Review LG Q6: Berkat FullVision, Punya Layar Sekelas Bioskop Tapi Bodi Tetap Mungil

Plus

  • Fullvision Display
  • Kamera wide angle
  • Baterai 3000mah

Minus

  • Prosesor standar
  • Casing belakang plastik

Score: 7.5

DESAIN
8
LAYAR
8
KAMERA
7
MULTIMEDIA
7
PERFORMA
7
VALUE FOR MONEY
8
ArenaLTE.com - Beberapa tahun terakhir LG seperti tiarap di pasar Tanah Air. Kebangkitan kembali LG di sini ditandai dengan keberanian menghadirkan LG G5 SE. Menyusul beberapa amunisi coba menginvasi. Tapi respon pasar kurang begitu antusias. Hingga mendadak hadir LG Q6 sebagai sebuah pengecualian.

LG Q6 adalah titik cerah yang mungkin bisa memberi suntikan darah buat pasar LG yang kurang gairah.  Smartphone ini eksepsional, karena dibanderol cukup terjangkau dengan kemasan dan spesifikasi cukup impresif.

Asal tahu saja, smartphone ini adalah 'versi generik' dari LG G6. Tapi jangan salah, meski terkesan sebagai LG G6 yang sudah dipangkas spesifikasinya, Q6 adalah satu dari segelintir perangkat kelas menengah yang cukup menjanjikan di kelasnya.

Desain

Bayangkan sebuah ponsel kelas menengah dengan konsep desain ala-ala flagship. Setidaknya saat perkenalan pertama, sudah terlihat jika Q6 tampil sedikit ‘berbeda’ dari yang lain. Saat menimangnya, saya langsung teringat merek lain yang merupakan saudara senegaranya tapi beda bapak, Samsung Galaxy S8.

Perbedaan LG Q6 dari Galaxy S8 adalah layar ponsel ini tidak melengkung sampai tepian bodi. Tapi panel sentuhnya memenuhi bagian depan. Dibandingkan smartphone sekelasnya yang ada saat ini, tentu saja panel sentuh LG Q6 (sama seperti LG G6) sangat eksepsional. Bezelnya super tipis.

Bentuk serta feel-nya sangat spesial, berbeda dari smartphone lain yang pernah dipegang ArenaLTE. Menurut kami inovatif. Teknologi FullVision display membuat layar jadi sedap dilihat dan proporsional dengan screen to body ratio 78%.
Biarpun punya diagonal layar 5,5 inci, ternyata saat dibandingkan dengan smartphone lain dengan ukuran layar sama.

Tubuhnya terlihat super kompak dan ergonomis. Seri ini tak diragukan lagi merupakan smartphone 5,5 inci kelas menengah yang paling nyaman di genggaman.

Bodi beberapa smartphone lain yang kami jadikan pembanding terlihat lebih besar dan bongsor. Bahkan, dimensinya nyaris sama dengan ponsel yang memiliki ukuran layar 4,5 inci. Wow! Artinya, kami tengah memegang sebuah ponsel berlayar lega tapi desainnya tetap mungil dan efisien.

Tubuh ponsel ini sendiri memiliki sudut membulat seperti G6. Hanya saja bagian tepian layar sentuh tidak cembung 2.5D alias flat. Kabarnya smartphone berkonsep unibodi ini memakai frame aluminium 7000-series di tepian bodinya, lumayan kuat dan solid sih.

Sayangnya, bodi area belakang hanya dibungkus casing plastik. Beda dengan LG G6 yang terbuat dari logam. Meskipun terasa solid, tapi permukaannya yang glossy rentan kena goresan. Artinya, kalau tidak dilindungi dengan baik, dalam tempo singkat bakal banyak bekas baret atau goresan di bodi belakangnya.

Smartphone ini juga tak punya notifikasi LED atau always-on display seperti yang terpasang di LG G6. Di area atas bodi depan tertanam kamera depan dan sensor. Sementara pada bagian bawahnya, tak ada ruang buat tombol fisik, sehingga LG pun menyematkan logo LG sebagai variasi.

