REVIEW HUAWEI NOVA 7: SMARTPHONE KEREN TANPA LAYANAN GOOGLE

Plus

  • Desain stylish
  • Body ergonomis
  • Fitur kamera lengkap
  • Audio prima
  • Performa
  • Fast charging 40W

Minus

  • Tak ada layanan Google
  • Single simcard

Score: 7.8

DESAIN
8
LAYAR
8
KAMERA
8
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Semenjak AS menerapkan larangan dagang, Huawei menghadapi masa-masa berat. Lini produk smartphone terbaru Huawei harus kehilangan layanan Google (GMS), yang mempengaruhi penjualan smartphone mereka. Tak berhenti sampai di situ, Huawei juga terancam kehabisan stok SoC Kirin, karena AS memperluas pelarangan dagang. Padahal, Kirin diandalkan untuk menggantikan chipset Qualcomm yang banyak dipakai pada lini produk Huawei.
 
Namun begitu, hantaman bertubi-tubi tersebut tak membuat raksasa teknologi asal Cina ini patah semangat. Mereka tetap getol merilis lini produk terbaru. Termasuk salah satunya adalah Huawei Nova 7 –secara global ada beberapa varian: Nova 7 5G, Nova 7 SE, Nova 7i. Secara umu, spesifikasi antar varian ini sama, hanya ada sedikit perbedaan. Yang hadir untuk pasar Indonesia adalah Nova 7
 
Nova 7 adalah kelanjutan dari serial Nova 5. Serial Nova merupakan andalan Huawei untuk bertarung di pasar menengah atas. Posisinya berada satu level di bawah serial P dan Mate yang merupakan kelas flagship dan premium Huawei.
 
Nova 7 termasuk lini produk yang sudah tak mendapat layanan Google. Pengguna tak bisa menemui Play Store, Chrome, Google Lens, Google Assistant, dan lainnya. Meski menyiapkan pengganti, seperti AppGallery, toko aplikasi buatan Huawei, dan AI Lens sebagai pengganti Google Lens, namun absennya layanan Google sungguh jadi faktor yang sangat tidak menguntungkan. Betapapun canggih dan cantiknya Nova 7 ini.
 

DESAIN

Ukuran             : 160.6 x 74.3 mm
Tebal                : 8 mm
Bobot               : 180 gram
Platform           : Unibody


 
Selintas melihat tampilannya, Nova 7 memang mengesankan. Sebuah smartphone modern yang didesain dengan cantik. Bentuknya memang seperti smartphone kebanyakan, namun Huawei berhasil mengeksplorasi aspek desain dan tampilan yang membuat Nova 7 tampil berbeda dan menonjol, serta menunjukkan kelasnya sebagai produk sebuah brand besar. 
 
Panel belakang (back cover) dibuat dengan teknologi 3D CMF, yang membuat panel belakang ini seperti sekeping logam berbalut lapisan kaca. Sehingga, warna dan pola artistic yang menghiasi keping logam itu, terkesan tampil 3 dimensi. Unit yang dipegang ArenaLTE adalah varian berwarna ungu (Midsummer Purple). Sebuah warna ungu yang mentereng yang dihiasi pola ikon artistic. 


 
Teknik pewarnaan dan pembuatannya juga diatur sedemikian rupa, sehingga kesan gradasi warna pada panel belakang ini, arahnya berubah-ubah, sesuai dengan sudut pandang. Ditambah dengan pengaturan pantulan cahaya yang anggun pada permukaannya, yang juga berubah-ubah setiap kali posisi ponsel berubah.
 
Meskipun panel belakang ini dilapisi kaca, tak membuat permukaan body menjadi licin. Tetap terasa kesat di tangan. Ini membantu mengurangi resiko ponsel tergelincir dari tangan karena permukaan yang licin –yang biasa terjadi pada ponsel dengan body glossy dan licin.
 
Tidak hanya aspek look dan desain yang dibuat dengan  prima, aspek ergonomis juga tetap diperhatikan. Ukuran dan ketebalan body ponsel terasa pas dan enak dalam genggaman –dibantu pula dengan bagian sisi yang dibuat melengkung mengikuti kontur telapak tangan. Ukurannya pas juga untuk diselipkan dalam saku celana.
 
