Kreatifitas Tanpa Batas dengan Smartphone? Bisa!

ArenaLTE.com - Perkembangan teknologi kamera pada smartphone, memang sungguh menakjubkan. Tak perlu lama untuk menunggu dari sekadar sebuah foto buram di layar ponsel, menjadi sebuah foto yang tak kalah menakjubkan dibanding foto dari kamera DSLR. Teknologi kamera smartphone hari ini, membawa horizon baru dalam dunia fotografi.
 
Perlu dicatat, meski belum sepenuhnya bisa mengimbangi kemampuan kamera DSLR, namun dalam banyak aspek, sudah bisa memenuhi kebutuhan seorang penggemar fotografi professional. Satu keunggulan mencolok, smarphone kamera memiliki ukuran yang lebih ringkas, sehingga mudah dibawa kemana-mana.
 
Makanya, seorang Dita Alangkara, seorang fotografer professional yang bekerja sebagai Chief Photographer di Associated Press Biro Jakarta, lebih suka menggunakan smartphone Oppo Reno miliknya, untuk mengeksplorasi ide dan kreatifitas di bidang potret memotret ini. Dita, begitu ia biasa disapa, membagikan pengalaman dan keterampilan dalam memotret menggunakan smartphone, pada acara ZoomIndonesia bersama Oppo Reno.
 
Sebuah kota, tidak hanya menyimpan keindahan lanskap saja. Tapi kehidupan yang berdenyut di dalamnya, adalah obyek menarik untuk diabadikan. Bagaimana orang melakukan kegiatan sehari-harinya, bagaimana mereka saling berinteraksi, mengeluarkan ekspresi, dan sebagainya. Selain aspek “human interest”, kota juga menyimpan detil-detil ornamen yang akan sangat ekspresif bila diambil dengan sudut dan pencahayaan yang tepat.


 
Untuk mengabadikan semua itu, tak perlu seperangkat kamera DSLR canggih. Cukup sebuah Oppo Reno, yang berukuran ringkas, yang bisa dikantongi, namun punya kemampuan mumpuni. Dia punya kemampuan 10X zoom, di mana kemampuan seperti ini sangat diperlukan untuk mengabadikan moment human interest secara candid. Atau membuat obyek foto tampak lebih menonjol dibanding latar belakangnya.
 
Kamera 48 Mpix Super HD yang dimilikinya, mempu menyajikan hasil foto yang tajam, cerah dan bersih. Ditunjang dengan kemampuan dynamic range tinggi, yang membuat area yang tak terkena cahaya langsung, sama jelasnya dengan area yang terkena sinar. Teknologi AI yang dibenamkan di sini, mampu membuat obyek foto tetap nampak jelas, meski dalam kondisi backlighting.
 
Satu lagi yang membuat Oppo Reno bisa “dimainkan” dalam segala kondisi. Bukaan lensa dan sensor yang besar (f/1.7), memungkinkan menangkap cahaya lebih banyak. Dan ini berarti bisa digunakan untuk memotret dalam kondisi malam hari. Eksplorasikan ide kreatif Anda dengan merekam gemerlapnya lampu perkotaan, menjadi sebuah foto yang atraktif.
 
Bagi Dita, yang sudah lumayan lama menggunakan lini produk Oppo, dan sudah memakai Reno semenjak seri ini diperkenalkan, Oppo Reno adalah sebuah smartphone kamera yang bagus, yang membuatnya ingin memotret terus. “Senang pakainya,” kata Dita ketika berbincang dengan ArenaLTE.com.
 
Bukan tanpa alasan Dita berbicara seperti itu. Menurutnya, kamera Oppo Reno sangat responsive. Ketika dia ingin memotret dan menekan tombol shutter, maka kameranya langsung beraksi. Tidak ada delay karena kebingungan mencari focus, dan sebagainya. Smarphone ini, kata Dita, memiliki sensitivitas cahaya yang sangat bagus, di atas rata-rata.
 
Pria ini menyukai fitur 10X zoom yang dimiliki Oppo Reno, yang ditunjang dengan OIS (optical image stabilizer yang baik). Itu membuatnya tetap stabil ketika dipakai zoom hingga maksimal. Dengan catatan,dengan kondisi ketersediaan cahaya yang cukup. Bila cahaya kurang, seperti smartphone kamera dengan zoom lainnya, tetap terasa ada efek goyangan tangan.
 
Fitur ultrawide dan nightmode juga menjadi fitur yang disukai Dita. Ini menunjang moment favoritnya dalam memotret, pada saat-saat terjadi pergantian cahaya, dari sore ke malam, misalnya. Fitur night mode, khususnya, sanggup memenuhi kebutuhan itu. “Jadi untuk belajar bagaimana memotret dengan baik dan benar, Oppo reno akan sangat membantu, karena dia punya sensifitas pada cahaya yang bagus, dan aspek2 teknis yang juga canggih,” katanya.
 
Dita juga membagikan tips, bagaimana memotret dengan baik. Pertama, katanya, minimalkan efek goyangan tangan. Bisa dengan memakai tumpuan siku, atau dudukan lain yang bisa digunakan. Berikutnya adalah pencahayaan. Pengguna harus lebih memahami, bagaimana cahaya itu bekerja, darimana datangnya, cahaya dengan situasi tertentu, nanti hasil fotonya akan seperti apa.
 
Berikutnya adalah, jangan pernah malas untuk mengeksplorasi sudut pemotretan. Ini hanya mengubah angel yang dilihat sehari-hari, menjadi angle lain yang lebih menarik. Masalahnya, pengguna sering malas untuk mengeksplorasi angle yang menarik. (Febriani/ADV)
 

Leave a Comment