Plus
- Xpress-On Cover
- Kualitas Audio
- Google Assistant
- Layar notch
Minus
- Harga
- Lowlight Photo
- Kapasitas baterai
Score: 6.8
DESAIN
LAYAR
KAMERA
MULTIMEDIA
PERFORMA
VALUE FOR MONEY
Kini, Nokia berusaha bangkit dari keterpurukan. Di tangan HMD Global, yang mengambil alih kepemilikan Nokia, vendor satu ini mengambil strategi berbaur dengan ekosistem android. Sejumlah lini produk sudah dikeluarkan, pun dari berbagai kelas, sambil tak lupa menyelipkan fitur-fitur yang dulu jadi ciri khas Nokia.
Termasuk di Nokia 2.2, seri baru yang dibangun untuk kelas pemula. Nokia mengklaim, seri baru ini dibuat dengan keunggulan teknologi dan presisi tinggi, dan sudah bersertifikasi Android One. Inilah smartphone pemula yang sudah dilengkapi Google Assistant. Sehingga Nokia menyebutnya, smartphone yang akan membuat Anda melakukan banyak hal pada hidup Anda, ketimbang dengan ponsel Anda.
DESAIN
Ukuran : 146 x 70.6 mm
Tebal : 9.3 mm
Bobot : 153 gram
Platform : Removable backcover
Tebal : 9.3 mm
Bobot : 153 gram
Platform : Removable backcover
Kesan pertama ketika mengeluarkan ponsel ini dari boks-nya adalah, sebuah smartphone sederhana yang mengingatkan pada desain smartphone jadul. Bentuk dan rancang bangunnya tampak sederhana, dan, sangat mencerminkan sebuah smartphone kelas entry level. Body terbuat dari bahan polikarbonat, yang cover belakangnya diberi lapisan glossy. Tak ada efek gradasi, hanya warna solid yang ada.
Pada aspek desain ini, dahulu Nokia membuat terobosan dengan menghadirkan Xpress On Cover, dan terbukti sangat digemari karena pengguna dapat memilih warna back cover sesuai selera --konsep yang memungkinkan pengguna menggonta-ganti cover belakang yang bisa dilepas pasang. Sekarang itu diterapkan pada Nokia 2.2, dengan back cover yang bisa dilepas pasang, dan menyediakan beragam pilihan warna. Menarik.
Bodynya lumayan tebal untuk ukuran smartphone terkini. Biasanya kalau ukuran tebal begitu, sebagai kompensasi dari baterainya juga yang berukuran besar. Nyatanya, kapasitas baterai tidak besar juga. Jadi, entah juga kenapa bodynya bisa setebal itu. Kalau saja bisa lebih tipis sedikit, ponsel ini bisa kelihatan lebih stylish dan modern.
Namun begitu, dari aspek ergonomis, ponsel ini cukup enak digenggam. Selain lebar body yang tak terlalu besar, juga ditunjang oleh bagian sisi yang dibuat melengkung, mengikuti lekuk telapak tangan. Ditambah, meskipun glossy, namun tak terasa licin di tangan. Dan juga bobotnya yang termasuk ringan, tapi punya struktur body yang cukup kokoh.
Penempatan tombol sama seperti pada umumnya, berada di salah satu sisi (kiri), diletakkan tombol volume dan tombol power. Di sisi atas hanya ada lubang jack 3.5 mm, sementara di sisi bawah ada port charger serta lubang mic. Speaker yang biasanya berada di sebelah lubang charger, ditempatkan di panel belakang bagian bawah. Penempatan seperti ini beresiko meredam bunyi speaker, bila ponsel diletakkan di atas meja, misalnya. Karena, speaker jadi tertutup (meja).
