ArenaLTE.com - Persaingan di pasar smartphone rupanya memiliki dampak buruk pada perusahaan. Hal itu yang sepertinya kini dirasakan oleh HTC yang mengalami penurunan performa penjualan. Perusahaan asal Taiwan ini mengalami dampak buruk yang terpaksa harus mengurangi jumlah pekerjanya. HTC diklaim telah mengurangi sebanyak 1.500 karyawan manufaktur di Taiwan.

Melepas sebanyak 1.500 pekerja di bidang manufaktur di Taiwan, mengartikan bahwa perusahaan telah mengurangi sebanyak seperempat jumlah karyawan yang dimilikinya di seluruh dunia. Padahal perusahaan saat ini diungkapkan tengah sedang mengebut pengerjaan smartphone baru. Produk yang akan dirilis untuk pasar adalah HTC U12+.

HTC memang tercatat telah mengalami masa sulit dari persaingan pasar saat ini. Penjualan yang dilakukannya tak kunjung meningkat, penurunan tercatat mencapai 55,5% dan 46,7% pada periode bulan April dan Maret lalu. Padahal sebelumnya, perusahaan menerima suntikan dana tunai sebesar USD1,1 miliar dari Google dengan syarat pertukaran karyawan teknik sebanyak 2.000 orang untuk bekerja pada perusahaan internet raksasa ini.

Perusahaan asal Taiwan ini sepertinya tidak mampu bersaing dengan produsen Android yang ada saat ini, seperti Samsung dan Huawei. Padahal untuk beberapa produk smartphone, HTC pernah memiliki pangsa pasar global yang cukup besar mencapai 10% untuk satu seri saja, seperti HTC Touch Diamond yang cukup terkenal di pasar.

Namun demikian, persaingan pasar menjadi hambatan perusahaan untuk terus maju sehingga harus ada langkah yang tepat diambilnya. HTC mengungkapkan bahwa PHK adalah bagian dari langkah perusahaan untuk menyatukan bisnis smartphone dan VR di dalam satu naungan. Dan langkah pemberhentian ini diungkapkan akan diakhiri pada September nanti.

"Hari ini HTC mengumumkan rencana untuk mengoptimalkan organisasi manufaktur di Taiwan ... Rencana ini akan memungkinkan manajemen sumber daya yang lebih efektif dan fleksibel." Jelas pihak HTC seperti dikutip dari laman phonearena.