Struktur body terasa kokoh dalam genggaman. Panel belakang dan panel depan (layar) menyatu dengan baik pada frame metalnya. Hanya saja, sambungan panel belakang pada frame tidak terlalu seamless. Masih terasa ada tonjolan di sambungan, yang bahkan terasa sedikit kasar pula. Itu agak mengurangi kenyamanan ketika digenggam.
 
Tombol volume dan tombol power ada di sisi kiri, jadi ketika menggenggam dengan tangan kanan, posisinya pas dengan jangkauan ibu jari. Slot simcard ditaruh di bagian bawah, posisi yang tidak biasa. Berada di samping port USB dan speaker.
 
NILAI PLUS: Desain dan tampilan Nova 7 enak dipandang, struktur body enak digenggam. Meski berpemukaan glossy, namun tidak licin di tangan, sehingga mengurangi resiko terlepas saat digenggam.
 
NILAI MINUS: Sambungan panel belakang dengan frame masih terasa agak kasar.
 

DISPLAY

Jenis                            : OLED capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                         : 6.53 inches, 102.9 cm2
Resolusi                       : 1080 x 2400 pixels
Rasio Tampilan            : 20 : 9 ratio
Rasio ke Body              : 84%
 


Menggunakan layar display jenis OLED. Layar tipe ini memberikan tampilan layar yang lebih cerah dan tajam. Memang agak sedikit boros memakan daya baterai. Tetapi memberikan kepuasan penggunaan yang lebih baik. Tampilan layar bahkan bisa tetap terlihat jelas meski berada di bawah sinar matahari langsung. Hanya saja, untuk itu level kecerahan harus dipasang ke level maksimal.
 
Penyesuaian kecerahan layar ini bisa dilakukan manual, bisa pula dipasang otomatis. Bila dipasang otomatis, kecerahan layar akan menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Seperti pada saat dipakai di bawah sinar matahari langsung, otomatis ditingkatkan ke level maksimal. Bila dipakai di tempat teduh, otomatis level kecerahan akan diturunkan sendiri.
 
Memang tak harus repot setiap kali melakukan penyesuaian kecerahan layar, bila menggunakan moda otomatis ini. Persoalannya, kadang penyesuaian kecerahan layar otomatis ini tak cocok dengan kondisi mata pengguna –yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam kondisi cerah dan sinar matahari langsung, mata normal sebenarnya sudah bisa melihat tampilan layar cukup jelas pada level kecerahan 70% saja –tak harus 100%. Yang berarti, bisa menghemat konsumsi baterai juga.
 
Performa layar dalam merespon sentuhan juga baik. Satu sentuhan halus sudah cukup untuk mengaktifkan tombol dan fungsi lain. Ketika dipakai untuk multi touch, layar juga bisa merespon dengan baik. Ini sangat mendukung untuk main game, misalnya, yang butuh multi touch.
 
Ukuran layarnya sendiri cukup luas, didukung dengan bezel tipis di sekelilingnya –kecuali bezel bawah yang agak tebal. Luas layar makin optimal karena lubang kamera depan ditempatkan dengan konsep punch hole, diletakkan di pojok kanan atas layar.  
 
NILAI PLUS:
Layar yang memiliki resolusi tinggi dan tipe OLED Display, memberikan sajian layar yang nyaris sempurna. Tajam tanpa ada bintik piksel dengan kecerahan yang bahkan cukup ampuh dipakai di bawah sinar matahari langsung. Respon layar yang bagus mendukung kenyamanan saat penggunaan.
Sertifikasi dari TUV Rheinland menjamin pancaran layar aman untuk mata, meski dipakai berlama-lama.
 
NILAI MINUS:
Layar memang diupayakan terlihat luas optimal, dengan menggunakan konsep punch hole untuk mengurangi membuat tampilan layar nyaris utuh. Namun rasio luas layar dengan body yang 84%, menunjukkan luas bentang layar belum cukup optimal.
 

