Usaha untuk Menghilangkan Informasi yang Salah dan Berita Palsu

ArenaLTE.com - Kami memahami bahwa orang-orang ingin melihat informasi yang akurat di Facebook - dan kami juga begitu. Berita palsu merugikan komunitas kami, berita tersebut membuat dunia semakin kurang informasi, dan mengurangi kepercayaan yang ada.

Berita palsu bukanlah masalah baru, dan kami semua - perusahaan teknologi, perusahaan media, newsroom, para pengajar - memiliki tanggung jawab untuk mengambil bagian dalam mengatasi masalah tersebut. Di Facebook, kami bekerjasama untuk memerangi penyebaran berita palsu dalam tiga area: Menghambat insentif ekonomi, karena kebanyakan berita palsu memiliki motivasi finansial; Membuat produk-produk baru untuk menghentikan penyebaran berita palsu; dan Membantu pengguna agar bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang cukup saat mengenali berita palsu.

1. Menghambat insentif ekonomi

Saat berbicara mengenai berita palsu, salah satu pendekatan yang paling efektif adalah menghilangkan insentif ekonomi bagi para penyebar informasi yang salah. Kami menemukan bahwa banyak berita palsu yang memiliki motif finansial. Para penyebar berita palsu menghaslkan uang dengan menyamar sebagai organisasi media yang terkenal dan memuat berita hoax yang dapat mengundang orang-orang mengunjungi situs mereka, dimana kebanyakan isi situs mereka adalah iklan.
Beberapa langkah yang sedang kami lakukan antara lain:
  • Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi berita palsu, melalui komunitas kami dan organisasi pihak ketiga untuk mengecek fakta, sehingga kami dapat membatasi penyebaran yang akhirnya membuat hal tersebut menjadi tidak menghasilkan.
  • Mempersulit orang-orang yang memposting berita palsu untuk membeli iklan di platform kami melalui penegakan kebijakan kami yang ketat.
  • Menerapkan mesin pembelajaran untuk membantu tim kami yang bertugas untuk memberikan respon kepada pengguna dalam mendeteksi dan menegakan kebijakan kami terhadap akun spam yang tidak otentik.
  • Memperbarui alat deteksi kami untuk akun palsu di Facebook, yang membuat penyebaran berita spam semakin sulit.
2. Membangun produk-produk baru

Kami membangun, menguji, dan mengulang kembali uji coba produk baru kami untuk mengidentifikasi dan mengurangi penyebaran berita palsu. Kami tidak dapat menjadi juri untuk menilai kebenaran dari diri kami sendiri - Rasanya itu bukanlah area kami dan hal tersebut bukanlah peran kami.

Namun sebaliknya, kami berusaha untuk menciptakan cara yang lebih baik untuk mendengarkan masukan dari komunitas kami dan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengidentifikasi berita palsu dan mengurangi penyebaran berita palsu di platform kami.
 
Beberapa langkah tersebut juga termasuk:
  • Adanya perbaikan dalam menentukan peringkat: Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan kemampuan News Feed dengan mendengarkan apa yang disarankan oleh komunitas kami. Kami menemukan beberapa fakta bahwa jika saat membaca sebuah artikel namun orang-orang cenderung membagikan lebih sedikit, hal ini menunjukkan bahwa cerita tersebut telah menyesatkan orang dalam beberapa hal. Kami terus menguji coba tanda-tanda tersebut dan hal lainnya dalam menentukan peringkat dalam rangka mengurangi prelevansi dari konten berita palsu.
  • Proses pelaporan yang lebih mudah: Kami selalu mengandalkan komunitas kami untuk menentukan berita yang bermanfaat atau tidak. Kami terus menguji coba hal tersebut untuk mempermudah pelaporan berita palsu jika Anda menemukannya di Facebook, yang dapat Anda lakukan adalah mengklik bagian pojok kanan dari postingan tersebut. Berita yang ditandai sebagai berita palsu oleh komunitas kami, akan muncul lebih sedikit di News Feed Anda.
  • Bekerjasama dengan Mitra-Mitra: Kami percaya dengan memberikan konteks yang lebih banyak dapat membantu orang-orang meyakini dirinya sendiri mengenai apa yang dapat dipercaya dan apa yang dapat dibagikan. Kami telah memulai sebuah program untuk bekerjasama dengan organisasi pihak ketiga untuk mengecek fakta. Kami akan menggunakan laporan-laporan dari komunitas kami, beserta tanda-tanda lainnya, untuk mengirimkan berita-berita tersebut kepada organisasi-organisasi tersebut. Jika organisasi pengecek berita mengidentifikasi sebuah berita sebagai berita palsu, maka berita tersebut akan ditandai sebagai berita yang sedang diperdebatkan dan akan ada sebuah tautan ke artikel korespondensi yang menjelaskan alasannya. Berita yang diperdebatkan akan muncul lebih sedikit di News Feed.
3. Membantu orang-orang membuat keputusan yang lebih informatif

