Diposisikan sebagai smartphone kelas menengah bawah, Samsung Galaxy J3 2016 hadir dengan tak banyak membawa kemewahan dan fitur-fitur yang wow. Desainnya biasa saja, dengan form factor khas Samsung, namun coba diberi sentuhan elegan sedikit dengan balutan warna emas. Fitur yang terbenam di dalamnya juga dari jenis biasa-biasa saja. Tapi ya wajarlah, untuk sebuah smartphone dengan harga di bawah IDR2 juta.
Namun begitu, Samsung Galaxy J3 2016 tetaplah sebuah smartphone yang mengusung merek Samsung, yang tetap “sexy” di mata sebagian kalangan pengguna smartphone. Untuk mengetahui kemampuan ponsel ini, mari kita bedah jeroan Samsung Galaxy J3 2016 ini.
Jaringan
Salah satu hal yang paling menarik dari Samsung Galaxy J3 2016 adalah kemampuannya mendukung dual SIM Card? Biasa? Tentu tidak karena smartphone ini sudah mendukung penggunaan jaringan 4G LTE Cat4 –Category 4 yang bisa ngebut di internet 4G LTE dengan kecepatan makimal hingga 150 Mbps.
Tidak hanya disitu saja, Smartphone mungil ini juga mampu mendukung 4G LTE baik itu TDD maupun FDD, Untuk 4G LTE FDD di Band 1(2100), Band 3(1800), Band 5(850), Band 7(2600) dan Band 8 (900), sedangkan untuk 4G LTE TDD sudah mendukung Band 40 (2300). Ketika di uji coba, SIM card smartfren dan Bolt dapat beroperasi dengan lancar namun hanya untuk koneksi data saja tidak bisa digunakan untuk melakukan panggilan.
Selain itu disediakan juga koneksi WiFi lengkap dengan koneksi A-GPS dan BDS pada beberapa pasar, V.4.1 Bluetooth, dan penerima radio FM. Sayangnya, tidak seperti J5 (2016) dan J7 (2016), tidak ada NFC di Samsung Galaxy J3 2016 ini.
Desain
Hadir dengan form factor khas Samsung, yang membuat orang yang melihat selintas saja, sudah paham bahwa itu smartphone Samsung, masalahnya banyak yang meniru form factor begini, sehingga kadang-kadang kecele juga. Dikira Samsung ternyata bukan. Cara gampangnya, lirik saja bagian atas, di situ pasti ada merek Samsung.
Ukuran Samsung Galaxy J3 2016 yang dilengkapi layar 5 inchi, cukup ideal bagi tangan orang Indonesia rata-rata. Masih oke digunakan dengan satu tangan, dan tak tak terlihat aneh ketika ditempelkan di telinga ketika bertelepon. Desainnya sendiri mengambil konsep minimalis, tak banyak pernak-pernik tombol yang terpasang. Ini cukup membantu untuk membuatnya tampak (sedikit) elegan. Juga rancang bangunnya cukup kokoh, meski sebenarnya material body terbuat dari plastik.
Untuk “menghilangkan” kesan plastik itu, pabrikan memakai jurus usang, melapisinya dengan baluran warna metal. Ada dua pilihan warna, hitam dan emas. Warna hitam nampak lebih berhasil mengangkat penampilannya, sehingga terlihat lebih berkelas. Warna emas? Hmmm, sorry to say, but kelihatan agak norak. Tapi ini soal selera pengguna sih, pada akhirnya.
Display
Soal display, ini memang menjadi spesialisasi Samsung, yang terkenal memiliki teknologi display mumpuni. Untuk Galaxy J3 2016 ini, Samsung memasang layar Super Amoled Capacitive Touch Screen. Bagus? Begini hasil setelah mencoba keampuhan layar sentuhnya. Respon layar terhadap sentuhan nyaris sempurna, tak ada lag ketika menggeser-geser layar atau tampilan menu, dan sebagainya. Multi touch screen-nya memungkinkan layar menerima input dari beberapa titik sekaligus. Fitur ini bekerja sempurna.
Keunggulan teknologi layar Samsung terlihat ketika layar menyala. Kualitas tampilan layar memang bagus, tajam dan cemerlang. Ada fitur untuk mengatur tingkat kecerahan (brightness) layar, pada menu setting display. Tingkat kenyamanan mata tiap orang kan, berbeda-beda. Nah, silahkan atur sendiri tingkat kecerahan yang pas dengan kenyamanan mata.
