5 Tren Teknologi Di Tempat Kerja Masa Depan

ArenaLTE.com - Segala kemajuan teknologi dan munculnya generasi millenial sebagai pengisi tenaga kerja baru tentunya akan membawa perubahan dalam tempat kerja. Hal inilah yang disorot Lenovo dalam riset terbarunya bersama IDC, berjudul "Enabling the Future Workspace - Agile, Intelligent, and Engaging".

Riset ini membahas bagaimana generasi millenial di Asia, yang akan mengisi lebih dari 50% tenaga kerja di tahun 2020 nanti, akan mendorong transformasi di tempat kerja di seluruh Asia Pasifik, kecuali di Jepang.

Keahlian generasi millenial akan teknologi, digabungkan dengan tekad perusahaan untuk meningkatkan daya saing, akan mendorong pengadopsian alat untuk mengakselerasi inovasi, seperti AR dan VR, cognitive/artificial intelligence (AI), dan robotik.

Hal ini menimbulkan perilaku dan praktik baru, terutama dalam tampilan antarmuka di perangkat manusia, kolaborasi, talent practices, visualisasi, dan wawasan yang didorong oleh data.

IDC InfoBrief juga memprediksi bahwa Asia Pasifik (kecuali Jepang) akan mewakili pasar terbesar untuk akselerator inovasi, diramalkan akan mencapai lebih dari 600 miliar dolar AS di tahun 2020. Perubahan ini akan menghasilkan norma baru di Asia Pasifik; mulai dari pendekatan kita untuk membeli perangkat dan cara kita berkolaborasi, hingga bagaimana kita mendapatkan dan berinteraksi dengan data.

5 Tren Teknologi Di Tempat Kerja Masa Depan yang ditemukan IDC InfoBrief, antara lain:

1. Di tahun 2019, sebanyak 20% dari 1000 perusahaan di Asia akan mengadopsi device as a service (DaaS) dan 1% akan bertransisi sepenuhnya ke DaaS.
 
2. Di tahun 2019, sebanyak duapertiga dari perangkat Windows 10 (PC dan tablet) akan diatur melalui platform unified endpoint management(UEM) dan satu dari tiga perusahaan akan mengkonsolidasi tim desktop dan manajemen mobilenya ke dalam satu unit operasional.
 
3. Di tahun 2020, sebanyak 40% inisiatif transformasi digital akan didukung oleh kemampuan kognitif/AI, menyediakan wawasan secara on-time untuk model operasional dan monetisasi baru.
 
4. Di tahun 2020, sebanyak 1000 perusahaan di Asia akan menggunakan inovasi terbuka untuk mengalokasi keahlian ke 15% dari proyek baru, bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan pengenalan produk mereka sebesar lebih dari 50%.
 
5. Di tahun 2020, lebih dari 20% pekerja informasi akan memanfaatkan AR di desktop atau di mobile untuk memanipulasi informasi digital, berinteraksi dengan obyek di dunia nyata, dan berkolaborasi dengan mitra kerja.

Tempat kerja yang lebih cerdas mulai terbentuk
Menurut IDC, agar tetap bersaing di tahun 2018 ke depan, perusahaan di wilayah Asia Pasifik harus melakukan pendekatan holistik untuk menciptakan kantor yang cerdas di berbagai lapisan mulai dari lingkungan fisik, budaya kerja, hingga teknologi.

Perusahaan juga perlu menyadari tantangan yang mungkin terjadi saat ada pergantian manajemen, karena transformasi manajemen membutuhkan usaha konsisten dari berbagai tingkatan untuk memimpin ekonomi digital.

Menurut Lenovo, untuk menyediakan pengalaman digital yang sangat menarik di tempat kerja, kuncinya adalah dengan melakukan pendekatan yang user-sentris. Penting bagi perusahaan untuk menyingkirkan ide PC tradisional, guna menciptakan pengalaman yang mobile, cerdas, dan terpersonalisasi bagi para pegawainya.

Ini bisa dilakukan dengan menyediakan beragam pilihan bentuk dan desain untuk memenuhi permintaan akan tempat kerja yang modern, menawarkan perangkat generasi berikutnya, memastikan mobilitas perangkat, dan di saat yang sama, menjaga reliabilitas tingkat enterprise.

“Ini masa yang menarik bagi penggemar kemajuan teknologi. Bahkan, kami yakin sekarang kita bukan hanya di titik puncak, di mana pergeseran demografi dan teknologi yang mudah diakses akan mendorong perubahan yang cepat dalam cara kerja kita beberapa tahun ke depan,” kata Budi Janto, Country General Manager, Lenovo Indonesia. 

Leave a Comment