Plus
- Prosesor sepuluh inti (deca core). Pertama di Indonesia
- Fitur ZSD untuk mencegah delay dalam proses pemotretan
- Kuat dalam menangkap sinyal
- Body yang kompak dan solid
- Support semua operator 4G di Indonesia
Minus
- Masih memakai Android versi 6.0
- Baterai cenderung boros
- Layar yang tak tampil penuh
Score: 7.7
DESAIN
LAYAR
KAMERA
MULTIMEDIA
PERFORMA
VALUE FOR MONEY
Sebelum diambil Foxconn, sebenarnya Sharp sudah mencoba membuat beberapa smartphone. Namun tampaknya kurang berhasil menembus pasar smartphone di Indonesia. Kini, di bawah Foxconn, mereka siap kembali menggebrak. Debutannya adalah seri Z2 yang berada di kelas menengah atas, serta seri M1, untuk segmen pemula.
Sekilas, Sharp Z2 nampak menjanjikan, karena hadir sebagai smartphone pertama di Indonesia yang dibekali prosesor sepuluh inti (deca core). ArenaLTE mencoba membedah kemampuan si sepuluh inti ini dalam review berikut:
DESAIN
Pada pandangan pertama, tampilan Z2 seperti kebanyakan smartphone keluaran terkini lainnya. Sebuah ponsel layar sentuh, yang layarnya hampir memenuhi bagian depan. Bagian belakangnya juga nampak biasa, dengan sentuhan material metal berpemukaan kesat. Ukurannya pun standar saja, dengan bobot yang sedikit berat, karena ternyata cover belakang benar-benar terbuat dari metal –bukan dari bahan plastik bernuansa metal.
Tapi kalau dicermati, desain Z2 nampak istimewa. Pertama, rancang bangunnya kokoh. Terasa mantap ketika digenggam. Smartphone ini dirancang dengan konsep unibody. Kedua, antara bagian sisi dan cover belakang menjadi satu kesatuan. Biasanya antara cover depan dan belakang, dipisahkan oleh bezel. Tapi ini tidak, bezelnya menjadi satu dengan cover belakang. Tersambung dengan sempurna dengan bagian depan.
Body Z2 juga termasuk ramping, meski sebenarnya tidak seramping ketika Anda melihatnya dari samping. Body (bagian beakang) berbentuk cembung. Dari samping tampak tipis, namun menebal ke tengahnya. Permukaan belakang yang cembung ini, didesain mengikuti lekuk telapak tangan, sehingga selain nyaman digenggam, juga lebih kokoh dan tak mudah tergelincir dari tangan.
DISPLAY
Untuk urusan layar, Z2 dibekali dengan layar jenis LTPS IPS berukuran 5.5 inchi. Ukuran seperti ini biasa digunakan pada smartphone-smartphone anyar, karena dianggap paling pas dengan kebutuhan pengguna. Tak terlalu besar, namun masih nyaman untuk mata dan jari. Layar sentuhnya bisa merespon lebih dari satu titik sentuh (multi touch). Jadi, bisa dipakai untuk game-game anyar yang umumnya membutuhkan banyak tombol.
Resolusi layar Z2 mencapai 1080 x 1920 pixel. Cukup besar untuk menyajikan tampilan layar yang tajam. Itu bisa dilihat dari tampilan layarnya, yang memang tajam dan halus. Tingkat kecerahan layar yang bisa diatur secara otomatis (auto mode), membantu penghematan penggunaan daya baterai. Namun kalau tak nyaman dengan moda auto yang membuat keterangan berubah-ubah, bisa menon-aktifkannya. Hanya yang perlu diingat, semakin tinggi Anda menyetel tingkat kecerahan, semakin besar daya baterai yang tersedot. Tampilan layar juga cukup kuat untuk menantang terpaan sinar matahari langsung. Tampilan layar masih bisa terlihat dengan baik, meski berada di bawah sinar matahari yang cerah.
Yang sedikit menjadi catatan pada layar adalah, ketika aktif, tampilan tidak tam[pil penuh pada permukaan layar. Tersisa pinggiran berwarna hitam sebesar kira-kira 2 mm, antara tampilan layar dan body ponsel. Ini agak mengganggu. Beberapa smartphone pesaing sudah mampu memaksimalkan tampilan layar secara penuh. Disarankan, Sharp lebih memperhatikan soal ini.
