Plus

  • OS Nougat 7.0
  • Harga yang terjangkau
  • Output speaker yang cukup bertenaga
  • Mendukung 4G LTE

Minus

  • Resolusi layar sangat rendah
  • Kurangnya aplikasi bawaan seperti gallery, video dan notes
  • Resolusi kamera rendah
  • Kapasitas RAM yang kecil

Score: 6.5

DESAIN
7
LAYAR
6
KAMERA
6
MULTIMEDIA
7
PERFORMA
7
VALUE FOR MONEY
6
ArenaLTE.com - Tahun 2000’an yang lalu, hampir semua pengguna handphone pasti pernah mendengar Motorola. Motorola pernah menjadi salah satu brand handphone berjaya di eranya sekitar tahun 2004 berkat motorola V3 yang merupakan handphone tertipis di dunia pada saat itu. Walaupun kini brand ini tak sepopuler dulu, Motorola tetap berusaha menjaga eksistensi mereka dalam bisnis smartphone dengan menghadirkan beberapa smartphone baru. Salah satunya ialah Motorola Moto C.

Moto C ini menargetkan konsumen untuk kelas menengah kebawah karena harga yang cukup terjangkau yaitu sekitar IDR1,3 juta. Sepertinya Motorola berusaha menyediakan smartphone dengan OS terbaru untuk kelas menengah ke bawah. Cukup menarik bukan? Yuk, kita bahas lebih rinci mengenai kelebihan dan kekurangan melalui review Motorola Moto C kali ini.

Look and Feel

review-motorola-moto-C

Motorola Moto C masih setia mengusung desain khas dari smartphone-smartphone keluaran Motorola. Terutama tampak bagian belakang, kamera dan lampu flash ditempatkan pada sebuah lekukan body yang berbentuk lingkaran yang merupakan ciri khas dari smartphone Motorola. Sehingga hanya dengan melihat sekilas Anda dapat langsung mengetahui bahwa smartphone tersebut merk Motorola. Moto C ini belum mengadaptasi desain unibody, sehingga casing belakang masih dapat dilepas. Pada saat dilepas, terdapat 2 slot micro sim card dan 1 buah slot Micro SD yang posisinya berada di atas baterai.

Walaupun tidak mengadaptasi desain unibody, Moto C ini terasa kokoh saat digenggam dan tidak terkesan “ringkih”. Mungkin karena casing bagian belakang yang cukup tebal dan menutup dengan sempurna hingga ke bagian pinggir smartphone. Material dari body Moto C ini masih menggunakan plastik keras.

Selain kamera dan lampu flash, terdapat lubang-lubang speaker yang berbaris di belakang bagian bawah Motorola Moto C. Output speaker yang dihasilkan cukup bertenaga hanya saja posisi speaker yang berada di casing belakang mengharuskan kita untuk memutar lagu dengan layar menghadap ke bawah agar suara dari speaker dapat keluar dengan leluasa.

Display

review-motorola-moto-C

Berdasarkan review  review Motorola Moto C, tersematkan layar 5 inch dengan resolusi layar FWVGA (Full Wide Video Graphics Array) 854x480 dan kerapatan pixel 196 ppi pada Moto C ini. Resolusi FWVGA ini merupakan resolusi layar yang banyak digunakan sekitar tahun 2015. Sangat disayangkan karena resolusi yang digunakan bahkan belum HD dan kerapatan pixel yang sangat rendah. Tak heran output layar yang dihasilkan Moto C terlihat blur dan kurang enak dipandang mata.

Kontras warna dari layar Moto C ini cukup baik hanya saja ketika layar menampilkan warna putih, warna putih tersebut tidak terlihat benar-benar putih tetapi terlihat sedikit kebiruan. Pada saat brightness level di set ke maksimal, layar Moto C masih terasa kurang terang dan juga Moto C tidak memiliki sensor auto brightness sehingga anda harus mengatur brightness level layar secara manual agar terlihat lebih nyaman di mata.