DISPLAY
Jenis : IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors, always on
Ukuran : 5.71 inches, 81.4 cm2
Resolusi : 720 x 1520 pixels, 19:9 ratio
Rasio Tampilan : 19 : 9 ratio
Rasio Layar : 85%,
Ukuran : 5.71 inches, 81.4 cm2
Resolusi : 720 x 1520 pixels, 19:9 ratio
Rasio Tampilan : 19 : 9 ratio
Rasio Layar : 85%,
Ukuran layar yang di bawah 6 inch memang menyajikan layar yang tak terlalu besar. Tapi, luas layar dioptimalkan dengan mengadopsi layar full view display (FVD), sehingga masih cukup nyaman untuk mata. Bezel yang membatasi panel layar masih nampak tebal, terutama di bagian bawah –yang kemudian digunakan untuk membubuhkan logo Nokia.
Performa layar sendiri cukup oke. Lumayan tajam dan cerah khas layar tipe IPS. Pun cukup tangguh ketika berada di bawah sinar matahari langsung. Tampilan layar masih bica terlihat, dan tak nampak ghost effect yang kerap muncul ketika layar berada di bawah sinar matahari.
Meskipun kelas pemula, layar Nokia 2.2 ini sudah menerapkan desain notch, untuk menempatkan lubang kamera depan. Bahkan notch yang digunakan merupakan tipe dewdrop, yang ukurannya seperti tetesan air di ujung daun. Layarnya mendukung always on, yang dalam keadaan layar mati, tetap bisa menampilkan informasi waktu dan tanggal.
Ukuran layar dapat diperbesar atau diperkecil. Ketika ukuran layar diperbesar, maka teks, ikon menu dan sebagainya menjadi lebih besar, dan layar terkesan menjadi sempit. Sebaliknya ketika ukuran layar disetel kecil, maka teks, font dan sebagainya jadi lebih kecil, dan layar nampak lebih luas. Untuk mengatur itu, ada di menu setting, dan pilih ukuran layar.
KAMERA
Belakang : 13 MP, f/2.2, 1/3", 1.12µm, AF
Depan : 5 MP
Flash Light : LED Flash
Video : 1080 @30 fps
Depan : 5 MP
Flash Light : LED Flash
Video : 1080 @30 fps
Dibekali kamera yang, untuk ukuran smartphone pemula, sudah cukup besar. Meskipun, hanya memakai kamera tunggal, baik untuk kamera belakang (utama) maupun kamera selfie. Tak banyak pula moda foto pendukung pada fitur kameranya. Hanya tersedia pilihan foto, video, dan foto format square. PAda moda foto, ada pilihan google lens dan panorama.
Meskipun Nokia mengatakan, ponsel ini sudah mendukung teknologi AI, namun tak banyak efeknya untuk fitur kamera ini. Kamera bekerja optimal ketika dalam kondisi cahaya berlimpah, pada siang hari yang cerah. Hasil foto cukup tajam dan cerah, tapi kontras cenderung berlebih. Dalam artian, tajam sekali perbedaan antara bagian yang terkena cahaya dan yang tidak.
Sementara untuk kondisi lowlight, sekali lagi Nokia mengklaim kamera ponsel ini mampu dipakai memotret untuk kondisi minim cahaya, namun pada uji coba, hasil fotonya kurang maksimal. Foto cenderung kusam dan sedikit terlihat noise pada kondisi temaram. Pada kondisi malam yang hanya tersedia cahaya lampu, hanya bagian yang terkena cahaya lampu saja yang tertangkap, sementara yang tidak tampak gelap sama sekali.
Kinerja focus kamera juga kurang apik. Kamera rada kesulitan ketika melakukan focus pada obyek jarak dekat, dan butuh waktu lebih dari satu detik untuk mencari focus –yang kadang-kadang meleset pula. Satu hal yang cukup mengganggu adalah, ada jeda waktu yang cukup lama antara tombol shutter ditekan dengan proses pengambilan gambar. Jadi, kalau Anda keburu menggeser kamera di antara jeda waktu tersebut, foto yang didapat jadi blur.