KAMERA

Belakang          : 64 MP (High-Resolution Lens, f/1.8 aperture)
                            8 MP (Ultra Wide Angle Lens, f/2.4 aperture)
                            8 MP (Telephoto Lens, f/2.4 aperture)
                            2 MP (Macro, f/2.4 aperture)
Fitur                  : Zoom (3X Optical Zoom, 20X Digital Zoom)
Video (Main)     : 4K, 1080p, 720p@960fps, gyro-EIS
Depan               : 32 MP, f/2.0, 26mm (wide), 1/2.8", 0.8µm
Video (Selfie)   : 4K (3840 x 2160 pixels)
 


Huawei adalah salah satu jagoan dalam teknologi mobile photography. Meski tidak ditekankan khusus pada fungsi kamera –seperti halnya serial P—namun Nova 7 tetap dibekali fitur kamera yang mumpuni. Selain quad camera, dengan kamera utama sebesar 68 Mpix, juga dibekali teknologi AI (artificial intelligence) yang makin disempurnakan.
 
Selain moda utama, seperti photo, portrait, video, night, juga disertakan sejumlah fitur lain. Di antaranya, super macro, pro, light painting, HDR, panorama, slo-mo, time lapse, high-res, moving picture, sticker, dan lain-lain. Pokoknya, segala fitur yang dibutuhkan untuk berkreasi secara maksimal, bisa dijumpai di kamera Nova 7.
 
Daylight Photo:
Pengujian pada pemotretan di luar ruang pada kondisi cerah, foto yang dihasilkan menunjukkan kehandalan kameranya. Foto terlihat terang, tajam, pewarnaan yang matang dan cukup alami. Memang terlihat warna dominan lebih ditonjolkan untuk memberi kesan kontras. Tapi tak terlalu mengganggu kesan naturalnya. Justru membuat foto tampak lebih hidup.


 
Aspek dynamic range masih terlihat tak begitu bagus. Bagian yang tak terkena sinar (shadow area) terlihat lebih gelap dan tak terlihat detil. Komposisi cahaya, warna dan detil yang bagus hanya ada pada area yang terkena sinar (highlight).


 
Untuk memotret obyek tunggal dalam jarak close-up, seperti bunga misalnya, gunakan moda portrait. Ini akan memberikan efek latar belakang yang blur, dengan obyek yang tampak tajam –disebut pula dengan efek bokeh. Efek seperti ini akan membuat obyek nampak lebih menonjol. Juga berlaku untuk foto selfie.
 
Lowlight/Night Photo:
Kameranya dibekali aperture besar (f/1.8), yang dipersiapkan untuk mendukung pemotretan dalam kondisi lowlight, bahkan malam hari. Huawei termasuk yang pelopor dalam night mode ini. Sekarang diwariskan ke Nova 7. Untuk memotret di malam hari dan lowlight, tersedia moda night.


 
Hasil foto suasana malam dengan moda night terlihat bagus. Noise hampir tak terlihat. Bahkan masih cukup bagus merekam suasana malam tanpa ada cahaya lampu.  Benar-benar memanfaatkan cahaya yang ada. Hasil foto terlihat tajam dalam ukuran standar. Namun ketika dibesarkan (stretch), akan terlihat pinggiran obyek yang blur dan bintik pixel.
 
Catatan lain untuk night mode ini, ada jeda waktu beberapa detik –tergantung kondisi pencahayaan—saat tombol shutter direkam dengan proses rekam gambar. Dalam jeda waktu itu, kamera tak boleh digerakkan agar foto tidak jadi blur. Agar aman, gunakan penyangga saat mengambil foto.
 
Zoom dan Macro:
Nova 7 dilengkapi dengan fitur zoom hingga 20 kali pembesaran. Merupakan kombinasi dari optical zoom dan digital zoom. Untuk optical zoom, maksimal hingga 3 kali pembesaran. Pada pembesaran hingga 5X, menggunakan hybrid zoom (paduan optical dan digital zoom). Lebih dari itu, yang berfungsi adalah digital zoom. Hasil dari optical zoom memang terlihat lebih tajam. Sementara pada pembesaran maksimal, foto memang sudah berkurang ketajamannya, meski masih cukup jelas.


