ArenaLTE.com - Mengundang kontroversi sejak awal beredar, platform live streaming Bigo Live pun sempat berurusan dengan pihak pemerintah yang berujung diblokirnya layanan pada pertengahan Desember tahun lalu. Penyebab utamanya adalah karena dianggap banyak mengandung unsur pornografi.

Tak ingin kehilangan pengguna potensial yang sangat besar di Tanah Air, perusahaan yang berkantor pusat di Singapura tersebut kemudian memenuhi syarat yang diminta pemerintah, agar bisa kembali beroperasi. Per Jumat (13/1/2017) kemarin, Bigo Live sudah mulai bisa diakses kembali dan siap memberikan kontribusi positif terhadap industri digital di Indonesia.

Buka Kantor di Indonesia


Hal ini ditegaskan oleh Country Manager Bigo Live Indonesia Steven Zhang, seraya memperkenalkan kantor barunya yang terletak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Menurutnya, pemblokiran tersebut dicabut karena Bigo sudah memenuhi syarat yang diminta oleh Kemenkominfo. Syaratnya terdiri dari membuka kantor perwakilan di Indonesia, mempekerjakan tenaga kerja lokal, dan menghapus konten negatif.

Saat ini, Bigo Live sudah resmi mendirikan kantor perwakilan di Indonesia dengan mengantongi izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) dari Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM). Kantor operasional Bigo Live di Indonesia ini telah dihuni puluhan orang, yang bertugas memantau, menyortir, dan melaporkan konten negatif yang diedarkan oleh oknum pengguna, untuk kemudian dilakukan blokir terhadap akun tersebut.bigo

Steven mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjunjung tinggi aturan yang berlaku di semua negara di mana mereka beroperasi, termasuk di Indonesia. "Untuk di Indonesia, kami punya 10 karyawan yang khusus bertugas memonitor konten yang tidak sesuai, untuk menjaga agar Bigo Live tetap ‘bersih’, baik yang mengandung SARA, pornografi maupun konten ilegal. Ada juga beberapa karyawan lainnya yang mengurus operasional kantor ini,” ujar Steven.

Dijelaskan lebih lanjut, proses monitoring dan sensor konten tidak hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga melibatkan ratusan karyawan Bigo Live di kantor pusat, dan tentunya dibantu oleh teknologi canggih yang telah dibuat oleh Bigo.
 

Baca juga:
Teknologi Artificial Intelligence Bakal Memicu Pertumbuhan Smartphone di 2017
Live Broadcasting dari Smartphone, Tren Baru Setelah Selfie
Show 3 Jam Sehari, Ini Pendapatan yang Diterima Host Nonolive
6 Hal Positif yang Bisa Kamu Dapatkan di Platform Live Video Streaming

 

Bigo Live Libatkan Teknologi Artificial Intelligence


“Sepuluh karyawan itu akan bertugas bergantian, dalam tiga shift sehari, untuk melakukan monitoring dan sensor. Selain itu, puluhan karyawan itu juga akan dibantu oleh 300 karyawan divisi monitoring dan sensor konten Bigo Live yang berlokasi di Ghuang Zou. Yang paling canggih, Bigo Live melibatkan artificial intelligent dalam proses sensor dan monitoring,” papar Steven.

Steven mengungkapkan bahwa sejatinya mereka memiliki enam lapis sensorship. Selain sensor oleh 10 orang lokal, 300 orang di kantor pusat dan AI, ada juga report button dan dua bentuk notifikasi default untuk memperingatkan pengguna dan pengunjung agar tidak memposting konten yang tidak sesuai. “Kami memindai setidaknya 70 juta gambar, dalam bentuk screenshot, setiap hari, dari seluruh pengguna Bigo Live di dunia,” ungkapnya.

Langkah selanjutnya, kata Steven, adalah memfokuskan diri untuk membantu mempromosikan Indonesia, tidak hanya lokasi wisata yang indah tapi juga budaya yang beragam. Termasuk juga menjadi tempat promosi bagi UKM, baik small medium industri maupun small medium enterprise, di Indonesia.