REVIEW SAMSUNG GALAXY NOTE 10+: JEROAN GAHAR KAMERA ALA KADAR

Plus

  • Desain mewah dan eksklusif
  • Layar super luas dan performa tinggi
  • S-Pen
  • Dapur pacu kelas berat
  • Fast charging

Minus

  • Kapasitas kamera
  • Kualitas audio biasa
  • Harga

Score: 8.0

DESAIN
8
LAYAR
9
KAMERA
7
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
9
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Beberapa bulan silam, Samsung merilis secara global lini produk terbarunya, serial Galaxy Note 10 di New York, AS.  Ada empat varian yang diperkenalkan, Galaxy Note 10 versi 4G LTE dan versi 5G, serta Galaxy Note 10+ versi 4G LTE dan versi 5G. Yang masuk ke pasar Indonesia adalah versi 4G LTE, baik itu varian regular maupun varian Note 10+.
 
Galaxy Note adalah lini seri premiumnya Samsung. Hadir untuk memenuhi kebutuhan kalangan high-end akan sebuah peranti serba bisa, sekaligus bisa menjadi simbol kesuksesan penggunanya. Tak heran kalau serial ini harganya selangit. Untuk varian paling “receh”, Galaxy Note 10 regular versi 4G LTE saja dihargai Rp13.6 juta. Sementara untuk Galaxy Note 10+ versi 4G LTE, dihargai Rp15.7 juta. Wow.
 
ArenaLTE berkesempatan menjajal Galaxy Note 10+ versi 4G LTE, yang dipasarkan di Indonesia. Menguji smartphone para “Sultan” ini memang mengasyikkan. Terutama untuk mengetahui, sejauh mana sih kehebatannya, sehingga Samsung pede habis membandrol dengan harga yang hanya terjangkau oleh kalangan “crazy rich” ini. Berikut reviewnya:
 

DESAIN

Ukuran             : 162.3 x 77.2 mm
Tebal                : 7.9 mm
Bobot               : 196 gram
Platform           : Unibody


 
Ketika pertama kali mengeluarkan smartphone ini dari boks, sudah terpancar auranya sebagai smartphone “mewah”. Berbentuk seperti sekeping logam persegi panjang dengan permukaan panel belakang yang glossy serta panel depan sepenuhnya terisi layar. Sudut-sudutnya tajam, yang membuatnya tampil berbeda dengan smartphone (premium) lain yang kebanyakan bersudut kurva (tumpul). Bentuk persegi panjang dengan sudut tajam seperti ini jarang yang memakai –sekaligus mengingatkan pada lini produk sebuah brand yang sempat mahsyur dahulu kala. Karena tampil beda itulah makanya seri baru Samsung ini memberi sedikit penyegaran dari aspek tampilan –setelah sekian lama pengguna dibombardir dengan desain yang nyaris seragam.
 
Form factor yang berbeda ini dilengkapi pula dengan pengerjaan desain yang presisi, menggunakan material pilihan serta dikerjakan dengan memperhatikan detil-detil desain. Hasilnya adalah sebuah smartphone yang nampak elegan, modern, berkelas dan menunjukkan identitasnya sebagai sebuah masterpiece. Sederhananya, sepintas saja orang sudah bisa tahu kalau hape ini adalah sebuah smartphone kelas wahid, yang harganya juga wahid.
 
Tampilan yang fancy itu dibarengi dengan aspek ergonomis yang baik pula. Baik bobot maupun dimensi terasa pas dalam genggaman. Sisi-sisi panel belakang dan panel layar yang berbentuk kurva, seperti mengikuti lekuk telapak tangan, memberikan efek genggaman (grip) yang kuat. Hanya saja, permukaan body terasa agak licin, yang beresiko tergelincir dari genggaman.


 
Satu lagi yang berbeda dari ponsel ini adalah, peletakan tombol power dan tombol volume, yang berada di bagian sisi kanan. Kalau Anda memegangnya dengan tangan kiri, maka tombol-tombol tersebut akan berada pas dalam jangkauan ibu jari. Letak simcard juga berbeda. Berada di bagian sisi atas.
 
