Dalam pesan singkat WhatsApp, pihak Kominfo menjelaskan bahwa ada tindakan tegas untuk meredam aksi yang akan semakin panas. Tindakan penyebaran hoaks yang dianggap sebagai pemincu konflik diungkapkan pihak Pemerintah harus diambil tegas. Penyebaran ini diharapkan tidak berdampak pada aksi yang lebih meluas, bukan hanya tindakan tetapi wilayah cakupannya.
Melalui pesan singkat WhatsApp. Kominfo memberikan keterangan :
Kementerian Kominfo telah melakukan throttling atau pelambatan akses/bandwidth di beberapa wilayah Papua di mana terjadi aksi massa pada Senin (19/8), seperti Manokwari, Jayapura dan beberapa tempat lain. Pelambatan akses dilakukan secara bertahap sejak Senin (19/8) pukul 13.00 WIT.
Sehubungan dengan situasi di wilayah Papua sudah kondusif, maka mulai malam ini (Pukul 20.30 WIT) akses telekomunikasi sudah dinormalkan kembali. Dapat kami sampaikan bahwa tujuan dilakukan throttling adalah untuk mencegah luasnya penyebaran hoaks yang memicu aksi.
Sejauh ini Kemkominfo sdh mengindentifikasi 2 (dua) hoaks yakni hoaks foto papua tewas dipukul aparat di Surabaya dan hoaks yang menyebutkan bahwa Polres Surabaya menculik 2 orang pengantar makanan untuk mahasiswa Papua.
Kemkominfo imbau masyarakat utk tidak sebarkan hoaks, disinformasi, ujaran kebencian berbasis SARA yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita.