Plus
- Desain lebih elegan dan kokoh
- Fitur Zoom yang benar bermanfaat
- Kemampuan baterai yang bisa bertahan hingga 2 hari
- Fitur tambahan kamera yang memuaskan
Minus
- Bodi bagian belakang terasa sedikit lebih licin dan mudah tergelincir
- Tidak dilengkapi sertifikasi IP68
Score: 8.2
DESAIN
LAYAR
KAMERA
MULTIMEDIA
PERFORMA
VALUE FOR MONEY
Smartphone anyar ini telah resmi diperkenalkan di pasar Indonesia beberapa waktu lalu. Tampilan desain bodi metal dengan warna hitam doff, memberikan kesan elegan dan membuatnya terlihat sangat gahar. Namun demikian, bukan hanya hal tersebut yang ditawarkan perusahaan. Berikut kami hadirkan review ASUS ZenFone Zoom S.
Desain
Perubahan mendasar yang dilakukan ASUS dalam hal desain bodi, terutama penggunaan bahan dasar metal telah dilakukan sejak generasi ZenFone 3. Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan material plastik, ZenFone 3 justru dilapis menggunakan bahan sejenis metal yang dipadukan dengan layar dari kaca Gorilla Glass berdesain 2.5D. Sekarang, ASUS kembali memberi sentuhan khusus pada ZenFone Zoom S dengan membungkus badannya menggunakan material metal (aluminium).
Material metal ini cukup membuat ZenFone Zoom S tampil elegan sekaligus lebih kokoh dan kuat menahan berbagai tantangan benturan. Sentuhan warna Navy Black makin menguatkan kesan elegan di perangkat ini yang memang pas dipakai oleh mereka aktif dan hobi berburu momen.
ZenFone Zoom S merupakan smartphone dengan ukuran layar 5.5 inci, secara keseluruhan bodinya memiliki dimensi 154.3mm x 7.99mm. Rasio layar terhadap badan perangkat yang mencapai 76.5% membuat bentuk perangkat tidak terlalu bongsor, tetap dapat masuk ke saku celana atau baju dengan mudah.
Bagian depannya simpel, ASUS menempatkan 3 tombol navigasi di bawah layar yang dilapis Gorilla Glass 5 2.5D. Kamera depan 13 megapiksel, LED indikator, dan speaker diletakkan di bagian atas. Sisi belakang lebih simpel, sistem dual kamera diletakkan di bagian kiri atas perangkat, sementara flash LED Dual Tone dan sensor laser diletakkan tepat di bawah kamera. Bagian tengah hanya dihuni oleh sensor sidik jari.
Di bagian kanan (dari arah depan), berurut terdapat tombol volume up, down dan tombol power. Di sisi lainnya adalah tempat kartu SIM dan kartu memori bercokol. Gunakan pin besi untuk membuka slot ini. ASUS masih menggunakan sistem hibrida untuk slot kartu SIM dan memori, artinya jika ingin menggunakan kartu memori micro SD, pengguna harus melepas kartu SIM di slot kedua.
Layar
Rasio layar terhadap badan perangkat yang mencapai 76.5% memang memberikan keuntungan dalam genggaman yang membuatnya lebih nyaman, terlebih saat masuk saku. Namun, hal ini pun bukan hanya soal dimensi layar tetapi terletak pada kemampuan layar AMOLED yang mampu menampilkan 100% ruang warna dalam standar NTSC.
Bagaimana dengan tingkat kecerahannya? Layar dengan resolusi Full HD (1920 x 1080) ini mampu menghasilkan tampilan dengan kecerahan 500 nits atau kecerahan maksimal yang masih bisa dilihat dengan baik meskipun layar berada di bawah cahaya terang, seperti sinar matahari misalnya. Dengan kemampuan ini, seluruh warna di gambar dan foto yang ditampilkan layar Zenfone Zoom S akan terlihat lebih detail. Layar AMOLED ini juga dikenal sebagai teknologi hemat daya, itu berarti penghematan baterai yang lebih baik jika menggunakan layar konvensional.
Tidak cuma itu, seluruh layar ini dilindungi ASUS dengan lapisan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan banting. Kaca pelapis ini diklaim memiliki ketahanan yang 70% lebih baik saat jatuh dibanding dengan Gorilla Glass 4. Agar lebih nyaman dilihat saat dipakai, bingkai layar dibuat lebih tipis (0.28mm) serta dilengkapi dengan teknologi Splendid khas ASUS untuk meningkatkan akurasi warna.
Fitur terakhir yang juga tak kalah menarik di layar ini adalah kemampuan multi sentuh yang dapat mengenali sampai dengan 10 jari secara simultan. Jangan kuatir soal jejak sidik jari yang akan tertinggal kemudian, sebab layar ZenFone Zoom S sudah dibekali pelapis anti sidik jari untuk membuat layar tetap terlihat bersih.
Kamera
Dual kamera adalah fitur penting di ZenFone Zoom S. Bukan sekedar mengikuti pasar yang sedang menjadikan kamera sebagai nilai jualnya. Dibalik itu, ASUS menggunakan dua kamera karena ada pada efisiensi desain perangkat yang sekaligus bisa menekan harga, serta kerja mekanis lensa.
Perubahan lensa gerak mekanis ke dual kamera membuat desain ZenFone Zoom S kini lebih ramping, hanya setipis 7.99 milimeter yang dibutuhkan untuk menampung seluruh komponen smartphone dalam badannya. Desain dual kamera dengan dua lensa juga memiliki keuntungan lain, yaitu proses zoom bisa dilakukan lebih cepat dari menggeser posisi lensa.
Lensa sebelah kiri berukuran 25mm untuk menangkap foto sudut lebar sampai 82 derajat. Dengan bukaan rana maksimum f/1.7 lensa ini hebat saat diajak mengambil foto di ruang minim cahaya atau bahkan di ruang gelap sekalipun.
Lensa sebelah kanan punya peran penting dalam pembesaran foto (zoom). Lensa ini berukuran 56mm, dan bisa melakukan pembesaran optis 2,5 kali dari lensa lebar di sebelah kirinya. Lensa ini cukup baik saat dipakai untuk mengambil gambar portrait atau close up karena efek kedalaman ruang (depth of field) berhasil diciptakan dengan baik menggunakan lensa zoom ini.
Hebatnya, kombinasi kedua lensa ini bisa menghasilkan foto dengan efek latar blur yang menarik. Sebab, kamera kini mampu membedakan jarak depan dan belakang dari obyek foto untuk kemudian diberikan efek depth of field.
Kerja Dua Lensa
Sekarang muncul pertanyaan, bagaimana ASUS mengatur penggunaan dua lensa ini? Hasil percobaan menunjukkan, pada awal membuka aplikasi kamera, maka pengguna akan dibawa ke lensa/ kamera utama dengan sudut lebar. Jika icon zoom ditekan, maka aplikasi akan mulai menggunakan lensa kedua untuk membesarkan obyek 2,3 kali.
Pengguna bisa melakukan zoom manual dari 1x zoom sampai 2,2x zoom menggunakan sapuan dua jari, hanya saja dalam jarak tersebut kamera pertama akan melakukan zoom digital, ketika berada di 2,3x maka barulah kamera kedua bekerja. Besaran zoom masih bisa ditambah sampai 12x. Pada tahap ini, kamera kedua yang akan melakukan zoom digital sampai nilai maksimal 12x.
Tapi sistem di atas tidak melulu terjadi di setiap kondisi pemotretan. Ini dikarenakan ASUS membenamkan sebuah algoritma khusus yang otomatis mengatur penggantian antara kamera wide dan zoom. Kamera zoom baru akan aktif jika kondisi pemotretan berada pada kondisi cahaya yang cukup. Hal ini untuk mencegah foto terlalu gelap saat menggunakan kamera kedua (zoom).
Namun demikian, jangan lantas kuatir tidak bisa menggunakan kamera zoom untuk menangkap obyek yang jauh. Sebab, pengguna tetap bisa “memaksa” ZenFone untuk beralih ke kamera kedua. Khusus yang ini, pengguna harus melakukannya di mode kamera manual.
ASUS mempersiapkan ZenFone Zoom S dengan teknologi sensor Sony IMX362 yang merupakan salah satu jenis sensor terbaik di dunia fotografi mobile. Sensor ini memiliki ukuran 1/2.55 inci, salah satu sensor terbesar yang diadopsi kamera smartphone saat ini.
Sejak generasi ZenFone 2, ASUS sudah membenamkan teknologi laser untuk membantu kamera mencari fokus dengan cepat. Teknologi yang sama juga dibenamkan di ZenFone Zoom S, lalu apa bedanya, adakah peningkatan di fitur ini?