 
Fitur Super Macro bisa diakses pada opsi “More” yang ada di bar bawah layar. Gunanya untuk memotret benda-benda kecil. Jarak optimal untuk pemotretan makro adalah 4 cm. Lebih dekat dari itu, lensa kesulitan menangkap focus. Hasil foto macro cukup bagus. Namun, moda macro menyebabkan foto terlihat cenderung bernuansa kuning.


 
Selfie:
Dibekali kamera selfie 32 Mpix. Dengan resolusi kamera seperti itu, tak heran kalau mendapatkan foto selfie yang bagus. Ditunjang pula dengan beauty effect untuk memperhalus kulit, mengubah nuansa warna kulit dan sebagainya. Tersedia juga opsi efek foto untuk menambah unsur artistic dari foto selfie, seperti efek bayangan tirai, lingkaran dan sebagainya.


 
Foto selfie dengan menantang sinar (forelight), terlihat kontras yang tajam antara bagian (wajah) yang terkena sinar dengan bagian yang tak terkena sinar –bola mata terlihat hitam seluruhnya. Berfoto selfie pada kondisi tak terkena sinar secara langsung, akan mendapatkan hasil foto yang ideal. Sementara selfie dengan kondisi backlight (memunggungi cahaya), membuat foto yang nampak pucat dan over exposure. 


 
Video:
Sekarang pengujian fitur video record. Mampu merekam dengan resolusi maksimal 4K (3840 x 2160 pixels). Kualitas hasil rekam videonya cukup prima, dengan audio yang terekam dengan baik pula. Sudah dilengkapi EIS (electronic image stabilizer), yang membantu mengurangi efek shaking ketika merekam. Masih ada sedikit efek guncangan tangan ketika merekam sambil berjalan, namun masih dalam batas normal.


 
Video juga dilengkapi dengan fitur zoom. Pengguna bisa memperbesar obyek rekam hingga 10 kali, dengan cara mencubit layar. Namun pembesaran itu akan mengurangi ketajaman gambar, serta meningkatkan sensitivitas pada gerakan tangan.
 
Menariknya, Huawei mengadopsi fitur yang dulu diperkenalkan Nokia (fitur bootie). Fitur ini menampilkan rekaman dari dua sisi (sisi obyek yang direkam dan sisi perekam). Huawei menamakan fitur ini “dual-view”. Fitur ini menarik sebenarnya, di era banyak orang menjadi vlogger. Karena, vlogger bisa tampil menjelaskan obyek yang sedang direkam.
 
NILAI PLUS:
Kamera Nova 7 mewarisi kehandalan teknologi kamera smartphone Huawei. Meskipun tak sedahsyat serial yang memang didedikasikan untuk mobile photography (serial P). Mampu mengabadikan foto di siang hari dan malam hari sama baiknya.
 
Performa zoom yang juga ciamik. Paduan antara optical dan digital zoom, menghasilkan pembesaran gambar yang masih terlihat tajam.
 
Kualitas rekam video yang ciamik, dibarengi dengan rekam audio yang berimbang. Cukup bisa menyaring suara sekitar yang mengganggu. Punya fitur dual-viewer yang bermanfaat bagi vlogger.
 
NILAI MINUS:
Focusing pada moda macro kadang-kadang lari dari obyek. Pada moda makro juga hasil foto bernuansa sedikit kuning. Hasil foto night mode cenderung kehilangan sentuhan natural. Foto cenderung terlihat seperti lukisan.
 

MULTIMEDIA



Kemampuan menjalankan bermacam fungsi multimedia sudah jadi keharusan bagi smartphone saat ini. Begitu pula dengan Nova 7 ini, sudah dilengkapi beragam fungsi multi media, yang utamanya ditujukan untuk memenuhi aspek hiburan. Sekarang tinggal bagaimana keampuhannya dalam memuaskan pengguna.
 
Pemutar music yang dimiliki Nova 7 ini boleh dibilang mumpuni. Memiliki kualitas keluaran audio yang dahsyat, karena didukung dengan fitur pengatur keseimbangan nada (equalizer) yang enhance. Digital equalizer ini bahkan bisa digunakan ketika audio didengarkan melalui speaker –sesuatu yang tak dijumpai di smartphone lain.
 