Untuk selfie, sekadar foto-foto selfie biasa sudah cukup memadai. Warna kulit pada foto memang cenderung terlihat lebih pucat, dan sekali lagi, kontras cenderung berlebih pula.
MULTIMEDIA
Nokia dahulu memimpin dalam urusan fitur hiburan. Banyak lini produknya yang kuat dalam fitur pemutar music dan gaming. Sekarang, sisa-sisa kepiawaian itu masih terasa sedikit pada Nokia 2.2 ini. Meskipun sebagai ponsel pemula, namun kinerja pemutar musiknya masih oke. Keluaran audionya cukup jernih dan detil.
Lebih optimal lagi bila didengarkan melalui headset. Dalam paket penjualan disertakan satu headset. Namun kualitas headset bawaan ini kurang bagus. Audio yang terdengar agak kurang seimbang antara nada treble dan bass. Lain ceritanya bila didengarkan lewat headset yang bagus, audionya pun terdengar mantap dan jernih.
Hanya saja, ponsel ini tak dilengkapi pemutar music bawaan. Untuk itu Anda harus menginstal dulu aplikasi pemutar music (dan juga video). Sebagai perangkat gaming, luas layar yang lebih kecil dibanding rerata ukuran layar smartphone terkini (rerata 6 inch), memang agak mengurangi kenyamanan mata dan jari saat gaming. Tapi performanya sudah lumayan oke untuk mendukung game-game mutakhir.
FITUR LAIN
Nokia punya kebiasaan tak menyertakan banyak aplikasi bawaan dari pihak ketiga. Ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, ponsel jadi tak banyak dibebani aplikasi yang terkadang tak diperlukan, serta dapat membebani kinerja ponsel. Kekurangannya, pengguna terpaksa harus repot-repot mencari dan menginstal aplikasi yang diinginkan.Di lain sisi, ponsel pemula ini bahkan sudah dilengkapi Google Assistant, yang bisa membantu pengguna melakukan berbagai aktivitas. Semakin sering digunakan, Google Assistant dapat mempelajari kebiasaan pengguna, dan menyesuaikan dengan kebiasaan yang sering dilakukan itu. Ditambah dengan adanya Google Lens, yang bisa mengidentifikasi beragam produk berikut informasi pendukungnya. Termasuk, dimana bisa didapatkan dan berapa harganya.
Yang menarik lagi, walaupun kelas pemula, ponsel ini sudah dilengkapi dengan pengenal wajah (face recognition) sebagai fitur pengaman. Ini melengkapi fitur kata sandi sebagai pelapis pengamanan ponsel dari jamahan tangan-tangan jahil. Fitur face recognition-nya berfungsi baik dan lumayan akurat.
NETWORK & KONEKTIVITAS
Jaringan : 2G/3G/4G, LTE Cat4 (150/50 mbps)
WiFI : Wi-Fi 802.11 b/g/n, hotspot
Bluetooth : 4.2, A2DP, LE
SIM : Dual SIM (Nano-SIM)
USB : microUSB 2.0, USB On-The-Go
WiFI : Wi-Fi 802.11 b/g/n, hotspot
Bluetooth : 4.2, A2DP, LE
SIM : Dual SIM (Nano-SIM)
USB : microUSB 2.0, USB On-The-Go
Dilengkapi dengan dua slot simcard jenis Nano. Anda bisa memasangkan dua kartu 4G dari operator berbeda dalam slotnya. Ponsel ini punya slot memori tersendiri, sehingga tak mengganggu slot untuk simcard.
Frekuensi yang dimilikinya sudah mendukung untuk jaringan 4G dari seluruh operator yang ada di Indonesia. Antena penangkap sinyal bekerja baik, untuk menghadirkan sinyal 4G yang stabil. Bahkan masih cukup kuat ketika berada di ruang tertutup, terowongan misalnya. Hanya saja, tak punya built-in VoLTE untuk voice call dan sms. Jadi, Anda harus install dulu dari toko aplikasi.