Ada empat pilihan warna yang tersedia: Aura Glow, Aura Black, Aura White dan Aura Blue. Semua pilihan warnanya memukau. Tinggal tergantung selera Anda, kalau ingin bercita rasa maskulin, pilihan warna hitam tentu pas. Bila ingin yang soft dan femini, pilihan warna putihnya begitu menggoda.
 

DISPLAY

Jenis                            : Dynamic AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                         : 6.8 inches, 114.0 cm2 
Resolusi                       : 1440 x 3040 pixels
Rasio Tampilan            : 19 : 9 ratio
Ratio ke Body               : 93.5%
Proteksi                        : Corning Gorilla Glass 6


 
Soal display, track record Samsung sedari dulu memang piawai dalam hal teknologi layar ini. Mereka pula yang pertama memperkenalkan layar tak bertepi –tak dibatasi bezel. Samsung menyebut layar semacam ini dengan nama “Infinity Display”, yang menyajikan tampilan layar seperti memenuhi seluruh ruang panel depan. Bahkan tampilan layar mengisi dan mengikuti pola lengkung di bagian sisi, yang jadinya memberi kesan tampilan terluar (sisi) juga melengkung.
 
Tampilan layar dengan sisi terluar melengkung ini memang membuat kesan 2.5 D muncul dengan kuat. Hanya saja, dengan desain seperti itu, juga membuat layar rentan terkena benturan, yang membuatnya retak atau malah pecah. Sekalinya retak atau pecah, hilang sudah keindahan layarnya. Tapi untuk melindungi dari goresan, layarnya dilapisi pelindung Gorilla Glass versi terbaru, versi 6.
 
Infinity display milik Galaxy Note 10+ ini, walaupun menyajikan tampilan super luas dan lega, tapi masih terganggu dengan keberadaan lubang kamera yang berada di jidatnya. Kecil memang, namun tetap seperti mengurangi kesempurnaan layar. Soal performa layar? Tak usah ditanya, sebagai jagoan teknologi display, layar smartphone baru ini mampu menyajikan tampilan yang amat memuaskan. 
 

KAMERA

Belakang          : 12 MP, f/1.5-2.4, 27mm (wide), 1/2.55", 1.4µm, Dual Pixel PDAF, OIS
                            12 MP, f/2.1, 52mm (telephoto), 1/3.6", 1.0µm, PDAF, OIS, 2x optical zoom
                            16 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide), 1.0µm, Super Steady video
                            TOF 3D VGA camera
Video (Main)     : 2160p@30/60fps, 1080p@30/60/240fps, 720p@960fps, HDR10+, dual-video rec, stereo sound rec., gyro-EIS & OIS
Depan               : 10 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1.22µm, Dual Pixel PDAF
Video (Selfie)   : 1080@30fps
Flash Light       : LED Flash light (back camera)


 
Kalau Anda mengira Galaxy Note 10+ ini bakal datang dengan membawa kamera gila-gilaan, Anda salah. Nyatanya, seri premium Samsung ini hadir dengan kamera yang sekadarnya. Memang dilengkapi empat (quad) kamera. Tetapi besaran paling tinggi hanya 16 Mpix saja, besaran yang cukup menimbulkan keheranan. Whaaat? Smartphone seharga Rp15 juta lebih, kameranya cuma segitu?
 
Ya kenyataannya memang segitu. Barangkali Samsung merasa tak perlu juga memberikan kamera dengan resolusi super besar. Yang penting adalah kinerja kameranya oke dan hasilnya juga yahud. Toh, selama ini, hasil jepretan kamera smartphone lebih banyak menghiasi halaman media sosial, yang memang tak butuh image berukuran besar --ketimbang dicetak dan menghiasi album foto.
 
