Apple Kembangkan Sistem Penghangat Layar untuk Foldable iPhone

ArenaLTE.com - Di saat yang lain dengan bangga memamerkan smartphone layar lipat, Apple justru nampak tenang-tenang saja, tak mau larut dalam euphoria teknologi layar smartphone terbaru itu. Padahal, siapapun tahu, Apple adalah salah satu penguasa di kancah smartphone dunia lewat lini produk iPhone-nya. Lantas, apakah Apple tak berniat mengembangkan iPhone layar lipat?
 
Pasti berminat. Itu diketahui dari pendaftaran paten iPhone layar lipat ke Kantor Paten dan Merek AS dengan judul “Perangkat Elektronik dengan Display Flexible”.  Namun, seperti diungkapkan dalam laman fans appleinsider, rupanya ada hal yang membuat Apple tak mau grasa-grusu mengeluarkan iPhone layar lipat. Produsen smartphone asal AS itu melihat, ada hal krusial yang mesti dimatangkan dulu, sebelum masuk ke produksi.
 
Hal krusial itu adalah, Apple melihat layar flexible yang  bisa ditekuk ke sana ke mari itu beresiko rusak bila digunakan pada cuaca yang dingin. Layar jenis OLED –yang digunakan pada smartphone layar lipat—diketahui cenderung jadi rapuh pada cuaca yang dingin.  Bahan perekat dan elemen lain yang digunakan pada layar tersebut, diperkirakan akan kehilangan daya flexiblenya pada cuaca yang dingin, cenderung susah ditekuk. Sehingga, ketika dipaksakan untuk dilipat, dikhawatirkan justru akan merusak layar.
 
Itulah yang menjadi perhatian Apple. Makanya, mereka kini sibuk mencari solusi agar nanti iPhone layar lipat dapat digunakan dalam kondisi cuaca apapun. Nah, sekarang, bagaimana cara Apple mengatasi resiko layar rusak akibat cuaca dingin?
 
Apple mengembangkan sistem penghangat pada layar, terutama pada bagian di mana lipatan itu berada. Pertama, dengan menaruh sensor yang akan membaca temperatur. Sensor ini akan memberi tahu, seberapa “hangat” suhu di layar. Kalau ternyata temperaturnya masih aman, maka smartphone tetap bekerja seperti biasa.
 
Namun bila ternyata temperaturnya dianggap “berbahaya” bagi layar, maka sistem penghangat layar pun akan bekerja. Sistem penghangat itu bisa menggunakan elemen penghangat yang ditaruh di dalam badan ponsel. Namun penempatan elemen semacam itu dirasa kurang praktis untuk perangkat semacam iPhone.
 
Apple sendiri mengembangkan sistem penghangat yang memanfaatkan sinar/cahaya pada layar sebagai penghasil panas. Caranya, dengan memanfaatkan screen saver yang diatur tingkat terangnya pada bagian yang perlu dipanaskan. Terutama pada bagian layar di mana sering ditekuk/dilipat.
 
Tapi proses menghangatkan layar yang “membeku” butuh waktu. Akan berbahaya bila layar dilipat saat proses masih berjalan, atau suhu ideal layar belum tercapai. Pengguna yang teledor mungkin tak sadar akan hal ini, dan tetap membuka/menutup layar ketika proses berlangsung.
 
Untuk itu, Apple merancang sistem penguncian engsel lipatan tatkala sensor temperature membaca kondisi suhu yang tak aman bagi ponsel, atau ketika proses penghangatan berlangsung. Sistem itu akan membuat layar terkunci, tak bisa dibuka atau ditutup. Ketika proses penghangatan selesai dan sensor menyatakan aman, maka otomatis kunci engsel terbuka lagi, dan pengguna bisa membuka/tutup layar ponsel dengan aman.

Apple dikabarkan tengah bekerja menyempurnakan sistem itu sebelum benar-benar masuk ke tahap produksi selanjutnya. Untuk Foldable iPhone sendiri, Apple menggandeng LG Electronic untuk menggarap sektor layarnya. Kabarnya, Apple sendiri baru ancang-ancang memperkenalkan iPhone layar lipat ini pada 2020 mendatang. Setelah semuanya teruji tanpa kekurangan.
 
Rupanya, Apple mengambil prinsip alon-alon asal kelakon. Pabrikan asal Amerika ini begitu pede Foldable iPhone bakal tetap dinanti, meskipun yang lain sudah duluan muncul. Pertanyaannya, apakah Huawei dan Samsung –serta vendor lain yang sudah memamerkan smartphone layar lipatnya—ngeh pada kemungkinan resiko seperti yang ditemukan Apple? Entah juga. Karena, sejauh ini cuma  Apple yang concern pada kemungkinan resiko itu.

Leave a Comment