Meskipun ASUS menggunakan teknologi laser yang sama dengan yang dipakai di keluarga ZenFone 3, ada tambahan teknologi yang membuat fokus ZenFone Zoom S jauh lebih gesit dan lebih baik. Bersama dengan fokus laser, ASUS menyertakan teknologi Dual Pixel Phase Detection Auto Focus (PDAF).
Teknologi yang sering ditemui di kamera DSLR ini memanfaatkan sensor utama untuk melakukan deteksi jarak obyek terhadap kamera. Mirip yang dilakukan mata kita ketika mencari fokus dari obyek yang dilihat. Ada sekitar 12 juta piksel atau 100 persen dari keseluruhan bagian sensor gambar yang dipakai untuk mendeteksi cahaya dalam sistem PDAF di ZenFone Zoom S. Sebagai catatan, sistem PDAF tradisional biasanya hanya menggunakan sekitar 5% dari area sensor.
Salah satu kehebatan dari fokus PDAF ini adalah saat menangkap obyek bergerak, di mana kamera bisa secara otomatis mengunci fokus mengikuti obyek utama yang dibidik. Ini sangat membantu ketika pengguna membidik obyek bergerak cepat saat memotret atau merekam video. Oleh ASUS, teknologi Dual Pixel PDAF, fokus laser dan fokus penjejak obyek bergerak disatukan dalam teknologi bernama ASUS TriTech+ Technology.
Fitur kamera kebanyakan smartphone membatasi pengguna hanya dalam moda foto otomatis atau beberapa tambahan fitur untuk mengatur efek foto akhir. Kelebihan dari moda otomatis tentu ada pada kemudahan dan cocok dipakai oleh pengguna yang awam fotografi. Sayangnya, ZenFone Zoom S hadir bukan hanya untuk mereka yang awam, tapi juga pengguna yang senang dengan fotografi. Itulah sebabnya, fitur tambahan yang bisa mengatur kamera secara manual mutlak diperlukan.
ASUS dengan PixelMasternya sudah membenamkan fitur ini sejak ZenFone 2. Dengan fitur manual, pengguna bisa mengubah banyak setting kamera seperti ISO, jarak fokus, kecepatan bukaan rana, white balance, termasuk nilai exposure dari kamera.
ZenFone Zoom S menyediakan setelan kamera yang cukup lengkap dengan rentang nilai yang juga masuk dalam kategori luar biasa. Kecepatan rana maksimum misalnya yang bisa mancapai 1/16000 dengan waktu telama sampai 32 detik. Shutter speed cepat tentu sangat berguna untuk membekukan obyek yang bergerak cepat, sementara shutter speed lambat dapat dipakai untuk membuat efek foto yang menarik utamanya saat malam hari. Pengaturan antara lensa wide dan zoom juga bisa diatur di mode manual, itu berarti pengguna bebas menentukan akan memakai kamera yang akan dipakai memotret.
Di menu setting, pengguna bisa melakukan pengaturan tambahan untuk mengubah saturasi, kontras, ketajaman gambar, tingkat pengurangan noise, kompensasi backlight sampai penyempunaan detail. Fitur-fitur ini sebenarnya yang membedakan ZenFone Zoom S dengan smartphone lain yang juga menyediakan fitur manual. Bahkan di mode manual ini, pengguna bisa memilih untuk mengambil foto dalam moda RAW (mentah). Tidak banyak kamera yang menyediakan mode ini memang, dan biasanya hanya kamera-kamera yang fokus pada fitur fotografi. ZenFone Zoom S menghasilkan file RAW berformat DNG (Digital Negative) yang dikebangkan oleh Adobe.
Saat mencoba mengambil gambar dengan format DNG, kami bisa melakukan olah gambar pasca pemotretan menggunakan Adobe Lightroom dan mengatur semua komponen gambar layaknya foto yang dihasilkan oleh kamera konvensional.
Fitur Menu Kamera
Selain moda otomatis dan manual, pengguna ZenFone Zoom S diberi pilihan 17 moda foto yang bisa dipakai untuk berbagai keperluan. Ke 17 moda itu antara lain: HDR Pro, Beautification, Super Resolution, Children, QR Code, Night, Depth of Field, Effect, Selfie, GIF Animation, Panorama, Miniature, Time Rewind, Smart Remove, All Smiles, Slow Motion dan Time Lapse.
