ArenaLTE.com - Baterai lithium polymer atau lithium ion yang banyak digunakan pada smartphone, dari dulu hingga kini, kabarnya kurang aman. Karena, baterai tipe itu menggunakan material cair sebagai elektrolit, yang beresiko bocor dan mudah terbakar. Itu pula yang diduga menjadi (salah satu) penyebab kasus meledaknya baterai smartphone tatkala sedang di-recharge.
Itu pula yang mendorong sekelompok peneliti Singapura, menciptakan baterai lithium yang lebih aman. Tak mudah terbakar atau meledak, namun tak mengurangi kinerjanya sebagai penyuplai daya. Dan yang penting, bisa dan cocok digunakan di aneka perangkat elektronik.
Tim peneliti dari NanoBio Lab (NBL) Singapura itu mengatakan, mereka menemukan cara untuk membuat baterai lithium-sulfur, yang berbahan baku semi-liquid elektrolit. Bahan ini berbentuk seperti gel, tidak padat tapi juga tidak cair. Mereka memanfaatkan teknologi nano untuk menciptakan material baru ini.
Penggunaan elektrolit semi-liquid ini memang ditujukan untuk menjadi solusi pengganti elektrolid cair, yang disebutkan mudah bocor, sangat tergantung pada separator elektroda yang tidak stabil pada faktor panas dan faktor mekanis. Sementara menggunakan elektrolit padat, memang bisa meningkatkan faktor keamanan, namun mengurangi kinerja baterai sebagai penyuplai daya.
Jackie Y. Ying, pimpinan tim peneliti NBL itu mengatakan, “Quasi-solid electrolit hibrida merupakan kombinasi komponen padat dan komponen cair, yang menghasilkan baterai yang lebih aman namun tetap mempertahankan kinerja tinggi sebagai catu daya.” Dalam penelitian tersebut, Ying dibantu Ayman AbdelHamid dan Cheong Jian Liang. “Solusi kami adalah menghilangkan resiko kebocoran dan lebih stabil pada suhu panas dan faktor mekanisnya,” tambah Ying.