REVIEW HUAWEI P30 LITE: FLAGSHIP MENENGAH

Plus

  • Kamera selfie
  • Night photo mode
  • VoLTE
  • Layar berlapis oleophobic

Minus

  • Tak punya Radio FM
  • Tak ada slot memory eksternal

Score: 7.5

DESAIN
7
LAYAR
8
KAMERA
8
MULTIMEDIA
7
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Selain merilis P30 dan P30 Pro yang menjadi “moster” baru untuk smartphone kamera, Huawei juga merilis varian P30 Lite. Ini versi lebih ringannya dari dua flagship baru vendor asal Cina ini. Bisa dipahami, kenapa Huawei juga merilis varian Lite yang harganya sepertiga dari varian Pro.
 
Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, yang ngiler berat dengan serial flagship ini namun tak punya cukup dana untuk menebusnya dari toko. Varian Lite, hadir agar pengguna masih bisa tersenyum bangga karena memiliki serial tersohor dari Huawei ini, namun dengan harga yang bersahabat dengan kantong.
 
Hanya saja, jangan berharap varian Lite bakal segahar kedua saudaranya yang berada di level lebih tinggi. Sebagai versi lebih ringan, dan agar harganya juga bisa ditekan, harus ada yang bagian-bagian yang dipangkas. Itu konsekuensinya. Dan itu membuat P30 Lite ini, sesungguhnya, tak lebih dari sebuah smartphone kelas menengah biasa.
 
Sebenarnya pula, kenapa juga Huawei tak “melepas” varian ini menjadi seri tersendiri? Daripada menyamar jadi flagship “banci”. Toh, sebelumnya prototype seri ini santer disebut-sebut sebagai seri Nova 4e –dari sejumlah foto yang bersumber dari situs Huawei, malah masih disebut sebagai Nova 4e.
 
Tapi okelah, tak mengapa. Mungkin itu strategi Huawei untuk menarik minat pengguna, dengan memberinya label P30 series. Yang jelas, ini reviewnya:
 

DESAIN

Ukuran                 : 152.9 x 72.7 mm
Tebal                     : 7.4 mm
Bobot                    : 159 gram
Platform                : Unibody


 
Ukuran P30 Lite ini berada di tengah-tengah antara dua saudaranya, lebih besar dibanding P30 dan lebih kecil dibanding P30 Pro. Tetapi justru punya bobot yang paling ringan dan paling tipis. Ini karena memang karena kelengkapannya juga yang paling sedikit dibanding dua smartphone tadi –contoh: baterai yang paling kecil juga.
 
Tampilannya dibuat lebih kepada sentuhan anak muda. Itu terlihat dari pilihan warna (gradasi) yang lebih menonjolkan kesan metalik. Sepertinya, P30 Lite ini memang dirancang untuk segmen anak muda. Menariknya, cover belakang yang kemilau ini dirancang memantulkan cahaya yang menimbulkan bayangan pola huruf S terbalik.
 
Bentuk dan ukuran hape baru ini lumayan enak dalam genggaman. Frame yang tertutup cover belakang memberikan kesan frameless, dan bentuk pinggiran yang melengkung membantu menambah grip pada telapak tangan. Ditambah dengan bobotnya yang pas, membuat secara keseluruhan P30 Lite memiliki aspek ergonomis yang baik.
 
Sayangnya, dalam boks tak ditemukan casing pelindung body. Padahal sebenarnya diperlukan untuk menjaga tubuh hape ini tetap kemilau bebas dari goresan yang bisa membuat buruk penampilannya.
 

DISPLAY

Jenis                                     : IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                                 : 6.15 inches, 93.6 cm2
Resolusi                               : 1080 x 2312 pixels
Rasio Tampilan                    : 19.5 : 9
Ratio ke Body                      : 90.0%
 


Tidak seperti dua saudaranya yang memakai layar OLED, versi Lite ini hanya dibekali layar IPS yang biasa menghiasi smartphone menengah. Walau levelnya masih di bawah OLED, namun layar IPS sudah sangat memadai untuk kenyamanan mata –lagipula layar IPS lebih hemat konsumsi daya ketimbang OLED.
 