HDR Pro
Jika obyek utama memiliki latar cahaya matahari atau cahaya terang, aktifkan moda ini. Kamera dengan otomatis akan meningkatkan detail di area bayangan (shadow) untuk mencegah obyek menjadi terlalu gelap. HDR Pro bukan hanya berguna untuk memotret di kondisi tadi, kondisi lain misalnya di bawah terik matahari juga bisa memanfaatkan mode yang sama untuk memunculkan detil foto.
Beautification
Fitur ini dapat membuat wajah manusia yang difoto menjadi lebih sempurna. Dengan moda ini kita bisa mengatur tingkat kehalusan kulit, tingkat kecerahan kulit, ukuran mata, ukuran pipi/dagu, mengatur tonal kulit wajah sampai menambahkan perona pipi untuk mereka yang tidak sempat melakukan make up saat difoto. Semua (kecuali tonal kulit) hasilnya bisa dilihat secara realtime tanpa harus mengambil foto terlebih dahulu.
Super Resolution
ZenFone Zoom S hadir dengan kamera bersensor Sony IMX362 12 megapiksel. Untuk penggunaan sehari-hari, termasuk update media sosial atau dicetak untuk ukuran yang tidak seberapa besar. Jika pengguna butuh foto dengan resolusi lebih tinggi untuk kebutuhan cetak besar, tersedia fitur Super Resolution yang bisa meningkatkan ukuran piksel sampai 48 megapixel. Algoritma cerdas ASUS menghasilkan resolusi sebesar ini dengan menumpuk 4 kali piksel asli sensor (12 MP) sehingga detail lebih baik bisa tercipta.
Children
Jika memiliki anak kecil, fitur children ini tidak boleh dilewatkan. Dengan fitur ini, kamera akan menyediakan berbagai suara unik untuk menarik perhatian sikecil agar mau mengalihkan pandangannya saat akan difoto. Tidak cuma itu, kamera juga akan otomatis mengambil foto jika mendeteksi wajah, sehingga pengguna tidak akan kehilangan momen senyuman manis si kecil.
QR Code
Butuh menscan kode QR? Tidak perlu tools khusus untuk itu, sebab ASUS sudah menyediakan aplikasi scanner di dalam salah satu moda kamera ZenFone. Lumayan untuk mengurangi tambahan instalasi aplikasi terkait fitur ini.
Night
Foto malam hari kadang butuh tantangan tersendiri. Gambar terlalu gelap biasanya jadi masalah utama saat memotret malah hari atau di tempat cahaya gelap. Aktifkan saja moda Night ini, kamera akan mengatur kecepatan rana, setelan ISO dan komponen lain agar foto terlihat tetap baik. Satu yang harus disiapkan di moda ini adalah tripod, atau minimal tangan yang cukup stabil saat mengambil gambar.
Bokeh
Foto close up dengan latar buram (blur) membuat obyek utama jadi lebih kuat dan menonjol. Persoalannya, dengan lensa 25mm, agak sulit untuk membuat foto dengan latar yang bisa benar-benar buram. Fitur ini memungkinkan hal tersebut terjadi. Dengan algoritma khusus dan bantuan dua lensa, kamera PixelMaster mampu memburamkan latar belakang obyek untuk membuat efek seperti yang bisa dihasilkan lensa DSLR. Hebatnya ZenFone Zoom S punya kemampuan menampilkan hasil efek Bokeh secara real time.
Effect
Bosan dengan hasil foto yang itu-itu saja? Tenang, ASUS menyediakan 11 efek tambahan seperti Pixelize, Negative, Sephia, Edge Detect, Cartoon, Pencil, Grayscale, Hue, Romantic, Vintage, dan Lomo.
Selfie
Kamera belakang ZenFone Zoom S juga dapat difungsikan untuk berselfie atau wefie. Sulit karena tidak bisa langsung melihat layar? Dengan fitur ini kamera akan mulai mengambil gambar saat menemukan wajah manusia. Pengguna tinggal menset jumlah wajah minimum yang terdeteksi untuk mulai mengambil gambar.
GIF Animation
Sesuai namanya, fitur ini berfungsi untuk membuat animasi yang nantinya akan disimpan dalam format GIF. Kamera akan mengambil banyak seri gambar saat menangkap dengan mode ini dan membuat animasi secara otomatis. Pengguna bisa mengatur seberapa cepat animasi yang akan dibuat.
Panorama
Rekam keindahan panorama dengan fitur ini. Cukup aktifkan mode Panorama, lalu mulai gerakkan kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya untuk merekam sudut super lebar. Bukan cuma menyamping, panorama memanjang dari atas ke bawah juga bisa dibuat dengan fitur ini.
