ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Lembaga riset IDC, belum lama ini mengumumkan hasil temuannya dalam tajuk Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker. Disebutkan bahwa pada kuartal ketiga tahun 2015 (Q3 2015) jumlah pengiriman smartphone di seluruh dunia naik 6,8 persen, dari 332,6 juta unit pada Q4 tahun 2014. Hal ini menyiratkan peningkatan tertinggi pada catatan penjualan smartphone. Sebelumnya IDC memperkirakan, bahwa di Q3 2015 hanya akan mencapai angka pengiriman 363,8 juta unit. Estimasi ini didasari melemahnya tren daya beli konsumen di banyak negara.
“Vendor rupanya berhasil melihat peluang pasar dengan cukup jeli. Konsumen pada dasarnya ingin tetap mengganti smartphone mereka karena beberapa alasan. Meski ada tekanan daya beli, tapi kombinasi pemasaran dengan operator yang menawarkan program trade in promo lebih awal dan equipment installation plans (EIP) bisa menjadi pendorong penjualan,” ujar Ryan Reith, Direktur Program IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, dikutip dari Cellular-new.com.
"Kuartal ketiga menempatkan vendor pada penekanan besar pada perangkat andalan sebagai untuk outclass di fitur dan desain," kata Anthony Scarsella, Manajer Riset, Mobile Phones. Vendor-vendor utama menerjemahkan persaingan sengit pada segmen high-end untuk menantang Samsung dan Apple untuk tempat di antara elit.
Baca: IDC: Pasar Tablet Kian Lesu, Pengapalan Anjlok Hingga Minus 12,6% di Q3 2015
Samsung tetap pemimpin keseluruhan di pasar smartphone dunia dengan pengiriman 84,5 juta unit, naik 6,1% dari tahun lalu. Samsung tetap fokus pada handset premium dengan peluncuran dua perangkat baru, Galaxy S6 edge + and Note5. Sementara Apple mendorong pengiriman iPhone pada Q3 2015 sebanyak 48 juta unit, naik dari 22 persen dari 39,3 juta unit pengapalan di tahun lalu.
Vendor asal Cina Huawei di Q3 2015 pengiriman smartphone mencapai 26,5 juta unit, naik 60,9 persen dari tahun lalu. Huawei sekali lagi memfokuskan upaya pada kisaran middle end ke high end hampir sepertiga dari pengiriman pada kuartal terakhir. Lenovo terus berjuang dengan bantuan dari asetnya yang diperoleh dari Motorola. Pada kuartal ketiga, pengiriman smartphone gabungan Lenovo dan Motorola mencapai 18,8 juta, atau naik 11,1 persen dari tahun lalu. Kemudian Xiaomi pada Q3 2015 pengiriman smartphone meraih 18,3 juta unit, hingga total sampai akhir tahun akan mengapalkan 52,1 juta unit smartphone.