Layarnya bisa menampung 10 titik sentuh sekaligus. Mampu menyajikan tampilan yang cerah dan tajam, serta aspek pewarnaan yang baik pula. Masih bisa menahan terpaan sinar matahari langsung tanpa menimbulkan ghost effect yang berlebihan –sehingga menenggelamkan tampilan layar.
 
Menariknya, layar hape ini diberi lapisan Oleophobic. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dari jejak sidik jari. Kita tahu, smartphone dengan layar sentuh akan sering terkena sidik jari, dan meninggalkan jejak yang mengotori layar. Nah, dengan lapisan ini, kekotoran itu bisa dihindari, dan layar tetap bersih.
 
Satu lagi, ada fitur One-hand UI. Fitur ini berfungi memperkecil tampilan layar. Seperti namanya, ini dihadirkan untuk membantu pengguna mengoperasikan hape dengan satu tangan saja. Sapu layar di bagian bawah dari luar ke dalam, maka tampilan layar “menyusut” sehingga gampang dijangkau jari.
 

KAMERA

Belakang             : 24 MP, f/1.8, (wide), PDAF
                                8 MP, 13mm (ultrawide)
                                2 MP, f/2.4, depth sensor         
Flash Light          : LED Flash
Depan                   : 32 MP, f/2.0
Video                    : 1080 @30 fps
Teknologi AI         : Ada
 
Kalau Anda berharap kamera P30 Lite ini sama dahsyatnya dengan P30 dan P30 Pro, siap-siap kecewa. Sebab, ektor kamera termasuk salah satu yang banyak kena “pangkas”.  Termasuk, lensa Leica yang dicopot dan diganti dengan lensa lain yang levelnya lebih rendah. Namun begitu, kamera utama di belakang tetap diberi triple kamera.  
 
Ketiga kamera ini terdiri dari satu kamera sudut lebar, didukung dengan satu kamera ultra wide, dan satu kamera lain yang berfungsi memberi unsur “kedalaman” atau dimensi. Menu yang ada di kamera juga lumayan banyak, termasuk kehadiran moda malam.
 
Sekarang mari lihat kinerja kameranya dalam menghasilkan foto. Dalam suasana cerah dan cahaya berlimpah, foto yang dihasilkan terlihat tajam, dengan kedalaman dimensi yang baik. Dynamic range cukup baik dalam “membaca” area yang tak terkena cahaya (shadow) dan terkena cahaya, sehingga kedua area tersebut bisa terekam tanpa membuat salah satu area under exposure atau over exposure.


 
Hanya saja, warna yang tampil dalam kondisi berlimpah cahaya ini cenderung aspek kontrasnya agak berlebih. Dalam artian, warna dominan terlihat lebih mencolok, sehingga terlihat sedikit mengurangi kesan warna alami. Seperti, hijau daun muda yang terlihat lebih cerah dibanding aslinya. At au hijau tua daun yang terlihat lebih pekat.
 
Lensa sudut lebar yang dimilikinya memberikan ruang tangkap yang lebih luas. Bagusnya, tak terlihat efek fish-eye yang biasanya menyertai lensa sudut lebar. Namun sayangnya, tak ada opsi untuk mengubah ke sudut tangkap normal. Jadi pilihannya kalau ingin obyek foto tampak lebih besar, Anda harus memotret lebih dekat, atau melakukan zooming. Nah, soal zoom ini, P30 Lite tak dilengkapi optical zoom seperti yang ada di P30 dan P30 Pro.