Karenanya, walaupun audio terdengar sedikit cempreng ketika didengarkan lewat speaker, aktifkan fitur sound effect, dan pilih pengaturan nada yang sesuai selera. Keluaran audio langsung berubah menjadi lebih baik. Disetel maksimal pun audio tak terdengar pecah. Ingin lebih dahsyat lagi? Dengarkan lewat headset.
 
Ada tiga opsi pengaturan pada sound effect: featured, headset dan standar. Opsi featured berisi pilihan nada khas Huawei, termasuk di antaranya Kirin effect, pengaturan suara yang dioptimalkan untuk ponsel yang menggunakan chipset Kirin. Lainnya ada 3D Sound, Mega Bass, 3D Rotation, Headphone –yang optimal untuk penggunaan headset, Driving –yang disesuaikan untuk penggunaan dalam mobil, dan lain-lain.
 
Opsi headset disediakan khusus untuk penggunaan headset. Tersedia pilihan sesuai tipe headset: earbuds, in-ear dan headphone. Di samping itu, ada pilihan pengaturan audio khusus earset buatan Huawei dan Honor. Audio yang terdengar dari headset ini, bakal memanjakan kuping pengguna. Apapun genre music, pilih pengaturan nada yang cocok, selanjutnya biarkan tubuh Anda bergoyang mengikuti irama music.
 
Sebagai pemutar video, fitur video player sudah bisa mendukung video 4K. Dengan resolusi tinggi seperti itu, kejernihan dan kehalusan tayangan video tak kalah dengan sajian video di TV kabel. Ditambah lagi dengan audio yang memukau. Pakai headset, dan setel sound effect di 3D Sound, Anda akan mendapatkan pengalaman menonton video dengan nuansa sinematik.
 
Nova 7 tak dilengkapi lubang jack 3.5 mm. Lubang untuk headset memakai port USB Type-C, yang juga berfungsi untuk charging. Namun, kebanyakan headset yang beredar di pasaran, memakai jack 3.5 mm. Untungnya, dalam paket penjualan sudah disertakan adapter untuk jack 3.5 mm. Atau, gunakan headset wireless yang terkoneksi lewat Bluetooth. Nova 7 kompatibel dengan semua tipe headset wireless meski berbeda merek.
 
NILAI PLUS:
Kualitas keluaran audio Nova 7 boleh dibilang di atas rata-rata. Audio terdengar jernih, nyaring dan berimbang. Terutama ketika didengarkan lewat headset. Suara tak terdengar pecah meski disetel pada volume maksimal.
 
Fitur pemutar musicnya dilengkapi pengatur keseimbangan nada (equalizer) digital yang lebih enhance. Selain digital equalizer standar berdasarkan genre music, ada pula opsi equalizer bawaan Huawei yang lebih bervariasi dan spesifik (featured). Bahkan ada opsi pengaturan efek suara khusus untuk penggunaan headset.
 
Sebagai pemutar video, smartphone ini mampu menyajikan tayangan video sekelas TV kabel. Ditambah dengan penggunaan headset, pengguna disuguhkan dengan audio bernuansa sinematik.
 
NILAI MINUS:
Tak tersedia lubang jack 3.5 mm.
 

FITUR KHAS HUAWEI



Anda tak akan menemukan layanan Google (GMS) pada Nova 7. Smartphone ini sudah termasuk rombongan lini produk Huawei yang dibuat dan dirilis setelah pelarangan dari AS berlaku efektif. Jadi, tak ada fitur khas Google di sini, seperti Play Store, Google Assistant, Google Maps, Google Chrome (browser), dan lain-lain.
 
Agar penggunanya tak kehilangan fitur-fitur tersebut –lebih tepatnya adalah, agar lini produk Huawei tetap “kaya” fitur yang sudah akrab di kalangan pengguna—Huawei sudah menyiapkan pengganti yang tak kalah menariknya. Atau boleh dibilang, fitur yang merupakan “kembaran” dari layanan Google.
 
