5 Prediksi NetApp Tentang Evolusi Data 2018

ArenaLTE.com - Data kini sudah menjadi sebuah sumber daya berharga yang dapat digunakan untuk mendukung bisnis. Bukan hanya sekedar data biasa, apabila dianalisa dengan baik, data bisa menjadi pertimbangan penting dalam sebuah keputusan bisnis. 

Namun, seiring berkembangnya teknologi dan jaman, teknologi juga semakin bertumbuh dan berkembang. Data juga berevolusi dan berkembang sesuai penggunaannya. Berikut ini 5 prediksi CTO NetApp tentang evolusi data 2018.

Data menjadi sadar diri
Seiring dengan data yang menjadi semakin sadar diri dan bahkan lebih beragam dari sekarang, metadata (data atau informasi yang menyediakan informasi atas satu atau lebih aspek dari data lainnya) akan memungkinkan data untuk secara proaktif memindahkan, mengkategorikan, menganalisa dan melindungi dirinya sendiri. 

Alur antara elemen data, aplikasi dan storage akan terpeta secara real-time ketika data menghantarkan informasi yang diperlukan pengguna ketika diperlukan. Hal ini juga memperkenalkan kemampuan data untuk mengatur dirinya sendiri. Data itu sendiri akan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengakses, berbagi dan mengguna data tersebut, yang dapat memiliki implikasi yang lebih luas, secara eksternal, untuk perlindungan, privasi, pengaturan dan kedaulatan data.

Mesin virtual menjadi mesin ‘ridesharing’
Mengelola data yang semakin terdistribusi akan semakin cepat, murah dan nyaman dengan menggunakan mesin virtual, dan diprovisi melalui infrastuktur webscale, dibandingkan dengan mesin fisik.

Seperti layaknya layanan ridesharing seperti Go-Jek atau Grab yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan penggunanya daripada membeli kendaraan. Pemikiran yang sama juga berlaku dalam konteks mesin virtual dibandingkan dengan mesin fisik. 

Mesin virtual yang diprovisi di infrastuktur webscale (yakni, komputasi tanpa server) serupa dengan layanan ridesharing untuk komputasi, dimana pengguna hanya perlu menspesifikasikan tugas yang perlu diselesaikan. Mereka menyerahkan detil selebihnya kepada penyedia layanan cloud untuk membereskannya, membuat hal ini lebih nyaman dan mudah untuk digunakan dibandingkan dengan model-model tradisional untuk tipe-tipe beban kerja tertentu.



Data akan bertumbuh lebih cepat 
Bukan rahasia bahwa data telah menjadi sangat dinamis dan dihasilkan dalam laju yang tak pernah bisa dibayangkan, yang sangat melebihi kemampuan untuk memindahkan data. Namun, daripada memindahkan data, aplikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk memproses data perlu dipindahkan menuju data, dan hal ini memiliki implikasi untuk arsitektur baru seperti edge computing, core computing dan cloud computing. 

Di masa depan, jumlah data yang dicerna di pusat jaringan atau core, akan selalu lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah data yang dihasilkan di tepian jaringan atau edge. Namun hal ini tidak terjadi tanpa sengaja. Hal ini harus dimungkinkan secara hati-hati untuk memastikan data yang tepat disimpan dan dipertahankan untuk pengambilan keputusan nantinya.  

Evolusi dari “Big Data” menjadi “Huge Data”
Seiring pesatnya pertumbuhan akan tuntutan untuk menganalisa sejumlah rangkaian daya yang besar, kita perlu memindahkan data lebih dekat dengan sumber daya komputasi. Presistent Memory merupakan hal yang memungkinkan proses komputasi ultra-low latency tanpa kehilangan data; dan tuntutan akan latency ini pada akhirnya akan memaksa arsitektur piranti lunak untuk merubah dan menciptakan kesempatan data driven baru untuk bisnis. Teknologi flash telah menjadi topik hangat di industri, namun, piranti lunak dimana teknologi ini berjalan, tidak benar-benar berubah, hanya menjadi lebih cepat.

Kemunculan decentralized immutable mechanism dalam mengelola data
Mekanisme untuk mengelola data dalam cara yang dapat dipercaya, immutable (atau tetap), dan yang betul-betul terdistribusi (tanpa adanya wewenang pusat) akan muncul dan memiliki dampak yang mendalam terhadap data center. Blockchain merupakan contoh utama dari hal ini.

Mekanisme desentralisasi seperti blockchain menantang pengertian tradisional akan perlindungan dan pengelolaan data. Karena tidak adanya titik kendali terpusat, seperti halnya server-server yang terpusat, maka tidak memungkinkan untuk merubah atau menghapus informasi yang ada dalam sebuah blockchain dan seluruh transaksi tidak dapat diubah.

Leave a Comment