 
Terkadang kita ingin juga, kan, memotret obyek dalam jarak deat. Memotret bunga misalnya. Kemampuan kamera untuk memotret jarak dekat (makro) berada pada jarak optimal 10 cm. Kurang dari itu, lensa sedikit susah mencari focus obyek. Kalaupun dipaksakan, hasil foto terlihat kurang tajam. Itu terlihat ketika foto diperbesar. 


 
Nah, keunggulan kamera P30 Lite ada pada foto malam. Fitur kameranya dilengkapi dengan moda foto malam. Ditambah dengan lensa yang memiliki aperture besar. Hasil foto dengan moda malam ini memuaskan.  Tapi ada catatannya, waktu perekaman (shutter speed) untuk foto malam berkisar 8 hingga 10 detik. Jadi kalau tak memakai bantuan tripod, hanya mengandalkan genggaman tangan, masih terlihat efek genggaman yang tak stabil, berupa foto yang kurang tajam. Untungnya image stabilizer-nya cukup ampuh untuk meminimalkan efek goyang agar tak terlalu parah. 


 
Bila kamera belakang (utama) mengalami penurunan spesifikasi, tidak demikian halnya dengan kamera selfie (depan). P30 Lite punya kamera selfie yang sama besar dengan P30 Pro. Begitupun dengan kelengkapannya, ada opsi arah pencahayaan, beauty, bokeh, dan juga AR.


 

MULTIMEDIA

Music Player      : mp3, mp4, 3gp, ogg, amr, aac, flac, wav, midi
Video Player       : 3gp, mp4
FM Radio             : Tidak ada
Jack Audio          : 3.5 mm


 
P30 Lite dipasangi speaker tunggal yang ditaruh di bagian bawah. Hape ini disebutkan dilengkapi dengan Dolby Atmos untuk kualitas audio yang mumpuni. Pada pemutar musknya, juga ada menu Huawei Histen sound effect –yang hanya aktif bila headset dipasangkan. Di situ ada berbagai pilihan effect audio, yang salah satunya 3D sound effect.
 
Kualitas audio dari speakernya sih terdengar biasa saja, malah cenderung rada cempreng karena didominasi nada treble. Untuk mendapatkan kualitas audio yang lebih empuk, pakai headset. Dalam paket penjualan (boks) memang disertakan headset. Tapi kualitas headset bawaan ini tak banyak membantu meningkatkan kualitas audio. Dicoba dengan headset yang lebih bagus, barulah terasa perbedaannya.
 
Entah kenapa, hape ini tak dilengkapi dengan fitur radio FM. Nampak sepele memang, namun keberadaan fitur yang satu ini sebenarnya masih dibutuhkan banyak pengguna.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan               : 2G/3G/4G/4G+, LTE-A (2CA) Cat6 400/50 Mbps
VoLTE                    : Ya
WiFi                       : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot
Bluetooth              : 4.2, A2DP, LE, aptX HD
SIM                         : Active dual nano simcard
USB                        : 2.0, Type-C 1.0 reversible connector
 
Smartphone ini dibekali jaringan yang lengkap, mulai dari 2G hingga 4G+ dengan dukungan teknologi LTE. Kompatibel dengan semua frekuensi yang dipakai operator di Indonesia. Bahkan sudah dilengkapi VoLTE (voice over LTE), untuk melakukan voice call/SMS melalui jaringan 4G. Jadi Anda tak perlu lagi meng-install aplikasi VoLTE.
 
Tersedia dua slot untuk menyelipkan simcard. Satu untuk jenis nanocard, satunya lagi bisa nanocard atau microcard. Untuk slot microcard, bisa digunakan untuk memasang memori (jenis microSD) –yang artinya hanya satu simcard yang terpakai.  Port untuk kabel USB dari jenis Tipe-C, yang rada tidak umum. USB port ini bisa digunakan untuk charging baterai, ataupun transfer file. Baik dari hape ke perangkat laptop/PC maupun sebaliknya.
 

