ArenaLTE.com - Di penghujung tahun ini, Luna merilis seri terbaru, yang merupakan seri ketiga yang dirilis semenjak vendor asal Korea ini hadir di Indonesia. Seri terbaru itu bernama Luna G8, sebuah smartphone kelas menengah atas, yang disebutkan memiliki spesifikasi kelas wahid namun dengan harga yang terjangkau. “Luna G8 hadir untuk memenuhi kebutuhan akan smartphone yang berkualitas, namun dengan harga yang rasional,” kata Suryadi Willim, Marcomm Manager Luna Indonesia, yang ditemui saat peluncuran G8 di Jakarta, (15/12).
Yang dimaksud dengan spesifikasi tinggi itu, diantaranya, empat kamera yang terpasang, dua di depan dan dua di belakang. Baru dua smartphone yang punya empat kamera begini. Salah satunya G8 ini. Dan besaran resolusinya juga tak tanggung-tanggung, kamera yang terpasang di depan berukuran 20 Mpix dan 8 Mpix. Sementara di belakang, berukuran 13 Mpix dan 5 Mpix.
Kameranya sendiri memakai lensa Sony IMX 376 buatan Sony. Sudah pula mengadopsi 4 Cell Technology Camera. Teknologi ini menggabungkan 4 cell dalam 1 pixel, sehingga kamera dapat menangkap cahaya empat kali lebih banyak. Ini sangat bagus bila digunakan untuk mengambil foto dengan kondisi backlight.
Seperti yang dikatakan Suryadi, Luna G8 ditujukan bagi penyuka selfie. Makanya kamera depan untuk selfie, memiliki resolusi lebih besar, dengan sensor f 1/2.0 yang mampu menyaring cahaya lebih banyak. Kamera kedua yang berada di depan ini, adalah kamera wide angle dengan sudut 120 derajat, untuk menampung lebih banyak group selfie, dengan tingkat distorsi yang membuat foto tampak cembung, nyaris tak ada.
Kamera belakang memang memiliki besaran resolusi lebih kecil. Namun dirancang untuk menghasilkan foto-foto seperti kamera professional. Termasuk untuk menghasilkan foto dengan efek yang lagi tren sekarang, bokeh. Itulah fungsi kamera kedua yang ada di belakang ini, menangkap dan merekam latar belakang, sementara kamera utama menangkap obyek foto. Nanti software yang ada mengkombinasikan hasil foto ini dalam satu frame.
Andalan lainnya adalah layar full screen 6 inchi dengan komposisi 18:9. Menurut Suryadi, komposisi layar seperti inilah yang mulai trend dan akan menjadi standar baru untuk smartphone. Sebab, komposisi layar seperti itu lebih nyaman bagi pengguna ketika main game, menonton video atau browsing. “Kan, sekarang orang mulai banyak menonton video melalui smartphone,” kata Suryadi. Layar full screen, membuat layar tampak lebar, hampir menyita luas permukaan bagian depan.
Smartphone baru ini dipasangi chipset dari Mediatek, Helio P25, 64 bit 2.6 Ghz (MT6757CD). Lagi-lagi kata Suryadi, chipsetnya sudah spesifikasi paling tinggi. Ditunjang ROM sebesar 64 GB dan RAM 4 GB. Jadi, tak usah khawatir bila dipakai untuk menggeber aplikasi dan game-game berat sekalipun.
Walaupun memiliki body yang tampak slim, Luna G8 punya kapasitas baterai yang lumayan besar, 4010 mAh. Tertanam paten di dalam body, karena ponsel ini memakai rancangan unibody. Punya fitur extreme Mode, yang memungkinkan ponsel masih bisa bertahan standby selama 23.5 jam, meski kondisi baterai tinggal 5%. Kalau dipakai menelpon dengan kondisi baterai sekarat seperti itu, masih bisa dipakai 1.2 jam. Dibekali pula fitur fast charging, yang memungkinkan mengisi baterai dari kosong melompong hingga penuh hanya dalam waktu 2.5 jam saja.
Dengan sederet fitur terkini dan canggih, serta penggunaan komponen dengan spesifikasi top begitu, Suryadi yakin, Luna G8 bakal disambut baik oleh pecandu smartphone. Terutama mereka yang doyan selfie dan pepotoan. “Bisa dibandingkan spesifikasinya dengan competitor, G8 lebih baik. Tapi dari segi harga, justru lebih rendah,” ungkap Suryadi.
Luna G8 masuk ke pasar dengan harga IDR3.799 juta. Meskipun dirilis pada akhir tahun ini, menurut Suryadi, Luna G8 sebenarnya dipersiapkan sebagai penggebrak di awal tahun (2018). Pemasarannya sendiri akan melalui jalur distribusi konvensional dan online. Target sebaran mencakup ke kota-kota besar di Indonesia. Untuk Sumatra, lebih difokuskan ke wilayah Pakanbaru dan Medan. Target penjualan pada kuartal pertama 2018 adalah sebanyak 30 ribu unit. “Optimis bisa tercapai. Kalau sekadar 50% nya sih, pastilah itu,” ujar Suryadi, menutup pembicaraan.