Joko Anwar berbagi tips dan trik mengenai Visual Storytelling dimana serta informasi teknis pengambilan gambar yang menarik dan bercerita dengan memaksimalkan smartphone Samsung Galaxy.
Galaxy Movie Studio adalah sebuah platform persembahan Samsung Electronics Indonesia dalam mendukung dan meningkatkan kemampuan pengguna dari membuat konten video biasa menjadi konten video seperti film dibantu oleh smartphone Samsung Galaxy.
Serangkaian kegiatan telah dilakukan seperti Online Class yang bisa diakses melalui kanal YouTube Samsung Indonesia, hingga Offline Class pertama dengan topik pre-production, production, dan post production yang dibawakan Yandy Laurens dan Sammaria Sari Simanjuntak.
Minat menonton film orang Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan survei, 59.1% minat menonton didominasi oleh generasi muda, yang kebanyakan merupakan pelajar dan mahasiswa. Tingginya minat menonton film, mendorong keinginan generasi muda untuk belajar lebih dalam mengenai pembuatan konten video layaknya film dengan menggunakan smartphone.
Joko Anwar mengungkapkan kegembiraannya menjadi salah satu bagian dari Galaxy Movie Studio. Melihat tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menikmati film serta keinginan untuk membuat konten video story, Galaxy Movie Studio dapat membantu mereka untuk memaksimalkan smartphone Galaxy untuk membuat film pertama mereka.
“Salah satunya dengan menggunakan Galaxy S20 dengan fitur-fiturnya yang terdiri Single Shot, Ultrawide, Perekaman Video 8K, Live Focus dan Super Steady 2.0 untuk memaksimalkan pengambilan footage-footage yang apik. Melalui offline class ini pula, kami dapat memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para movie enthusiast serta berbagi tips dan trik untuk membuat film berkualitas,” jelasnya.
Untuk memulai konten video layaknya sebuah film, penting untuk memperhatikan hal-hal mendasar yang patut dikuasai oleh mereka yang ingin memulai membuat film pertamanya.
“Langkah awal seseorang ketika ingin membuat sebuah konten video berkualitas layaknya sebuah film ialah menguasai Director Treatment yang merupakan pedoman bagi sutradara dalam mendeskripsikan sebuah film yang terdiri dari camera movement, type of shot, angle camera serta story telling atau penyampaian cerita agar dapat mengkomunikasikan skenario dalam bentuk visual kepada semua kru yang terlibat”, ungkap Joko Anwar.
“Ini bisa diwujudkan melalui teknik visual storytelling yang berfokus pada berbagai macam tipe pengambilan gambar, pembelahan shoot yang baik serta pemilihan warna yang merupakan faktor-faktor dasar dalam pembuatan sebuah film. Semua itu dapat diwujudkan dengan berbekal smartphone, asalkan kita pintar memaksimalkan beragam fitur-fitur dalam smartphone kita salah satunya seperti melalui Galaxy S20.” lanjut Joko Anwar.
Berikut adalah beberapa tips and trik teknik Visual Storytelling untuk mempertajam visual film
Pahami skenariomu dan kuasai director treatment agar dapat mengkomunikasikan skenario dalam bentuk visual yang konkret kepada semua kru yang terlibat.
- Jangan takut untuk bereksplorasi dan mencoba beragam angle camera dan camera movement untuk menemukan style atau gaya filmmu. Kamu bisa memaksimalkan pengunaan fitur Live Focus, Ultrawide, Super Steady 2.0 dan dan berkreasi untuk menentukan gaya filmmu.
- Pahami kapan harus menggunakan blast shot (pembelahan shoot) agar memudahkanmu untuk membelah setiap adegan yang ada dan menyusunnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Kamu dapat mengunduh aplikasi Adobe Rush di PlayStore untuk memudahkan proses editing dari smartphonemu.
- Gunakan fitur-fitur pada smartphone untuk menciptakan efek dramatis untuk memperkaya
- footage. Be creative!
- Dalam proses editing dan menentukan feel, tone, pemilihan warna dan elemen-elemen lainnya, jangan cepat puas dan berani mengeksplorasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.