Namun meskipun besaran resolusi kameranya tidak besar, fitur yang menyertainya cukup bagus. Seperti bukaan (aperture) besar (f/1.5-2.7), yang memungkinkannya memotret dalam kondisi lowlight/malam. TOF camera, yang berfungsi untuk lebih memberikan efek kedalaman dan dimensi pada foto, biar tak kelihatan flat, OIS, 2X optical zoom, super steady video yang dilengkapi dengan moda super slow motion.
 
Baiklah, uji pertama adalah memakai kameranya untuk memotret di luar ruang di siang hari yang cerah dengan cahaya berlimpah. Kamera dipasang pada moda photo, dengan pilihan obyek foto pemandangan. Hasil foto yang didapat terlihat tajam dengan warna yang kelihatan alami. Warna biru langit pada foto nyaris sama dengan warna langit aslinya.


 
Kameranya memang tak ada fitur penguat warna, seperti pada smartphone pesaing. Makanya, warna pada foto tampak lebih alami. Namun juga tampak “datar” dengan kombinasi warna yang kurang mencolok. Aspek dynamic range cukup baik, terlihat dari area terang (highlight) tertangkap sama jelasnya dengan area berbayang (shadow).
 
Masih di luar ruang, tetapi bergeser ke waktu pemotretan sore hari di mana cahaya matahari mulai redup. Hasil foto terlihat cenderung bernuansa kemerahan. Sepertinya sensor kamera lebuh peka pada unsur warna magenta. Hasil seperti ini memang memperkuat nuansa senja, dan paling cocok dipakai memotret suasana matahari terbenam (sunset) atau matahari terbit (sunrise). Hanya saja, unsur warna lain, seperti hijau dedaunan, juga menjadi nampak semu kemerahan/kecoklatan.
 
Nah, kombinasi warna-warna yang mencolok, baru muncul ketika moda makro diaktifkan, dan memotret obyek dengan warna cerah, seperti bunga. Sebagai catatan, kameranya tak dilengkapi pilihan moda makro secara khusus. Namun kamera secara pintar langsung akan men-set setelan lensa pada moda makro ketika mendeteksi obyek berjarak dekat.


 
Tampak pada contoh hasil foto moda makro pada sejumlah obyek bunga, warna-warna muncul lebih cerah dan kuat. Memang jadinya seperti mengurangi kesan naturalnya, namun foto yang didapat jadi lebih eye catching. Lensa TOF memainkan perannya dengan baik, memberi efek kedalaman dimensi yang bagus.
 
Fokus bekerja sempurna pula, dengan memberikan detil obyek yang terlihat jelas.Mampu mendeteksi dengan cepat dan akurat pada obyek foto yang dipilih. Terutama pada moda makro, lensanya bisa memberikan focus yang tajam, yang memperlihatkan detil obyek dengan jelas. Namun karena resolusi kameranya tak terlalu besar, maka ketika foto diregangkan, ketajaman foto akan memudar. Akan terlihat bintik pixel, terutama pada tepian obyek foto. Seperti pada contoh hasil foto kucing di sini.


 
Pada moda photo dilengkapi dengan pilihan besar/kecil sudut tangkapan, yang bisa dipilih dengan meng-klik ikon di bagian bawah layar view finder.  Ada tiga pilihan, sudut paling besar (0.6X), sudut normal (1X) dan sudut sempit (2X). Pilihan sudut tangkap ini tersedia hanya di moda photo, night mode dan video. Sementara untuk kamera depan, tersedia pilihan untuk wefie (group selfie). Kalau ingin merekam lanskap yang lebih luas lagi, pilih moda panorama, yang bisa menangkap lanskap hingga 360 derajat.


 
Kamera Galaxy Note 10+ punya kemampuan melakukan zooming (in) hingga 10 kali pembesaran, dengan metoda hybrid. Zoom dengan metoda otpical zoom hanya dapat dilakukan pada pembesaran hingga 2 kali saja. Selebihnya, digital zoom yang memainkan peran. Pada pembesaran maksimum 10 kali, obyek masih bisa terekam cukup tajam –meski ketika foto diregangkan, akan terlihat pixel yang pecah.