KAMERA
Sharp memasang kamera utama sebesar 16 Mpix pada Z2. Besaran ini di atas rata-rata smartphone pesaing –yang umumnya memasang kamera utama 13 Mpix. Dari sisi fitur kamera, kelengkapannya nyaris sama dengan smartphone pesaing. Pengaturan-pengaturan untuk memaksimalkan hasil foto juga ada di sini. Seperti white balance, ISO, exposure, scene, dan sebagainya. Bahkan pengaturan untuk mendekati pengaturan seperti kamera pro juga ada. Tak ada pilihan mode pemotretan makro. Tapi lensanya mampu mencari fokus obyek pada jarak sekitar 15 cm.
Hasil jepretan dari kamera utama ini biasa saja. Mampu menangkap warna mendekati natural, meski cenderung sedikit pias. Cukup tajam dalam ukuran normal. Namun ketika diperbesar, gambar menjadi sedikit pecah. Bintik-bintik pixel bermunculan, sehingga membuat foto menjadi sedikit blur –ketika diperbesar.
Keunggulan fitur kamera ini ada pada mode ZSD (zero shutter delay). Moda ini membantu meminimalisir jeda waktu antara saat tombol shutter ditekan, dengan proses perekaman gambar. Ini berguna untuk mencegah foto blur, karena obyek keburu bergerak, sementara lensa masih merekam gambar.
Yang menarik lainnya adalah pilihan PIP (picture in picture). Fitur ini akan menampilkan foto Anda (selfie) yang diselipkan pada foto dari jepretan kamera utama. Cara kerjanya adalah dengan mengaktifkan kedua kamera berbarengan. Kamera depan mengambil foto selfie, dan kamera belakang mengambil foto pemandangan yang diinginkan. Kelebihannya? Foto background dengan kualitas kamera 16 Mpix –sementara kalau pakai kamera selfie, biasanya latar belakang tak terlalu fokus.
Beralih ke kamera depan untuk selfie, besarannya 8 Mpix. Juga besaran yang cukup aman untuk menghasilkan foto selfie yang oke punya. Kelengkapan fiturnya hampir sama dengan kamera utama. Hanya saja, pilihan panorama akan hilang. Hasil fotonya cukup tajam untuk ukuran normal, tapi juga nampak pecah ketika dibesarkan. Moda PIP juga ada di kamera selfie. Bedanya, foto selfie Anda akan jadi foto utama, dan foto dari kamera belakang yang akan diselipkan.
AUDIO
Yang paling mencolok dari sektor audio pada Z2 ini adalah, ukuran speaker (untuk voice call) yang di atas rata-rata. Lubang speakernya berukuran mencapai 5 mm. Bandingkan dengan lubang speaker pada umumnya yang hanya seukuran tusuk gigi (sekitar 2 mm). Lubang speaker yang besar ini membuat keluaran suara dari lawan bicara terdengar jelas. Kualitas suaranya pun bagus, tidak sember atau pecah, meski disetel pada volume tinggi.
Sementara speaker untuk keluaran audio lainnya, seperti untuk pemutar musik, video dan speaker phone, hanya dibekali satu speaker, yang ditaruh di bagian bawah ponsel. Kualitas keluaran suara dari speakernya lumayan bagus. Cukup jernih dan nyaring, meski cenderung sedikit treble dan minim bass. Tapi ada fasilitas equalizer untuk mengatur audio untuk lebih sesuai dengan selera.
Dalam paket penjualannya disertakan satu set earphone. Kualitas earphone-nya biasa saja. Tapi cukup memberikan perbedaan suara dibanding didengarkan lewat speaker. Jadi, kalau mau lebih merdu lagi, Anda boleh memasang earphone yang lebih bagus –membeli terpisah—dengan jack berukuran 3.5 mm. Atau, bisa juga dengan bluetooth headset.
PROSESOR DAN MEMORI
Nah, di sinilah kekuatan Z2. Di dalamnya terpasang prosesor sepuluh inti (deca core), yang terdiri dari 2 x 2.3GHz Cortex-A72, 4 x 2.0GHz Cortex-A53, 4 x 1.4GHz Cortex-A53. Ini yang belum ditemui pada smartphone-smartphone pesaing. Menggunakan chipset keluaran Mediatek MT6797 Helio X20. Ketika bekerja, tak semua prosesornya bekerja. Jumlah prosesor yang bekerja, mengikuti beban kerja yang ada. Jadi, ketika cukup ditangani delapan prosesor, maka yang dua lagi akan standby. Sistem kerja seperti ini dimaksudkan untuk membantu penggunaan daya baterai secara optimal –biar baterai tak cepat habis.
