ArenaLTE.com - PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) berkolaborasi dengan ZTE Corporation (ZTE) melakukan uji coba teknologi Massive MIMO Base Station dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA). Smartfren optimis teknologi ini sudah menyebar di 100 lokasi seluruh Indonesia pada Q3 2017.
Teknologi Massive MIMO ini diklaim mampu menghasilkan jaringan dan koneksi lebih stabil, memberikan kenyamanan dan pengalaman lebih baik buat pelanggan. Lebih dari itu, teknologi MIMO Base Station dan SDMA mampu menjadi teknologi yang mendukung evolusi 4G menuju 5G.
"Teknologi yang kami ujicobakan bersama ZTE memiliki dua tujuan, pertama untuk mengoptimalkan jaringan 4G LTE Advanced Smartfren sekaligus persiapan infrastruktur menyambut datangnya era 5G. Sehingga apa yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai pre-5G project," ujar Christian Daigneault, Chief Technical Officer Smartfren di sela-sela uji jaringan di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang baru-baru ini.
Dari keterangan ZTE, secara teknis, teknologi ini diklaim bisa mendongkrak kecepatan download internet hingga 400 Mbps. Namun, tentu saja angka tersebut hanya di atas kertas, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil akhir saat di lapangan.
Teknologi Massive MIMO Base Station dan SDMA dari ZTE ini mampu meningkatkan efisensi spektrum nirkabel, memperluas cakupan jaringan dan kapasitas sistem, dan memaksimalkan penggunaan lokasi serta spektrum. Menurut Christian, pelanggan akan mendapatkan jaringan yang lebih stabil. “Ibarat lajur jalan raya, jika sebelumnya ada dua lajur, maka dengan hadirnya kedua teknologi tersebut jumlah menjadi 8 lajur.”
Perangkat Massive MIMO sendiri, imbuh Andy Xong, Account Director ZTE Indonesia, memiliki 64 antenna. Hadir khusus untuk operator telekomunikasi berbasis TDD sehingga di Indonesia, hanya Smartfren yang baru menggunakan perangkat tambahan ini.
Massive MIMO mampu menjangkau area yang lebih jauh dan bisa menembus ke dalam gedung yang tak bisa diakses jaringan biasa. “Alhasil, perangkat tambahan ini bisa memberikan solusi untuk mendongkrak akses internet di dalam dan luar area,” ujar Andy.
Dalam pengujian yang dilakukan tim Smartfren dan ZTE di kawasan BSD, Tangerang, kecepatan download bisa mencatatkan kecepatan rata-rata 40-50 Mbps. Sementara untuk upload membukukan angka di kisaran 17 Mbps.
Lebih jauh, Munir SP, Head of Network Special Project Smartfren mengungkapkan jika pada Q3 2017, layanan internet berbasis Massive MIMO ini akan menjangkau sekitar 100 lokasi di seluruh Indonesia. Antara lain di kota-kota dengan basis pelanggan besar di Jawa, sebagian Sumatera dan sisanya di Kalimantan.
Dengan update teknologi ini, pelanggan 4G LTE Smartfren akan menikmati layanan lebih baik. HIngga Q4 2016, jumlah pelanggan 4G LTE Smartfren mencapai 4 juta, sementara total pelanggan keseluruhan ada sekitar 11 juta.