Dari sisi perlindungan layar, Moto C ini belum didukung oleh Gorila Glass. Agar layar tetap terjaga, sebaiknya menggunakan perlindungan layar tambahan seperti screen guard atau tempered glass.

OS & Antarmuka Motorola Moto C

review-motorola-moto-C

Walaupun Moto C dikategorikan sebagai smartphone low end, tak sepenuhnya spesifikasi dan OS yang digunakan menggunakan kualitas rendah atau ketinggalan zaman. Moto C dirilis sudah menggunakan OS yang terbaru saat ini yaitu Android Nougat 7.0. Sangat jarang sekali smartphone dengan harga sejutaan tetapi sudah menggunakan OS Android versi terbaru.

Dari sisi desain antarmuka atau UI, Motorola menggunakan stock display bawaan dari Android Nougat 7.0 dan hanya dipoles sedikit untuk widget dan UX penampilan list aplikasi. UI terlihat sangat simple tanpa adanya pernak pernik yang memanjakan mata. Homescreen Moto C hanya dihiasai widget jam berbentuk bulat yang merupakan ciri khas Motorola. Untuk mengakses semua aplikasi Anda hanya perlu melakukan slide ke atas. Semua aplikasi akan ditampilkan dalam bentuk grid dan scrolling ke bawah bukan ke samping.

Pada saat mengakses window recent application, aplikasi yang sebelumnya dibuka akan tampil dalam bentuk stacking window ke atas. Apabila Anda ingin menutup semua window, Anda harus melakukan slide ke bawah terlebih dahulu untuk memunculkan tombol clear all yang tersembunyi di pojok kanan atas.

Kamera

review-motorola-moto-C

Agar tetap dapat dijual dengan harga yang terjangkau, tampaknya Motorola memangkas habis hardware yang digunakan oleh Moto C. Salah satu “korban” pemangkasannya ialah kamera. Moto C ini hanya dibekali kamera dengan resolusi 5MP untuk kamera utama, sedangkan kamera depan memiliki resolusi 2MP.

Sungguh sangat disayangkan smartphone Motorola keluaran tahun 2017 ini hanya menggunakan kamera dengan resolusi yang kecil. Padahal untuk tahun 2017, smartphone low end lainnya rata-rata sudah menggunakan kamera utama dengan resolusi 8MP, bahkan ada smartphone low end yang menggunakan kamera dengan resolusi 13MP.

Kedua kamera Motorola Moto C ini sudah dilengkapi dengan lampu flash. Walaupun kedua kamera dilengkapi dengan flash tampaknya tidak banyak membantu meningkatkan hasil foto pada saat kondisi low light. Noise pada foto masih terlihat cukup banyak.

Pemangkasan cost produksi untuk mengejar harga jual berimbas juga kepada kelengkapan fitur kamera, yang terbilang minim. Hanya ada pengaturan HDR, flash, beautify dan timer. Tanpa ada mode manual, pengaturan ISO, shutter speed, white balance dan efek-efek yang biasanya dapat digunakan untuk membuat foto lebih unik dan beragam. Mode atau fitur ini sama persis untuk kamera utama dan kamera depan.

Satu hal yang sangat mengganggu dari aplikasi kamera Motorola Moto C ini ialah ketika Anda sudah memotret atau mengambil sebuah foto, Anda tidak dapat langsung melihat hasil fotonya. Pada layar aplikasi kamera tidak terdapat tombol shortcut yang biasa digunakan untuk melihat hasil foto Anda. Mungkin ini dikarenakan Moto C tidak dilengkapi dengan aplikasi bawaan gallery. Untuk melihat foto-foto yang disimpan pada smartphone, Anda dapat mengaksesnya melalui aplikasi Google Photos.

review-motorola-moto-C

Performa

Di sektor dapur pacu, Motorola Moto C menggunakan processor dari MediaTek MT6737M Quad-core 1.1 GHz Cortex-A53 dan GPU Mali-T720MP2. RAM yang digunakan sebesar 1GB. Memang tidak begitu istimewa dibandingkan kompetitor di level yang sama. Untuk meningkatkan performa dari Moto C ini, Motorola menyiasatinya dengan tidak menginstall banyak bloatware bawaan.

