ArenaLTE.com - Samsung dikabarkan telah menemukan teknologi baterai baru yang berasalah dari materila graphene. Bahan yang diklaim cocok untuk digunakan sebagai baterai lithium-ion, karena memiliki kekuatan yang tahan lama. Sehingga memungkinkan masa depan atau masa umur pemakaian lebih lama. Namun sayangnya, kabarnya untuk memproduksi masal baterai ini memerlukan biaya yang cukup mahal.

Seperti diketahui, graphene adalah jenis material baru dengan atom tunggal yang memiliki kekuatan 200 kali lebih kuat dari baja namun memiliki ketipisan yang jauh di bawah ketipisan satu helai rambut manusia. Sehingga kekuatan material ini diklaim sangat cocok digunakan sebagai baterai, bisa memiliki kapasitas besar dengan dimensi yang tipis namun tetap awet dalam masa pemakaian.

Mengutips dari laman GSMarena, yang diungkapkan oleh evan blass bahwa produsen raksasa asal Korea, Samsung dikabarkan akan meluncurkan perangkat dengan baterai graphene. Kemungkinan produk akan muncul pada tahun deppan atau paling lamban pada 2021 mendatang.

Graphene, sebagai bahan yang akan digunakan nati memang diklaim sangat konduktif dan elastis, disebut-sebut sebagai produk masa depan sejak penemuannya sebagai alternatif baterai lithium-ion pada tahun 2004. Ini adalah bentuk karbon yang dapat diimplementasikan dalam kemasan baterai yang lebih kecil, lebih ramping dengan kapasitas lebih tinggi , kecepatan pengisian dan daya lebih cepat, tanpa perbedaan besar dalam suhu permukaannya.

Namun, seperti halnya teknologi terobosan lainnya, baterai graphene juga sangat mahal. Blass mengatakan bahwa sementara Samsung mungkin memiliki produk yang sebenarnya, perusahaan masih perlu bekerja untuk meningkatkan kapasitas dan menurunkan biaya produksi, tetapi kita tidak perlu terkejut jika kita melihat telepon sebelum perangkat Bixby Home atau Half-Life 3 .