Miniatur
Efek miniatur atau mainan bisa juga dibuat dengan mudah menggunakan moda ini. Pengguna bisa mengatur seberapa banyak area buram akan dibuat, termasuk mengatur tingkat buram dan saturasi warna yang akan dibuat nantinya. Jika bosan dengan bidang buram lurus, tersedia bidang buram melingkar.
Time Rewind
Ini adalah fitur yang paling berguna untuk mereka yang sering melewatkan momen indah. Dengan mode ini kamera akan menyimpan seri gambar selama 3 detik sebelum dan 1 detik setelah tombol rana ditekan. Jika momen terlewat saat menekan rana, tinggal putar ke detik-detik sebelum atau sesudah foto diambil tadi, dan simpan sebagai foto terbaik.
Smart Remove
Memotret di keramaian kadang menyebalkan, apalagi latar belakang yang seharusnya menceritakan suasana tertutup oleh orang-orang yang lalu lalang. Mode Smart Remove hadir untuk menyelamatkan pengguna dari hal tadi, dengan cara menghilangkan semua obyek bergerak saat foto diambil. Foto pun akan terlihat lebih bersih dari obyek bergerak yang tak perlu.
All Smiles
Moda ajaib ini mampu membuat semua wajah di kamera tersenyum atau setidaknya memiliki ekspresi yang bagus. Caranya dengan mengambil 5 seri foto dan menggabungkannya dengan cara mendeteksi hanya wajah-wajah yang tersenyum. Menarik bukan?
Slow Motion
Mode ini tergolong baru di ZenFone tapi cukup menarik untuk dicoba. Sesuai namanya, kamera akan memperlambat semua gerakan yang diambil lalu menyimpannya sebagai format video. Dalam moda ini ZenFone Zoom S merekam gerakan dalam rating 60 frame per detik, lalu menjadikannya video 30 frame per detik sehingga video terlihat melambat.
Time Lapse
Moda terakhir ini tidak kalah menarik. Dengannya pengguna bisa membuat video dimana semua obyek berjalan lebih cepat. Ada 6 pilihan interval pengambilan gambar dalam mode ini, dimulai dari 1 detik dengan maksimal 5 detik jeda. Makin tinggi nilai jeda, makin cepat pergerakan dalam video yang dihasilkan.
Dual Tone LED
Bicara kamera tentu tidak lengkap jika tidak mengulas lampu kilat yang menyertainya. Lampu kilat berfungsi penting dalam memberi tambahan cahaya ke obyek saat foto diambil di ruang minim cahaya. Meskipun ZenFone Zoom S memiliki kinerja minim cahaya yang baik, lampu kilat tetap penting untuk memunculkan warna asli pada obyek.
Bicara warna, tantangan terbesar pada penggunaan lampu kilat adalah perubahan tonal kulit yang biasanya menjadi lebih pucat dari tonal kulit alami manusia. Itu karena lampu LED untuk kamera smartphone biasanya berwarna putih. Oleh ASUS, hal ini dikompensasi dengan menambahkan warna oranye di LED kedua mendampingi LED pertama yang berwarna putih. Hasilnya adalah foto dengan tonal kulit yang lebih alami.
Baterai
Perangkat hebat terasa kurang jika tidak didukung oleh daya yang kuat. ASUS memikirkan hal ini dengan membenamkan baterai berkapasitas 5000mAh di ZenFone Zoom S. Tenang, baterai berkapasitas ini sama sekali tidak mengganggu desain dari perangkat. Ini terlihat dari tebal keseluruhan badan perangkat yang kurang dari 8mm saja dan bobot total perangkat 170 gram.
Seberapa kuat baterai milik ZenFone Zoom S ini? Kami mencobanya dengan mengisi ulang penuh baterai dan menggunakannya seperti penggunaan normal sehari-hari, misalnya melakukan chatting via aplikasi WhatsApp, menjelajah web, mendengar musik, sampai memutar film (sekitar 5 menit) . Dari kapasitas baterai 15%, butuh sekitar 4 sampai 5 jam agar baterai ZenFone Zoom S ini penuh (100%). Agak lama memang, namun waktu isi ulang tadi terbayar dengan daya tahan baterai.