Bahkan aplikasi bloatware yang cukup penting seperti gallery dan notes absen dari Moto C ini. Sehingga apabila ingin menggunakan gallery atau notes harus mendownload aplikasi 3rd party terlebih dahulu. Dengan mengurangi jumlah bloatware yang terinstall pada Moto C ini, performa Moto C memang menjadi lebih baik. Perpindahan antar menu dan membuka beberapa aplikasi sekaligus dapat berjalan dengan baik.

review-motorola-moto-C

Pada saat mencoba bermain games, games-games simple dengan grafis yang tidak terlalu berat seperti Subway Surfers dan Shadow Fight 2 dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Hanya saja untuk games-games dengan grafik 3D yang berat Motorola Moto C belum dapat mengeksekusinya dengan baik. Dari hasil Antutu benchmark dapat dilihat 3D graphics processing dari Moto C hanya berhasil mendapatkan score 1984. Gambar yang dihasilkan pada saat bermain games juga terlihat sedikit blur sehingga mengurangi feel dari games tersebut.

review-motorola-moto-C

Seperti yang dapat dilihat dari hasil Antutu benchmark, Geekbench dan PC Mark score dari Moto C ini masih cukup rendah. Tetapi apabila Anda hanya akan menggunakan Moto C untuk mengakses social media, browsing dan juga bermain games ringan, Moto C masih dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Untuk menunjang aktivitas-aktivitas smartphone Anda, Moto C menggunakan baterai dengan kapasitas 2350 mAh dan tidak didukung fast charging. Sehingga pengisian ulang baterai cukup memakan waktu.

Konektivitas

Dari segi konektivitas, Moto C menyediakan 2 buah slot Micro SIM card yang posisi nya berada di atas baterai. Dikutip dari website resmi Motorola, slot Micro SIM yang mendukung jaringan 4G LTE hanyalah slot SIM Card 1. Sedangkan slot Micro SIM Card 2 hanya mendukung jaringan 2G. Sehingga Anda hanya dapat menempatkan SIM Card dengan paket data di posisi SIM Card 1.
Dari sisi media penyimpanan, Moto C memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 16GB. Apabila masih terasa kurang, Anda dapat menambahkan Micro SD hingga 32GB.

Untuk sensor-sensor, Motorola Moto C hanya dibekali dengan Accelerometer tanpa ada dukungan sensor lainnya. Dari sensor lanjut ke port usb yang digunakan, Moto C ini masih menggunakan Micro USB belum menggunakan USB Type C yang memiliki output charging lebih baik.

review-motorola-moto-C

Value for Money

Motorola Moto C memang ditargetkan untuk kelas menengah ke bawah karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau berada dikisaran IDR1,3 juta. Walaupun Moto C sudah menggunakan OS Android terbaru Nougat 7.0, tetapi dari sisi hardware yang didapatkan masih terlalu rendah dan ketinggalan zaman seperti kamera yang hanya memiliki resolusi 5MP dan 2MP. Resolusi layar yang bahkan belum HD dan kapasitas RAM yang cuma 1GB.

Jika dibanding dengan competitor sekelas, harga yang dipasang pada Motorola Moto C ini sepertinya rada melambung, sehingga kurang worthy dengan spesifikasi yang didapat. Padahal, dengan menambahkan beberapa ratus ribu rupiah saja, ada banyak pilihan smartphone lain dengan spesifikasi yang lebih baik. Tapi, bila Anda Moto Mania, faktor harga bukanlah sesuatu yang harus jadi pertimbangan, ya kan?

review-motorola-moto-C