Memori internal yang terpasang pada ponsel ini sebesar 32 GB, dengan RAM sebesar 4 GB. Besaran yang cukup memadai untuk memberi ruang penyimpanan dan pengolahan data. Untuk memori eksternal, disediakan slot micro SD card, yang tempatnya ada di slot sim card. Kemampuan menampung memori eksternal ini mencapai 128 GB.
4G SUPPORT
Sharp Z2 dirancang untuk bisa digunakan pada layanan 4G yang ada di Indonesia. Starter pack 4G dari operator yang menyediakan layanan 4G di sini, bisa diselipkan pada slot sim card yang ada. Z2 memiliki dua slot sim card, yang dua-duanya 4G kompatibel –namun hanya satu yang bisa difungsikan. Tak bisa berbarengan. Jenis sim card yang dibutuhkan adalah nano sim card.
Slot sim card pada Z2 termasuk jenis hybrid. Salah satu slot bisa pula digunakan untuk memori card jenis micro sd. Konsekuensinya, ketika Anda menggunakan salah satu slot untuk memori card, maka fungsi dual sim cardnya akan hilang. Hanya satu sim card yang bisa ditampung.
FITUR UNGGULAN
Ada beberapa fitur menarik di dalam Z2. Salah satunya adalah turbo download. Fitur ini menolong mempercepat proses download, dan akan sangat berguna ketika mendownload file-file berukuran besar. Cara kerja fitur ini cukup unik, yakni, mengawinkan koneksi internet dari wi-fi dengan jaringan 4G/3G, yang akan bekerja berbarengan. Untuk menggunakan fitur ini, tentunya harus mengaktifkan koneksi data dan wi-fi sekaligus.
Finger print recognation, yang tombolnya berada di belakang, di bawah lubang lensa, juga memberi nilai tambah pada sektor keamanan ponsel. Tapi selain untuk tombol akses mengaktifkan ponsel, tombol finger print ini juga bisa difungsikan sebagai tombol shutter pada kamera. Sangat pas untuk digunakan pada foto selfie. Posisi paling nyaman menggunakan tombol ini ketika ponsel dalam posisi vertikal (tegak). Cukup disentuh sudah bisa merespon menangkap gambar.
KINERJA
Kelebihan Z2 salah satunya adalah kekuatan antenanya dalam menangkap sinyal. Dibandingkan dengan smartphone sekelas, Z2 mampu menangkap sinyal 4G sebesar 4 bar –sementara smartphone lain maksimal hanya 2-3 bar. Ini sangat membantu ketika berada pada daerah dengan kekuatan sinyal 4G yang lemah.
Kekuatan lainnya adalah pada kinerja prosesor sepuluh intinya. Pengolahan data terasa begitu cepat dan mulus. Tak ada hambatan ketika ponsel diajak bekerja berat, termasuk diajak bermain game 3D online. Ataupun harus memutar video streaming.
Sektor suplai daya dari baterai, masih jadi titik lemah. Dibekali baterai jenis lithium ion 3000 mAh. Kapasitas baterai terasa kurang memadai untuk menyuplai tenaga. Konsumsi baterai cenderung boros, dan dalam pemakaian optimal, baterai tak mampu bertahan sehari semalam. Tapi ponsel ini dibekali teknologi fast charging, untuk pengisian cepat. Z2 memiliki lubang charger tipe-C.
VALUE FOR MONEY
Ketika pertama kali rilis, Sharp Z2 dibanrol dengan harga sekitar IDR3.5 juta. Di luar kekurangan-kekurangan minor yang ada pada ponsel ini, Z2 termasuk layak dipertimbangkan untuk dibeli. Terutama oleh Anda yang termasuk tipe pemakai smartphone secara intens dan suka menjalankan aplikasi berat. Sharp, dengan bekal prosesor dan kinerja bagusnya, cukup tangguh untuk diajak ngebut tanpa khawatir ngadat. Harga sebesar itu masih terhitung pantas. Meskipun, konsekuensinya Anda harus selalu siap dengan power bank untuk mencegah krisis baterainya.