apalagi jika email tersebut berasal dari perusahaan atau institusi yang kredibel probabilitas mengklik tautan bisa jauh lebih besar.
 
Sehingga kemungkinan komputer terinfeksi malware juga sangat besar, faktor inilah yang menunjukkan bahwa manusia menjadi titik terlemah dalam sistem keamanan suatu perusahaan.



Menambal Lubang Keamanan bocornya data perusahaan

Menanggapi kecenderungan bermasalahnya sistem keamanan perusahaan yang diakibatkan manusia, Technical Consultan PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan bahwa

Phishing email sebenarnya bukan barang baru dalam dunia kejahatan cyber, teknik ini merupakan cara konvensional yang paling umum digunakan untuk menyebar malware. Masih banyaknya perusahaan atau individu terinfeksi melalui cara ini membuktikan bahwa masih lemahnya kesadaran banyak pihak tentang pentingnya kesadaran keamanan internet.”
 
Selain itu Yudhi juga memberikan beberapa langkah-langkah pengamanan untuk mencegah penularan infeksi ransomware yang menjadi penyebab bocornya data perusahaan dan individu sebagai berikut :