Huawei Assistant:
Fitur ini disiapkan sebagai pengganti Google Assistant. Bekerja dengan memanfaatkan teknologi AI. Ada beberapa layanan dalam fitur ini. Pertama adalah AI Lens, yang fungsinya serupa dengan Google Lens, mengenali benda/produk, lalu menyajikan informasi mengenai produk sejenis. Gitar misalnya, akan disajikan sejumlah informasi mengenai produk gitar serupa serta di mana bisa dibeli. Cukup membantu, meski belum sedetil Google Lens, yang bahkan bisa mengenali produk dan mereknya sekalian. Serta, menyajikan produk serupa dari brand tersebut serta informasi di mana bisa didapatkan.
 
Ada layanan AI Touch. Didesain untuk membantu pengguna mencari informasi berdasarkan foto produk. Bisa dari hasil jepretan kamera maupun gambar dari hasil unduhan. Cukup menekan agak lama dengan dua jari pada gambar, AI Touch akan bekerja mencari informasi mengenai produk tersebut. Layanan lainnya dalam Huawei Assistant adalah AI Tips, AI Search, dan TODAY. Yang terakhir ini memberikan update informasi harian, semacam informasi cuaca, berita-berita terkini, dan sebagainya.
 
AppGallery:
Ini merupakan “Play Store” ala Huawei. Sudah sejak setahun lalu Huawei mengembangkan toko aplikasi untuk dipasangkan di lini produknya. Tentu saja, isinya belum sekomplit Play Store. Namun beberapa aplikasi yang populer, sudah bisa dijumpai di AppGallery. Sebagai catatan, kini AppGallery merupakan toko aplikasi terbesar ketiga, setelah Play Store dan AppStore –meski kesenjangan dengan dua aplikasi teratas itu masih besar.
 
Petal Search:
Ini mesin pencari rancangan Huawei untuk menjadi pengganti Google Search. Pengguna bisa mencari aplikasi –terutama yang belum ada di AppGallery. Bahkan Huawei tengah mengembangkan Petal Search ini agar bisa sedigdaya Google Search. Bisa mencari news, image dan video juga.
 
Huawei Browser:
Tak ada Google Chrome, tersedia Huawei Bowser untuk akses ke internet. Malah, lewat browser ini pengguna bisa mengakses dan menggunakan Google Search juga. Serta, mengakses situs media sosial semacam Youtube dan Facebook.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan         : 2G/3G/4G LTE/5G
WiFI                 : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth        : 5.1, A2DP, LE
NFC                 : Ada
SIM                  : Dual Nano SIM Card
USB                 : 2.0, Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go


 
Nova 7 sebenarnya dipersiapkan menjadi smartphone yang sudah mendukung teknologi teranyar, 5G. Dan memang kenyataannya begitu. Di negara yang sudah memiliki jaringan 5G, seperti negara-negara Eropa, Nova 7 dipasarkan sebagai smartphone 5G. Namun di Indonesia yang belum memiliki jaringan 5G, kemampuan menangkap sinyal 5G tak difungsikan.
 
Nova 7 hanya memiliki satu slot simcard. Ini seperti menentang mainstream smartphone di Indonesia yang rata-rata punya dua slot simcard. Pengguna di Indonesia terbiasa menggunakan dua nomor, dan banyak di antaranya menaruh kedua nomor itu di satu smartphone. Karenanya, hanya punya satu slot simcard, jadi disadvantage ponsel ini.
 
Sudah mendukung FDD VoLTE (Voice over LTE), yang memungkinkan melakukan panggilan telepon dan SMS. Tanpa VoLTE, sebuah smartphone 4G hanya bisa dipakai untuk koneksi data saja. Tak bisa melakukan fungsi telepon dan SMS (seperti di ponsel 2G).
 
Koneksi Bluetoth versi 5 menjamin koneksi antar device berlangsung lebih mulus dan lebih banyak ragam device. Misalnya, untuk menghubungkan headphone yang memiliki wireless juga. Atau, koneksi ke smartwatch. Bluetooth yang dipasangkan pada hape ini juga cukup handal untuk memfasilitasi pertukaran file antar device. 
 