Total hampir 2 hari lebih ZenFone Zoom S mampu bertahan. Ini dalam setelan Power Management Normal. Mungkin jiks diubah ke Power Saving, waktu pakai perangkat bisa tembus 3 hari. Sebagai gambaran penggunaan baterai di ZenFone Zoom S, perhatikan beberapa screen capture dari grafik konsumsi baterai di bawah ini.
Yang unik dari baterai besar milik ZenFone Zoom S adalah kemampuannya untuk dibagi ke perangkat lain. Ya, baterai 5000mAh di perangkat ini bisa difungsikan sebagai power bank untuk smartphone lain. Pengguna cukup menggunakan kabel USB OTG dari ZenFone Zoom ke perangkat lain yang akan diisi ulang.
Multimedia
Bagi penggemar multimedia, kamera, layar Full HD dan kinerja perangkat yang jempolan mungkin belum cukup memuaskan. Tuntutan lain tentu ada pada seberapa hebat ZenFone Zoom S mampu menghasilkan suara terbaik untuk dipakai mendengarkan musik atau menonton film aksi.
Untuk sisi multimedia ini, ASUS secara spesifik telah membuat sistem suara khusus untuk bisa menghasilkan suara terbaik. Di dalam ZenFone Zoom S, ASUS menggunakan speaker dengan konstruksi 5 yang diletakkan dalam ruang suara besar yang ditenagai oleh NXP Smart AMP. Hasilnya adalah suara yang 20% lebih kuat namun tetap rendah distorsi.
Tidak cuma itu, di perangkat ini pula ASUS menggabungkan teknologi SonicMaster-nya dengan sertifikasi High-Res Audio. Dengan kualitas High-Res Audio 24bit/192kHz kualitas suara yang dihasilkan 4 kali lebih baik dari kualitas CD. Bahkan jika dirasa masih kurang, ZenFone Zoom masih memberikan ekstra dukungan terhadap standar DTS Headphone:X 7.1 untuk menyempurnakan hiburan kamu ke tingkat yang lebih tinggi.
Dukungan VoLTE
Agar memperkaya pengalaman mobile pengguna, ASUS memberikan tambahan beragam fitur yang sedikit banyak dapat menyempurnakan keseluruhan fungsi dari produk ini. Dual Internal MIC dengan teknologi ASUS Noise Reduction misalnya, yang mampu membantu mengurangi suara bising latar saat bertelepon. Jika pengguna memiliki SIM yang mendukung jaringan Voice over LTE (VoLTE), ZenFone Zoom pun sudah mendukung standar ini. Di Indonesia salah satu operator yang sudah menerapkan VoLTE adalah SmartFren
Sensor sidik jari juga tidak ketinggalan disertakan ASUS di perngkatnya ini. Sensor ini bukan cuma berfungsi untuk mengamankan perangkat, tapi bisa dipakai untuk melakukan hal lain, misalnya menjawab telepon, mengaktifkan kamera atau mengambil gambar memotret. Jika dipakai mengamankan perangkat, sensor sidik jari ini bisa merekam sampai 5 jari yang berbeda.
Pengguna yang sering terhubung ke jaringan WIFI bisa merasakan kehebatan dari teknologi standar WIFI IEEE 802.11 b/g/n. Teknologi N di standar ini diklaim mampu menghantarkan data sampai kecepatan 433Mbps. Sementara standar koneksi 4G LTE yang didukung oleh ZenFone Zoom S adalah Cat 7, yang diklaim memiliki kinerja jaringan sampai 300Mbps.
Ragam sensor yang melekat pada ZenFone Zoom S ini juga beragam. CPU-Z mencatat sensor Gyroscope, Accelerometer, Proximty dan Compass tersedia di perangkat ini. Seharusnya sensor-sensor ini cukup untuk berbagai kebutuhan, termasuk saat menjadikan ZenFone Zoom sebagai perangkat untuk mendukung Virtual Reality dengan bantuan Google card board.
Value for Money
Asus bukan hanya bisa dibilang sudah mampu untuk bersaing di industri smartphone dual kamera. Namun, melalui Asus Zenfone Zoom S tercatat produk ini sudah menjadi pengisi celah kosong yang terlewatkan para pemain di pasar Tanah Air ini. Kemampuan Zoom hingga 12x bisa dibilang adalah fitur yang dibutuhkan saat ini, maka tak salah juga jika harga IDR 6.5 juta dibanderol Asus untuk seri ini. Harga yang diberikan produsen kami kira memiliki nilai lebih jika melihat fitur dan kemampuan Zoom S ini.