 
Sekarang beralih ke suasana low light. Tersedia moda night untuk memotret malam hari, merekam cahaya lampu kota atau bahkan langit malam. Dengan aperture besar yang dimilikinya, suasana malam bisa terekam dengan baik. Pada foto langit malam memang masih terlihat sedikit noise. Tetapi apabila memotret lampu perkotaan, Anda bisa mendapatkan foto-foto yang keren. Cahaya lampu bisa terekam dengan tajam, tanpa memberi efek pendaran cahaya berlebihan.


 
Salah satu fitur yang disediakan pada kamera adalah moda Food. Mengikuti tren orang-orang yang suka memposting makanan, Samsung menyediakan moda khusus untuk membuat foto makanan tampak lebih menggiurkan. Dengan moda ini,unsur warna (makanan) diolah dengan menekankan warna-warna yang hangat, sehingga makanan nampak lebih segar dan maknyus.



Selfie foto disediakan lewat kamera 10 Mpix, yang lagi-lagi terhitung tak jauh beda dengan smartphone menengah bawah kebanyakan. Fitur pendukung selfie juga tak banyak. Hanya saja, Samsung punya fitur yang bisa membuat Anda menjadi karakter animasi. Untuk foto selfie hasilnya lumayan oke, sudut tangkap bisa dipilih untuk wefie atau selfie. Ada pula beauty effect agar wajah nampak lebih kinclong (dibanding aslinya).


 
Seperti pada lini produk Samsung lain, Galaxy Note 10+ ini juga punya fitur khas Samsung, yakni AR Emoji. Dengan memanfaatkan kamera (depan) pengguna bisa mengkreasi Emoji yang diambil dari wajah pengguna. Akurasi emoji? Hmm….agak melenceng sih dari aslinya, seperti pada gambar contoh.


 
Nah, yang cukup menonjol dari fitur kamera ini adalah kemampuan rekam video. OIS bekerja sempurna dalam meredam efek shaking ketika merekam video. Ketajaman dan kecerahan gambar juga bagus, disertai dengan rekam audio yang cukup jernih. Mic punya filtering bocoran suara dan bising sekitar, agar audio focus pada obyek yang dituju.
 
Selain itu, Anda bisa membuat video yang dramatis dengan menggunakan moda super slo-mo, yang membuat video super lambat. Moda ini cocok untuk digunakan ketika merekam gerakan air mancur, air mengalir atau hempasan ombak. Masalahnya, moda super slo-mo ini hanya punya durasi rekam sekitar 4 detik saja, dengan durasi tayang maksimal 14 detik. Kalau mau lebih lama, gunakan moda slow motion biasa. 
 

MULTIMEDIA

Galaxy Note 10+ dirancang untuk menjadi perangkat serba bisa. Termasuk menjalankan fungsi sebagai perangkat pemutar music dan video. Speakernya cukup ampuh untuk menghasilkan audio yang empuk di telinga. Pada setelan volume maksimal, audio yang keluar terdengar nyaring, dan tidak terdengar pecah. Hanya saja, keseimbangan nada sepertinya agak didominasi nada treble, yang membuatnya terdengar sedikit cempreng –yang terasa ketika volume disetel maksimal.
 
Galaxy Note 10+ ini tak memiliki lubang  jack 3.5 mm, seperti yang umum ada pada smartphone lain. Dia memakai slot USB tipe C sebagai tempat mencolokkan headset –lubang yang sama untuk memasang charger dan kabel data. Memang dalam boks penjualan disertakan satu headset dengan jack tipe C ini. Namun karena jack tipe ini tidak umum, Anda tak bisa memakai sembarang headset pengganti. Kalaupun mau, harus memakai adaptor.
 