Satu lagi, jika diperhatikan lebih jeli, ternyata ada yang dipangkas dalam LG Q6. Berbeda dengan LG G6 yang sudah disisipi sensor sidik jari, kalian tak akan mendapatinya dalam perangkat ini.

Display

Teknologi FullVision pada LG Q6 menjadikan resolusi layar ponsel berada di kisaran 2160x1080 piksel alias sekelas di atas resolusi Full HD standar (1920x1080 piksel). Kerapatan pikselnya pun meningkat jadi 420 ppi. Sementara layar 5,5 inci biasa pada resolusi Full HD hanya punya kerapatan piksel di kisaran 400 ppi.

Oh ya, satu hal yang disayangkan panel sentuh pada LG Q6 belum dibungkus dengan lapisan kaca anti gores Gorilla Glass. Jadi, wajar kalau ada sedikit baret-baret kalau terkena gesekan atau goresan benda kasar. Bandingkan dengan seri premium LG G6 yang sudah dibungkus Gorilla Glass.

OS & Antarmuka

Smartphone ini mengadopsi sistem operasi Android  7.1.1 Nougat. Sang vendor sepertinya tak melakukan banyak perombakan berarti terhadap antarmuka Google ini. Hanya sekedar modifikasi kosmetik saja serta perubahan dari segi pengelolaan menu aplikasi.

Sejauh ini, dari pengalaman pemakaian relatif simpel, efisien dan gampang diakrabi. LG Q6 tak mempunyai app drawer. Jadi semua operasional antarmuka dilakukan langsung dari halaman homescreen.

Panel homescreen ini bisa ditambahkan sesuai kebutuhan. Seperti biasa, bar notifikasi bisa diakses dengan menarik layar dari sudut atas ke bawah. Akan tertampil akses ke beberapa fitur penting seperti wifi, sambungan data operator, rotasi otomatis layar, Bluetooth dan sebagainya.

Selain itu ada slider untuk mengatur kecerahan (brightness) layar, serta volume dering ponsel. Soal tampilan desain antarmuka, LG UI 5.0 sudah cukup memuaskan.

Fitur

Meski tak ada sensor sidik jari, tapi LG sudah menyiapkan perlindungan keamanan alternatif yang tak kalah menarik. Selain, fitur security standar untuk kunci layar, smartphone ini sudah memiliki fitur face unlock.

So, kita bisa membuka layar ponsel yang terkunci hanya dengan menghadapkan ke wajah saja. Saat dicoba, terbukti cukup cepat buat membuka layar, hanya dalam hitungan kurang dari satu detik mengarahkan permukaan layar ponsel ke wajah, maka otomatis lockscreen pun terbuka. Lumayan.

​Oh ya, dalam kondisi hujan rintik-rintik atau di lingkungan ekstrim debu dan lumpur, LG Q6 ternyata masih bisa dipakai. Hujan gerimis sebentar yang pernah kami alami tak berpengaruh pada pengoperasian smartphone. Tetesan air tak mengganggu kinerja layar sentuhnya

Kok bisa sih? Ternyata LG Q6 ini sudah mengantongi sertifikat MIL-STD 810G. Bahasa sederhananya, LG Q6 telah melewati belasan pengujian terhadap berbagai kondisi beresiko. Termasuk di dalamnya pengujian terhadap ketahanan dari panas, kelembaban, tekanan, goncangan, cipratan air maupun kondisi lain.

Kamera



Kamera utama 13MP pada ponsel ini bisa menangkap detil dengan baik dalam posisi landscape dan macro. Di luar ruangan dalam kondisi cahaya penuh, warna yang ditangkap pun bisa diolah menjadi natural dan punya kemampuan fokus yang lumayan tajam serta cepat.

Oh ya, di dalam ruangan atau kondisi low light, smartphone ini bisa menjepret foto dengan hasil yang lumayan baik. Tapi ketajamannya menurun serta ada gangguan noise kecil meskipun tak terlalu kentara jika tidak di-zooming. Untuk rekam video, resolusinya dibatasi hanya sampai 1080p.