NILAI PLUS:
Performa antenna handal, bisa menangkap sinyal dengan baik dan stabil. Menjaga sambungan tetap lancar meski kekuatan sinyal hanya satu bar. Dilengkapi Bluetooth versi 5 yang punya kecepatan transfer lebih baik.
 
Sudah pula support VoLTE (voice over LTE), yang memungkinkan panggilan suara dan SMS melalui jaringan 4G. VoLTE dibutuhkan untuk mensupport layanan voice call dan text message dari operator yang tak lagi punya jaringan 2G/4G, seperti Smartfren kalau di Indonesia.
 
NILAI MINUS:
Hanya punya satu slot simcard
 

PERFORMA

OS                   : Android 10, EMUI 10.1
CPU                 : Octa-core (2x2.2 GHz Cortex-A75 & 6x2.0 GHz Cortex-A55)
GPU                 : Mali-G77 (8-core)
SoC                  : Kirin 985 (7 nm)
RAM                 : 8 GB
ROM                 : 128/256 GB
Ext Memory      : No


 
Dipasangi SoC Kirin 985, yang notabene merupakan SoC kelas produk Huawei. Ditunjang dengan prosesor delapan inti dengan kecepatan puncak 2.2 GHz, membuat performa smartphone ini sangat baik. Bekerja dengan mulus menjalankan fungsi dan aplikasi yang dijalankan, meski aplikasi berat sekalipun. Tak terasa peningkatan suhu mesin yang signifikan ketika dipakai terus menerus. Performa grafis juga ciamik. Sajian grafis game terlihat mulus.
 
RAM 8 GB yang dimilikinya memberikan kontribusi besar bagi kinerja ponsel, karena memberi ruang besar untuk lalu lintas aplikasi dan fungsi yang dijalankan. Tak punya slot memori eksternal. Namun kapasitas ruang simpan yang mencapai (maksimal) 256 GB, sudah sangat cukup untuk menampung semua aplikasi dan file yang dibutuhkan.
 
NILAI PLUS:
Sudah dilengkapi Hisilikon Kirin 985 yang diproduksi dengan proses teknologi 7 nm. Ini adalah SoC generasi terbaru dari Huawei yang dirancang untuk menopang smartphone pekerja berat. Dibuat untuk mendukung teknologi 5G, menopang kinerja maksimal quad camera. Ditambah dengan dukungan memori RAM dan ROM yang  besar.
 
Kinerja grafis yang mulus dan nyaman didukung oleh GPU Mali-G77 (8-core).
 
NILAI MINUS:
Tidak ada 

BATERAI

Jenis                 : Lithium Polymer
Kapasitas         : 4000 mAh
Tipe                   : Non-removable
Flash Charge    : 40W
 


Kapasitas baterai termasuk standar untuk ukuran smartphone masa kini, yang memang rata-rata sudah dilengkapi baterai 4000 mAh. Kapasitas sebesar ini sebenarnya cukup untuk menunjang aktivitas seharian. Apalagi, Nova 7 dilengkapi manajemen pemakaian daya yang baik, sehingga konsumsi baterai bisa lebih efisien.
 
Untuk urusan charging, didukung dengan fast charging Huawei Super Charge 40 W. Dengan kapasitas seperti itu, mengisi ulang baterai dari kosong hingga penuh hanya memakan waktu satu jam lebih sedikit. Terhitung cepat.
 
NILAI PLUS: Proses charging yang cepat.
NILAI MINUS: Tak ada
 

VALUE for MONEY



Nah, smartphone keren namun minus layanan Google ini hadir di pasar Indonesia dengan harga Rp6.899 juta. Hampir menyentuh angka Rp7 juta. Sebenarnya, melihat spesifikasi, brand value dan performa, harga itu pantas disandang Nova 7. Hanya saja, dengan level harga seperti itu, dia akan menghadapi tantangan keras dari pesaing.
 
Beberapa pesaing kuat, semacam OPPO, punya produk yang spesifikasinya lebih bagus dan juga  performa yang juga yahud, semacam seri Reno4, memiliki harga yang hampir setara. Ditambah, ketiadaan layanan Google, juga menjadi faktor yang mengurangi daya tarik. Nova 7 agaknya harus berjuang keras agar bisa sukses di pasaran.
 

Leave a Comment