ArenaLTE.com - Baru-baru ini, HTC mengumumkan bahwa presiden dan CEO perusahaan, Yves Maitre, mengundurkan diri dari jabatannya. Yves mengatakan, pengunduran diri itu karena alasan pribadi. Untuk mengisi kekosongan posisi CEO, Cher Wang, pimpinan dan salah satu pendiri perusahaan, akan mengambil alih tugas yang ditinggalkan Yves.
 
Alasan pribadi yang disebutkan itu, terkait dengan pandemic Covid-19. Dalam pernyataan resminya, HTC mengatakan, peraturan ketat yang diterapkan untuk perjalanan antar negara, membuat Yves tak bisa pulang menjenguk keluarganya yang ditinggal di Perancis. Perusahaan memaklumi kondisi yang dihadapi Yves, dan menerima pengunduran dirinya.
 
Agak cemen, sih, buat seorang eksekutif di sebuah perusahaan sebesar HTC, kalau benar alasannya seperti itu. Tapi mungkin saja itu bukan alasan sebenarnya. Mengingat, Yves direkrut untuk mendongkrak performa perusahaan yang sempat sangat berjaya itu. Dua tahun terakhir ini, performa HTC memang terpuruk habis-habisan. Perusahaan terus mencatat kerugian selama sembilan kuartal berturut-turut.
 
Nyatanya, Yves yang bergabung di HTC sejak September 2019 itu –setelah sebelumnya menjadi eksekutif di Orange, salah satu operator Perancis--  tak sanggup memperbaiki kondisi perusahaan. Kuartal kedua tahun 2020 ini, HTC mencatat kerugian sebesar US$62 juta (sekitar Rp914 miliar). Bahkan lebih besar dibanding kuartal pertama, yang rugi sebesar US$57 juta (sekitar Rp841 miliar).
 
Di era kepemimpinan Yves, HTC berupaya mendongkrak bisnis VR (virtual reality), dengan memperluas lini produk modul headset Vive Cosmos. Bahkan, sempat memamerkan sekilas perangkat headset generasi berikutnya yang sedang dalam pengembangan, yang disebut lebih kompak dan canggih. Upaya itu, diikuti dengan peluncuran Vive XR Suite. Terakhir, HTC juga tak mau ketinggalan dalam sektor smartphone, dengan merilis smartphone 5G pertamanya, U20.
 
Akan tetapi, segala upaya itu tetap tak bisa mendongkrak performa HTC. Bahkan pada Desember 2019 lalu, perusahaan melakukan PHK gelombang pertama. Disusul dengan gelombang kedua pada Juni lalu. PHK yang terakhir ini, Yves disebut-sebut sudah tak terlibat lagi dengan keputusan tersebut, yang menandakan dia sudah mengajukan pengunduran diri beberapa bulan lalu –prosedur normal untuk pengunduran diri selevel eksekutif.  
 
Sekarang, Cher Wang kembali memimpin perusahaan. Ini yang kedua kalinya ia mengambil alih kursi pimpinan, setelah pada 2015 silam dia mengambil alih kepemimpinan HTC dari Peter Chou. Cher jelas menghadapi tugas tak mudah. Selain harus membereskan persoalan keuangan perusahaan yang didera kerugian, juga harus memikirkan strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis perangkat VR, di tengah ancaman pesaing semacam Facebook, yang berencana mengembangkan prangkat headset VR next-generation-nya sendiri. Belum lagi harus mempertahankan kelanjutan bisnis smartphone –yang dulu membuat nama HTC berkibar di seantero dunia.