Sebagai perangkat pemutar video, ponsel ini memenuhi segala persyaratan untuk menyajikan video yang berkualtas. Layar yang lebar, audio yang bagus, serta kinerja yang handal. Tampilan layar bisa dimaksimalkan hingga memenuhi seluruh panel layar, dengan cara mencubit layar ke arah luar. Jadinya memang tampilan video lebih lega, namun sedikit terganggu dengan lubang kamera (depan).
 

S-PEN


Satu lagi yang membuat Galaxy Note 10+ ini menjadi perangkat serba bisa yang powerfull, adalah kelengkapan dan fitur S-Pen. Peranti ini sudah sejak lama menjadi salah satu ciri khas smartphone Samsung, dan terus dikembangkan kemampuannya. Dengan S-Pen, Smartphone ini bisa memainkan peran sebagai peranti pendukung kerja yang praktis.
 
S-Pen tersimpan di bagian bawah, yang kalau ingin mengeluarkannya, cukup ditekan sedikit. Mekanisme pegasnya akan mengeluarkan batang Pen. Ketika dikeluarkan, layar akan menampilkan beberapa opsi penggunaan S-Pen. Anda bisa menulis catatan kecil di atas layar, yang catatan tersebut bisa otomatis diubah menjadi teks. Selain itu, Anda juga bisa membuat ilustrasi atau sketsa dengan bantuan S-Pen ini. 


 
Batang pena ini juga bisa berfungsi sebagai remote control untuk file presentasi, tombol remote untuk video. Serta, punya fungsi gesture untuk menaik-turunkan volume, mengganti kamera (dari kamera belakang ke kamera depan), menggeser tampilan foto di galeri, dan sebagainya.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan           : 2G/3G/4G, LTE-A Cat 20 (2048/150 Mbps)
WiFI                  : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/ax, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth         : 5.0, A2DP, LE, aptX
NFC                  : Ada
SIM                   : Dual hybrid nano SIM
USB                  : 3.1, Type-C 1.0 reversible connector
 
Galaxy Note 10+ ini sesungguhnya sudah punya varian yang mendukung 5G, teknologi mobile termutakhir. Namun yang masuk ke sini, hanya varian 4G LTE. Lagipula, buat apa juga dukungan jaringan 5G kalau layanan teranyar itu belum tersedia di sini. Sementara teknologi 4G yang diusungnya, merupakan category 20, dengan kemampuan teknis download 2 Gbps dan upload 150 Mbps.
 
Wifi, meskipun pemilik smartphone ini tentunya bukanlah orang-orang kategori “fakir kuota data”, namun koneksi wifi masih diperlukan untuk sejumlah hal. Seperti mengunduh aplikasi berukuran besar, ataupun melakukan update software dan sebagainya. Untuk hal ini, fitur wifi yang dimiliki ponsel ini sangat bisa diandalkan, kinerjanya tokcer dalam melakukan koneksi ke hotspot yang ada. Kalau diperlukan, ponsel ini bisa pula menjelma menjadi hotspot portable.
 
Begitu pula dengan Bluetooth, meski sudah jarang digunakan, tetapi tetap saja perlu ada karena sewaktu-waktu perlu juga bertukar file melalui fitur satu ini. Terutama ketika harus melakukan koneksi dengan perangkat lain, semacam printer dan sebagainya. Bluetooth yang ditanamkan di ponsel ini merupakan versi teranyar, dan performanya memuaskan ketika diuji coba. Proses koneksi antar perangkat berjalan dengan mudah dan lancar.
 
Performa antenna untuk menangkap sinyal operator cukup baik dan stabil. Meski sinyal (4G LTE) yang tersedia hanya satu atau dua bar, tetap bisa menunjukkan koneksi yang baik, koneksi data tetap lancar. Begitu pula dengan koneksi untuk voice.
 

