Teknologi Otomasi, Lebih Tingkatkan Produktifitas Karyawan

ArenaLTE.com - Teknologi otomasi dalam kegiatan operasional perusahaan TIK menghadirkan peluang besar untuk pengalokasian tenaga kerja ke berbagai aktivitas bisnis yang lebih produktif dan merespons tuntutan bisnis yang terus berkembang, oleh karena teknologi otomasi dapat memangkas waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan tugas administrasi rutin.

Otomasi adalah suatu teknologi terkait dengan aplikasi mekanik, elektronik, dan komputer- didasarkan sistem untuk beroperasi dan mengendalikan produksi. Hal tersebut telah diakui secara umum menurut sebuah survei terbaru1 yang diikuti oleh para pemimpin industri TIK yang dilaksanakan oleh Fujitsu dan dipublikasikan pada tanggal 31 Agustus lalu.

Sementara sebagian besar organisasi sepakat bahwa mereka perlu mengadopsi teknologi otomasi ke dalam kegiatan operasional TIK mereka untuk menghadapi tuntutan bisnis yang kian tinggi dan memberikan nilai tambah pada bisnis, tidak sedikit juga yang mengakui bahwa perjalanan mereka menuju otomasi TIK masih panjang, berdasarkan survei tersebut.

Temuan Fujitsu ini menggarisbawahi kebutuhan akan pendekatan yang lebih koheren dan terotomasi terhadap operasi TIK untuk mengurangi tekanan pada departemen TIK. Memang, sebagian besar responden menganggap otomasi sebagai sesuatu yang 'bernilai sangat tinggi' atau 'berharga' selama siklus operasi, mulai dari proses penyediaan di awal hingga saat operasi rutin, dan mendukung kegiatan pengelolaan terhadap perubahan-perubahan yang tengah dijalankan.

Namun terlepas dari hal tersebut, hanya sedikit perusahaan yang memiliki kemampuan otomasi mumpuni. Saat ini hanya sekitar 21 persen perusahaan yang telah mengadopsi sistem penyediaan sumber daya berbasis kebijakan yang sepenuhnya otomatis, dan hanya 17 persen yang memiliki kemampuan untuk migrasi beban kerja secara otomatis, sementara hanya 12 persen perusahaan yang tengah mengandalkan fitur self-diagnostics dan self-healing terotomasi.

Anggaran, kompleksitas pekerjaan dan kurangnya waktu merupakan hambatan-hambatan utama dalam memanfaatkan potensi dari otomatisasi operasi TIK secara penuh, dengan hampir dua dari lima (38 persen) responden mengutip kekurangan anggaran atau adanya prioritas-prioritas lain, dan sekitar 29 persen mengkhawatirkan rumitnya desain dan pembuatan sistem.

Di sisi lain, banyak organisasi telah mengenali bagaimana sebuah software-defined data center (SDDC) yang terintegrasi dapat membantu mereka menerapkan strategi otomasi. Hampir seperempat (24 persen) perusahaan sudah mengadopsi konsep SDDC dan seperempat lainnya (24 persen) berencana untuk melakukannya, dengan sebagian besar responden setuju bahwa sistem turnkey yang terintegrasi, dapat membantu meminimalisir waktu, risiko dan biaya implementasi.

Leave a Comment