PERFORMA

OS                          : Android 9.0 (Pie); EMUI 9.0.1
CPU                       : Octa-core (4x2.2 GHz Cortex-A73 & 4x1.7 GHz Cortex-A53)
GPU                       : Mali-G51 MP4
Chipset                  : Hisilicon Kirin 710 (12 nm)
RAM                      : 6 GB
ROM                      : 128 GB


 
Sektor dapur pacu juga mengalami down grade. P30 Lite hanya dibekali SoC (system on chips) Kirin 710, yang berada satu level di bawah Kirin seri 9 –P30 dan P30 Pro dibekali SoC Kirin 980 (7 nm) yang merupakan top level SoC buatan Huawei. Namun begitu, SoC yang dipakai ini masih memadai untuk mendukung AI dan triple kamera yang dimilikinya.
 
Sektor CPU juga berbeda.  Varian Lite ini dibekali CPU dengan clockspeed 2.2 GHz –sementara dua varian atas memiliki clockspeed yang lebih kencang, 2.6 GHz. Dari segi performa, tentu P30 Lite kalah kelas. Namun untuk level smartphone menengah, dapur pacunya sudah memadai untuk mendukung beragam fungsi. Termasuk, mendukung untuk gaming kelas berat model PUGB.
 
Pengukuran performa hape lewat AnTuTuBench, mendapatkan nilai 115543. Nilai ini sebenarnya berada pada rentang nilai rerata smartphone kelas menengah yang memiliki spesifikasi seperti yang dimiliki P30 Lite ini. Hanya boleh dibilang, nilai yang ddapat P30 Lite berada pada batas atas rentang tersebut.
 
Dukungan memori sebenarnya sudah cukup besar –dan di atas rata-rata smartphone menengah. Namun memang, P30 Lite tak menyediakan slot untuk memori eksternal. Karena memori internalnya sudah berkapasitas besar, sebenarnya ini tak masalah juga. Hanya harus pintar-pintar mengelola file dan aplikasi saja.
 

BATERAI

Jenis                      : Lithium Polymer
Kapasitas             : 3340 mAh
Tipe                       : Non-removable
Flash Charge       :  HUAWEI 9V2A Quick Charge


 
Kapasitas baterai tidak besar-besar amat. Tapi cukupanlah untuk mendukung aktivitas selama seharian. Juga ada sistem pengelola daya, yang  membantu pengaturan konsumsi daya baterai agar lebih efisien. Dilengkapi pengisian baterai dengan cepat, yang menurut uji di laboratorium, mampu mengisi dari nol persen hingga penuh dalam waktu 105 menit (1 jam 45 menit). Kekuatan baterai dapat mendukung waktu bicara pada jaringan 3G selama 21 jam. Dan bila dalam keadaan standby, baterai dapat bertahan hingga 12 hari.
 

Value for Money



Dari situs resminya, harga P30 Lite ini adalah Rp4.299 juta. Jauh di bawah P30 Pro yang Rp12.999 juta dan P30 yang Rp9.999 juta. Seperti diulas sebelumnya, P30 Lite ini memang sesungguhnya dirancang untuk menyasar pasar menengah, yang banyak diisi kaum muda. Namun melihat disparitas harga yang jomplang begitu, kami menduga, Huawei sengaja memasukkan seri ini ke serial P30 sebagai gimik agar menarik minat pengguna, dengan memanfaatkan “kebesaran nama P30” –Dari beberapa sumber foto, seri ini sempat dinamakan Nova 4e. 
 
Sebab, untuk sebuah smartphone menengah dengan spesifikasi tak beda jauh dengan beberapa competitor sekelas, harga untuk P30 Lite ini sedikit di atas lebih tinggi. Namun memang perlu diperhitungkan juga brand value Huawei, yang juga tinggi. Makanya, dengan mengusung nama P30 di depannya, harga itu terkesan wajar. Wong masuk serial flagship, kok!

Leave a Comment