Fitur ini juga berguna ketika menggunakan Samsung Galaxy J3 2016 di luar ruang, terutama ketika suasana cerah. Untuk mencegah tampilan layar tenggelam oleh sinar matahari, naikkan sedikit level kecerahan layar. Yang perlu diingat, makin cerah setelan tampilan layar, semakin banyak konsumsi baterai yang terpakai.
Untuk keamanan dari ancaman goresan benda-benda tajam atau berujung lancip, layar Samsung Galaxy J3 2016 dilindungi oleh Asahi Dragontrail Glass.Tidak sepopuler Gorilla Glass, dan kualitasnya juga berada di bawahnya. Tapi terbukti cukup mumpuni menahan guratan ujung kunci dan gunting –ketika diuji coba. Bahkan ketika uji gurat dilakukan dengan sedikit diberi tekanan. So, tak perlu repotlah memasang screen protector lagi.
OS dan Prosesor
Untuk menjalankan ponsel ini, Samsung membekali dengan system operasi Android versi 5.1.1 (Lollypop). Memang tidak menggunakan system operasi android paling mutakhir, namun versi ini masih mumpuni untuk menjalankan aplikasi-aplikasi terkini. Tak ada keterangan, apakah system operasi Lollypop yang dipasang di ponsel ini bisa di-upgrade ke versi terakhir (marshmallow).
Untuk pengolah data, Galaxy J3-6 dilengkapi dengan empat prosesor (quadcore) berbasis ARM Cortex-A7, masing-masing 1.5 GHz. Mungkin ada pertanyaan, kok tidak octacore? Yah, kalau mau octacore, apakah mau membayar lebih mahal untuk itu?Nanti bukan lagi smartphone kelas menengah dong jadinya. So, untuk sebuah smartphone kelas menengah, senjata empat prosesor ini sudah sangat memadai.
Ruang penyimpanan internal yang tersedia ada dua versi, 8 GB dan 16 GB. Itupun masih pula ditambahi dengan slot eksternal memori jenis micro SD, yang kapasitasnya mencapai 256 GB. Entahlah, apa yang bisa disimpan dengan memori sebesar itu. Satu keluarga gajah, mungkin?
Kamera
Fitur foto/video dilengkapi dengan kamera 8 Mpix sebagai kamera utama, dan lensanya ditempatkan di bagian belakang. Serta, kamera 5 Mpix yang ditaruh di bagian depan, sebagai kamera untuk selfie. Keduanya dilengkapi lampu flash, untuk menolong di saat suasana minim cahaya. Hasil kameranya? Tak bisa dibilang istimewa, juga tak buruk-buruk amat. Standar lah, kira-kira begitu.
Diperlukan suasana yang benar-benar cerah (lebih tepatnya di luar ruang dengan sinar matahari full), barulah didapatkan hasil foto yang tajam –yang kalau diperbesar bintik pikselnya tak begitu kentara. Namun untuk di dalam ruang, meski cahaya cukup, hasil foto sekilas nampak bagus. Namun ketika diperbesar, bintik-bintik pikselnya jelas bermunculan.
Untuk gampangnya, kalian boleh men-set kamera ke mode auto. Jadi tinggal jepret sana jepret sini. Tapi hasilnya, ya, standar-standar saja. Cuma kalau mau bereksperimen sedikit, cobalah pasang mode professional. Nanti kalian bisa memilih ISO berapa yang diinginkan, begitu juga dengan white balance, contras dan lain-lain. Sebenarnya sih, itu hanya memilih opsi yang tersedia.Tidak mengatur sendiri dengan sesungguhnya. Yang menarik adalah kalian bisa masuk ke mode kamera hanya dengan menekan tombol home dua kali.