Pengujian pada aspek konektivitas yang lain juga berjalan bagus. Keterhubungan dengan perangkat lain melalui Bluetooth, WiFi, berjalan mulus. Nokia 2.2 menggunakan microUSB 2.0 yang sudah mendukung USB On The Go (OTG).
PERFORMA
OS : Android 9.0 Pie, Android One
CPU : Quad-core 2.0 GHz Cortex-A53
GPU : PowerVR GE8320
Chipset : Mediatek MT6761 Helio A22 (12 nm)
RAM : 3 GB
ROM : 32 GB
Ext Memory : MicroSD hingga 400 GB, dedicated slot
CPU : Quad-core 2.0 GHz Cortex-A53
GPU : PowerVR GE8320
Chipset : Mediatek MT6761 Helio A22 (12 nm)
RAM : 3 GB
ROM : 32 GB
Ext Memory : MicroSD hingga 400 GB, dedicated slot
Jeroan Nokia 2.2 memang di-set untuk kelas pemula, dan bukan sebagai smartphone pekerja berat. Makanya bekal prosesornya pun masih empat inti, dengan dukungan memori lumayan besar, RAM 3 GB sudah memadai untuk menjalankan fungsi dan aplikasi standar. Ruang penyimpanan eksternal yang besar, memungkinkan pengguna leluasa menyimpan banyak file dan aplikasi.
Kenapa Nokia tak menyertakan banyak aplikasi pihak ketiga bawaan, adalah untuk menjaga beban yang ditanggung ponsel tak terlalu berat. Karena itu, perlu diperhatikan ketika menginstal aplikasi, jangan terlalu banyak agar tak mengganggu kinerja ponsel. Ada baiknya menyimpan aplikasi dan file di ruang penyimpanan eksternal biar tak terlalu membebani memori internal ponsel.
Smartphone ini sudah dilengkapi sertifikasi Android One, dan dijalankan sistem operasi Android 9.0 Pie terkini. Menurut keterangan, Nokia 2.2 termasuk program 2 tahun peningkatan OS, dan setiap tiga bulan mendapat pembaruan keamanan.
BATERAI
Jenis : Lithium Ion
Kapasitas : 3000 mAh
Tipe : Removable
Kapasitas : 3000 mAh
Tipe : Removable
Masih menggunakan baterai tipe lama, lithium ion, dan kapasitasnya pun tak terlalu besar, hanya 3000 mAh. Kapasitas sebesar ini sebenarnya cukup untuk mendukung pengoperasian ringan dan menengah. Dengan pemakaian standar ini, baterai mampu menopang pengoperasian hingga seharian penuh.
Baterainya dapat dilepas pasang. Keuntungan baterai yang bisa dicopot ini adalah, pengguna bisa mengganti baterai sendiri apabila rusak –tak perlu ke pusat perbaikan untuk membongkar baterai yang terpasang paten. Dalam kasus ponsel nge-hang, kiat lepas-pasang baterai bisa jadi solusi gampang.
VALUE for MONEY
Nokia 2.2 ketika rilis diberi harga Rp1.799 juta. Mungkin Nokia merasa pantas seri satu ini dihargai segitu, karena diyakini memiliki keunggulan dibanding competitor. Namun menurut kami, rasanya level harga yang diberikan pada Nokia 2.2 ini rada-rada ketinggian. Sebab, competitor punya produk sekelas dengan spesifikasi lebih baik, namun harga yang lebih rendah.Salah satu yang paling dekat adalah Realme C2, yang punya prosesor delapan inti, kamera belakang ganda, desain lebih modis, tapi harga berada di bawah Nokia 2.2 ini. Dengan fakta seperti itu, rasanya sulit bagi Nokia 2.2 untuk memenangi persaingan di pasar. Terlebih lagi, brand value Nokia tak sekuat dulu. Ini pe-er bagi Nokia, kalau memang berniat bangkit dan berjaya lagi.