Di bagian depan, LG juga punya kamera 5MP yang bisa memproduksi selfie dalam kualitas cukup baik. Menariknya, kita juga bisa memotret dengan mode wide angle untuk mendapatkan foto-foto dengan sudut pandang dan background lebih luas. Pokoknya, satu keluarga penuh bisa masuk frame.

Antarmuka kamera sendiri mudah dinavigasi. Tersedia mode Square Camera yang bisa memanfaatkan sebagian layar sebagai viewfinder dan area lain sebagai frame hasil foto.

Performa

LG Q6 punya performa yang lumayan tapi belum bisa dibilang impresif. Memang tak ada lag atau gangguan tertentu saat dioperasikan, tapi jika sudah menanjak ke beban loading aplikasi bertumpuk atau menjalankan game dengan grafis berat, langkahnya jadi sedikit tertatih. Untuk menangani tugas standar, smartphone ini bisa diandalkan.

Tak aneh karena LG hanya membenamkan Snapdragon 435 sebagai dapur pacunya.  Chipset besutan Qualcomm ini diperkuat prosesor octa core 64-bit, dimana delapan inti ARM Cortex-A53 bisa ngebut dengan clockspeed hingga 1.4Ghz. Masih merupakan chipset generasi lama yang melewati proses pabrikasi 28nm.

Sementara urusan grafis, diserahkan pada GPU Adreno 505. Untuk bermain game standar dan game berat terlihat cukup powerful. Game seperti Mobile Legends bisa berjalan optimal dan tak terganggu lag. Pokoknya mampu me-render game 3D dengan baik.

Chipset besutan Qualcomm ini diperkuat prosesor octa core 64-bit, dimana delapan inti ARM Cortex-A53 bisa ngebut dengan clockspeed hingga 1.4Ghz. Masih merupakan chipset generasi lama yang melewati proses pabrikasi 28nm. Sementara urusan grafis, diserahkan pada GPU Adreno 505.

Bicara soal benchmark seri ini bisa mendapatkan skor 37.409 dari aplikasi AnTutu Benchmark. Sementara GFXbench memberikan nilai 12fps.

Sekedar info saja, LG menghadirkan tiga varian dari Q6 dengan beberapa pilihan RAM. Nah, smartphone yang masuk meja redaksi adalah Q6 dengan RAM 3GB serta memori internal 32GB. Masuk akal dan masih cukup layak menilik harga jualnya yang cukup enteng di saku.

Untuk baterainya, kapasitas 3000mAh yang dibenamkan dalam ponsel ini mampu bertahan dengan cukup baik. Smartphone ini sanggup dipakai seharian penuh untuk pengoperasian standar.

Konektivitas

LG Q6 sudah menyiapkan jaringan 4G LTE pada kedua slot SIM card-nya. Pengaturannya mudah kok bisa lewat Dual SIM card manajemen. Smartphone ini sudah mendukung frekuensi standar yang dihadirkan operator Tanah Air. Dukungan LTE Cat. 4 membuat ponsel ini bisa melesat hingga 150 Mbps (download) dan 50Mbps (upload).

Di sektor konektivitas, LG menyusupkan kelengkapan standar yang biasa ditemukan dalam smartphone Android. Mulai dari Bluetooth 4.2, Wi-Fi b/g/n, USB-OTG hingga FM radio. Sayang, tak tersedia NFC dan infra merah.

Value for Money

Sangat tepat jika menyebut smartphone ini sebagai versi harga terjangkau dari LG G6. Sebagai produk alternatif yang lebih murah dari LG Q6, harganya termasuk murah meriah hanya berada di kisaran 3,2 jutaan.

Kualitas layar dan performa kamera yang jempolan karena sesuai dengan bujet yang dikuras. Selain itu, smartphone ini termasuk spesial karena mengusung konsep display FullVision yang beda dari yang lain. Selain itu, desainnya cukup menarik buat yang ingin menikmati smartphone layar lebar dengan bodi kompak dan mungil.

Leave a Comment