PERFORMA

OS                    : Android 9.0 (Pie); One UI
CPU                  : Octa-core (2x2.73 GHz Mongoose M4 & 2x2.4 GHz Cortex-A75 & 4x1.9 GHz Cortex-A55)
GPU                  : Mali-G76 MP12
Chipset             : Exynos 9825 (7 nm) 
RAM                  : 12 GB
ROM                  : 512 GB
Ext Memory      : MicroSD hingga 1 TB


 
Bila fitur imaging hanya dibekali kamera dengan resolusi sekadarnya, tidak demikian halnya dengan jeroan ponsel. Dapur pacunya dilengkapi dengan hardware kelas wahid. Prosesor delapan intinya memiliki komposisi, dua prosesor berkecepatan 2.73 CHz, dua prosesor berkecepatan 2.4 GHz dan empat berkecepatan 1.9 CHz. Kapasitas seperti ini memang dipersiapkan untuk melahap kerja seberat apapun tanpa kepayahan.
 
Ditunjang dengan SoC (system on chips) Exynos 9825 yang dibuat dengan teknologi 7 nm –yang setara dengan Qualcomm Snapdragon 855 (7 nm) yang dipakai pada versi untuk pasar Amerika dan Cina. SD 855 ini merupakan seri flagshipnya Qualcomm. Plus, dukungan memori 12 GB (RAM), serta ruang simpan internal yang mencapai 512 GB. Itupun masih bisa diekspan hingga 1 TB bila menggunakan memori card. Ini kapasitas ruang simpan terbesar yang pernah ada.  
 
Makanya, tak heran bila performa Galaxy Note 10+ ini ngacir seperti mobil sport di jalan tol yang kosong, meskipun dipakai untuk kerja berat, smartphone bekerja dengan enteng tanpa ngos-ngosan. Tapi kadang terasa sedikit peningkatan suhu, meski tak banyak dan cepat hilang pula.
 
Pengujian lain adalah mengukur performa dengan menggunakan Antutu Benchmark. Galaxy Note 10+ mencatat skor 446057. Angka ini menunjukkan kalau ponsel ini punya kinerja yang dahsyat. Bahkan dalam jajaran smartphone yang masuk daftar uji Antutu, Galaxy Note 10+ tercatat menduduki posisi ketujuh dari segi perolehan skor.
 
Untuk performa grafis sendiri, didukung GPU Mali-G76 MP12, mampu menyajikan performa yang mulus. Pergerakan antar layar dan respon layar sangat baik. Dalam pengujian seberapa banyak layar dapat merespon titik sentuh (melalui Antutu), layarnya dapat merespon hingga 10 titik sentuh sekaligus.
 

BATERAI

Jenis                 : Lithium Ion
Kapasitas         : 4300 mAh
Tipe                   : Non-removable
Flash Charge    : Ya


 
Dipasangi baterai sebesar 4300 mAh, besaran yang sebenarnya nanggung. Kenapa tidak sekalian 4500 mAh saja. Dan baterainya masih memakai jenis lithium ion, tidak menggunakan lithium polymer, yang sekarang banyak dipakai di smartphone keluaran anyar. Tapi okelah, kapasitas sebesar itu masih memadai untuk menunjang aktivitas seharian –dengan menjalankan fungsi berbobot sedang. Apalagi, ponsel ini punya pengelolaan konsumsi daya yang baik, sehingga pemakaian daya baterai lebih efektif dan efisien. Samsung membenamkan teknologi pengisian ulang cepat (fast charging). Dalam pengujian, baterai yang tinggal 7% daya, hanya memerlukan waktu 57 menit saja untuk terisi penuh kembali (100%).
 

VALUE for MONEY



Nah ini, soal harga Galaxy Note 10+ jelas masuk kategori smartphone para “Sultan”. Harganya selangit, saat rilis smartphone ini dibandrol Rp15.7 juta. Ini untuk versi LTE yang beredar di Indonesia. Kalau varian 5G yang beredar di pasar global, harganya mencapai Rp18 juta lebih. Sangat jelas bahwa smartphone ini memang ditujukan bagi mereka yang punya kantong super tebal. Mereka yang memang butuh perangkat selain untuk mendukung aktivitas sehari-hari, juga perangkat yang bisa menjadi simbol gengsi, kesuksesan dan eksklusivitas.
 

Leave a Comment