Walaupun kami berkomitmen melakukan segala hal untuk mengurangi penyebaran berita bohong seminimal mungkin, kami juga perlu memastikan kami mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini ketika orang-orang menemukan hoax. Oleh karena itu, kami mengeksplorasi berbagai cara untuk memberikan orang-orang konteks mengenai artikel sehingga mereka memiliki keputusan yang lebih informatif mengenai apa yag mereka baca, percaya dan bagikan serta cara untuk memberikan orang-orang akses kepada perspektif yang lebih mengenai topik yang mereka baca.
Kami berfokus pada hal-hal dibawah ini:
  • Facebook Journalism Project: Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan organisasi baru untuk mengembangkan produk bersama-sama, menyediakan perangkat dan layanan untuk wartawan dan membantu mereka mendapatkan informasi yang lebih baik sehingga mereka bisa membuat pilihan cerdas mengenai apa yang mereka baca.
Kami mengumpulkan pakar utama dan organisasi yang melakukan hal penting di area ini seperti Walter Cronkite School of Journalism dan Mass Communication di Arizona State University, dan kami telah mendengarkan dan mempelajari untuk membantu memutuskan riset terbaru apa yang harus dilakukan dan proyek yang harus dibiayai. Bekerja sama dengan Proyek Literasi Berita, kami menghasilkan rangkaian pengumuman layanan publik untuk membantu memberikan informasi kepada pengguna Facebook mengenai suatu isu penting.
  • Inisiatif Integritas Berita: Kami telah bergabung dengan lebih dari 25 donatur dan peserta, termasuk pemimpin dalam industri teknologi, institusi akademis, lembaga non-profit dan pihak ketiga, untuk meluncurkan Inisiatif Integritas Berita, sebuah konsorsium global yang berfokus membantu pengguna membuat keputusan informatif mengenai berita yang mereka baca dan bagikan secara online.
Para pendiri dari pendanaan 14 juta dolar ini adalah Facebook, the Craig Newmark Philanthropic Fund, the Ford Foundation, the Democracy Fund, the John S. and James L. Knight Foundation, the Tow Foundation, AppNexus, Mozilla dan Betaworks. Misi dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan literasi berita, untuk meningkatkan kepercayaan terhadap jurnalisme di seluruh dunia, dan memberikan informasi yang lebih baik lagi kepada perbincangan publik. Inisiatif ini yang dikelola oleh CUNY Graduate School of Journalism, akan membiayai penelitian dan proyek terapan dan mengumpulkan pertemuan dengan para pakar industri.

Kami perlu bekerja lintas industri untuk membantu mengatasi masalah ini: perusahaan teknologi, perusahaan media, organisasi pendidikan, dan komunitas kami secara bersama-sama membantu meredam penyebaran informasi yang salah dan berita bohong. Dengan berfokus pada tiga area diatas, kami berharap bisa memiliki kemajuan dalam membatasi pesebaran berita bohong - dan membangun komunitas yang lebih informatif di Facebook.

Testimoni Mitra

- Dewan Pers Indonesia

“Akurasi dan keaslian suatu informasi sangat penting di era dimana akses terhadap berita telah menjadi universal. Ketika berita palsu telah beredar sebelumnya, berita palsu semakin meresap ke dalam masyarakat dan memiliki konsekuensi dalam kehidupan nyata. Sejalan dengan tujuan kami dalam mempromosikan literasi berita di Indonesia, kami bekerjasama dengan Facebook untuk mengambil sikap dalam melawan berita palsu dan penyebaran informasi yang salah, dimana hal ini akan sangat menguntungkan masyarakat kita,” ungkap Yosep Adi Prasetyo, Ketua Dewan Pers Indonesia.

- ICT Watch

“Tujuan kami adalah untuk membantu masyarakat Indonesia mengakses informasi online yang otentik dan bermanfaat sehingga kami bekerjasama dengan Facebook untuk membantu mereka membedakan berita palsu atau hoax dari situs berita online yang terpercaya. Mengingat semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan Internet, banyak dari mereka yang baru menggunakannya pertama kali, dan kami ingin membantu memberdayakan mereka melalui inisiatif literasi berita dengan mitra seperti Facebook,” jelas Donny B.U., Direktur Eksekutif, ICT Watch.
 
Artikel kolom ini ditulis oleh: Adam Mosseri, VP, News Feed Facebook

Leave a Comment