Hasil Foto Samsung Galaxy J3 2016
https://www.instagram.com/p/BM0rtR4jlkQ/
https://www.instagram.com/p/BM0ryxfDoPf/
https://www.instagram.com/p/BM0r-8aDAqw/
https://www.instagram.com/p/BM0r5WxjzBT/
Mobile Office
Janganlah khawatir ketinggalan laptop, atau memang sengaja meninggalkan laptop karena tak mau berberat-berat membawanya. samsung Galaxy J3 2016 ini mampu menggantikan laptop sebagai perangkat bekerja.Tersedia aplikasi mobile office besutan Microsoft, semacam Word, Excell, PowerPoint, Note, dan bahkan Cloud dan Skype.Tapi, sebelum memakai pertama kali, ternyata harus diunduh dulu. Hmmm… kirain tinggal pakai –seperti di smartphone-smartphone lain.
Begitu semua aplikasi kantoran tadi selesai terpasang, tak ada lagi kendala untuk bekerja di manapun dan kapanpun. Kalian bisa menerima file, me-review, meng-edit, dan mengirimnya kembali. Dukungan koneksi 4G LTE membuat aktivitas mobile office ini makin nyaman.Hanya, tetap saja dari kenyamanan bekerja, jauh lebih nyaman memakai laptop.Tapi buat kondisi kepepet atau darurat, sungguh jadi penolong.
Samsung Apps
Selain aplikasi-aplikasi standar bawaan Android, Galaxy J3 juga membawa sejumlah aplikasi dari Samsung.Salah satunya adalah S Planner. Aplikasi ini semacam organizer, namun lebih advance. Bisa digunakan untuk menjadwalkan meeting, appointment, dan sebagainya. Notifikasi akan terkirim juga ke alamat email yang dimasukkan dalam list.
Berikutnya ada Galaxy Apps. Sebenarnya ini semacam toko aplikasi, yang berisi aneka macam aplikasi yang cocok untuk serial Galaxy, termasuk Galaxy J3 ini. Di dalamnya ada menu pengkategorian, aplikasi yang direkomendasikan, dan sebagainya. Yah, cukup membantu untuk memilih aplikasi yang pas, daripada bongkar-bongkar toko aplikasi semacam Playstore yang berisi jutaan aplikasi.
Smart manager, berguna untuk selalu dapat memantau kondisi ponsel. Seperti, kondisi tenaga baterai, berapa banyak ruang penyimpanan yang sudah terpakai, jumlah pemakaian RAM, dan lain-lain. Dilengkapi pula dengan moda ultra data saving, yang bila diaktifkan, akan otomatis mengompres data dan membatasi penggunaan kuota data. Maksudnya, membantu menghemat pemakaian kuota data.Dimasukkan pula aplikasi Galaxy Gift. Isinya adalah penawaran-penawaran promosi dari Samsung.
Performa
Sekarang mari kita lihat secara keseluruhan, apakah smartphone ini cukup memuaskan penggunanya. Pertama, ketika tombol on/off ditekan, proses hingga ponsel siap pakai, memakan waktu sekitar 25 detik. Cukup baik. Kemudian kemampuannya menangkap sinyal 4G juga oke –uji coba sengaja dipilih area yang dijamin tersedia sinyal 4G-nya.
Fungsi dan aplikasi berlancar lancar. Koneksi internet, untuk browsing, download dan upload, boleh dibilang juga berjalan bagus –terlepas kadang sinyal dari operator yang turun naik. Namun sebagai perangkat foto, fungsi dan hasil fotonya sih rada biasa saja. Buat yang hobi merekam keindahan alam, dan mengutak-atik foto, sebaiknya cari ponsel lain yang lebih tinggi kapasitas kameranya. Yang ini hanya baik untuk menghasilkan foto (dan juga video) untuk dokumentasi saja.
Terakhir adalah ketahanan baterai.Menggunakan baterai lithium ion 2.600mAh. Dalam uji coba pemakaian, konsumsi baterai termasuk standar. Bila digunakan untuk menjalankan fitur-fitur berat, multi tasking, pemakaian baterai cenderung lebih boros. Tapi dalam penggunaan standar, baterai terlihat lebih awet.
Value for Money
Kalau naksir kepingin memiliki Galaxy J3-6, siapkan duit IDR1,9 juta. Mahal? Untuk sebuah smartphone, dengan kelengkapan fitur yang baik, performa yang tidak mengecewakan, spesifikasi yang bagus…dan mereknya Samsung, tentu saja jawabannya tidak. Bahkan boleh di bilang kalian bisa mendapatkan smartphone bagus dengan harga sangat terjangkau.