REVIEW SAMSUNG GALAXY A70: ANDALAN BUAT MENENGAH PRO

Plus

  • Layar luas
  • In-display finger print
  • Kamera selfie besar
  • Multimedia
  • Baterai besar
  • Fast charge

Minus

  • Night photo
  • Focus makro
  • Harga tinggi

Score: 7.3

DESAIN
7
LAYAR
8
KAMERA
7
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
6
ArenaLTE.com - Entah apa yang  menjadi pertimbangan Samsung, ketika memutuskan menghapus srial “J” dan mengganti namanya menjadi serial “A”. Mungkin mereka punya alasan tersendiri, yang terkait dengan strategi pasar. Yang jelas, seperti halnya serial “J”, serial A ini dirancang untuk menyasar segmen pasar kelas entry hingga menengah. Terutama kaum muda.
 
Sudah banyak serial “A” yang dirilis ke pasar. Dimulai dari yang terendah, seri A10 hingga ke seri A80. Nah, soal penamaan seri ini, semakin besar angka dibelakang huruf “A”, berarti makin tinggi spesifikasinya –dan tentunya makin tinggi pula harganya. Tapi tetap, sasaran utamanya sama, yakni kalangan muda.
 
Salah satu anggota serial “A” ini adalah A70, yang belum lama ini dirilis untuk pasar Indonesia. Seperti nama serinya, seri satu ini termasuk seri kasta tertinggi dari keluarga A Series. Lihat saja memorinya, yang dibekali 6 GB RAM. Jelas, A70 ini dihadirkan untuk menyasar para pengguna muda yang butuh smartphone powerfull –dan tak keberatan dengan harga yang lumayan tinggi. Dan yang sekarang A70 ini berada di redaksi ArenaLTE, untuk kami bedah dan tengok performanya:
 

DESAIN

Ukuran            : 164.3 x 76.7 mm
Tebal               : 7.9 mm
Bobot              : 183 gram
Platform          : Unibody


 
Sekilas tampilan ponsel ini nampak biasa saja. Seperti kebanyakan smartphone Android terkini, yang nyaris tak sulit dibedakan satu sama lain. Desain cover belakang juga tidak terlalu mengesankan, dengan pilihan warna biru muda solid, dan diberi sentuhan glossy. Ada logo Samsung berwarna kelabu kusam, tenggelam di warna biru cover belakang. Mungkin bila logo itu dibuat silver metalik, bisa lebih menonjol dan memberi aksen stylish.
 
Frame yang melingkari bagian sisi terbuat dari metal, diberi sentuhan warna biru metalik. Nah, bila saja cover belakang senada dengan frame-nya, ponsel ini akan kelihatan lebih menarik dan lebih berkelas. Secara umum, tampilan A70 seperti berbaur dengan smartphone android pada umumnya –padahal Samsung sudah punya ciri khas desain, yang langsung bisa membedakannya dengan ponsel-ponsel lain.
 
Tampilan agak lumayan ada di varian yang berwarna hitam. Back cover-nya dirancang untuk memberikan efek 3D, dikombinasikan dengan efek warna pelangi yang muncul ketika terkena cahaya.
 
Dari segi dimensi, A70 memiliki body yang lumayan besar dan lebar. Untungnya, bobotnya masih terhitung ringan, dan ketebalan body juga termasuk minimum. Body lebarnya ini memang membuatnya terasa penuh dalam genggaman, dan akan sedikit sulit mengoperasikannya dengan satu tangan. Ditambah, permukaan glossy-nya cenderung membuat sedikit licin, yang beresiko gampang tergelincir dari genggaman.
 

DISPLAY

Jenis                           : Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                        : 6.7 inchi
Resolusi                     : 1080 x 2400 pixels
Rasio Tampilan          : 20 : 9 ratio


 
Body bongsor A70 ini memang untuk mengakomodasi layar lebarnya yang berukuran 6.7 inchi. Komposisi tampilan layarnya tidak biasa, 20:9, yang memberikan penyajian tampilan layar super lega. Sekujur sisi layar dibingkai oleh bezel yang ukurannya termasuk minimalis. Ini menambah kesan luas pada layarnya, yang memang sudah luas.
 
Layarnya masih menggunakan notch dew drop, jadi sajian layar belum 100%, karena masih menyimpan lubang kamera pada notch –belum mengadopsi punch hole ataupun retracted camera. Tapi tidak masalah, karena karena tampak tak begitu mengganggu sajian layar. Galaxy A70 sudah mengadopsi in-display finger print, yang membantu tampilan ponsel secara keseluruhan nampak minimalis
 
Menggunakan display jenis Super Amoled. Display jenis ini memang punya keunggulan tampilan yang lebih tajam dan cerah. Hanya saja, juga lebih banyak mengonsumsi daya baterai. Kualitas tampilan layar terlihat prima, tetap mampu menyajikan tampilan yang jelas meski di bawah terpaan sinar (matahari) langsung. Kalau soal teknologi layar, Samsung memang dari dulu jagonya.
 

KAMERA

Belakang        : 32 MP, f/1.7, PDAF
(Triple)               8 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide)
                           5 MP, f/2.2, depth sensor
Fitur                : LED flash, HDR, panorama
Video (Main)   : 2160p@30fps, 1080p@30/240fps
Depan             : 32 MP, f/2.0, 0.8µm
Video (Selfie) : 1080p@30fps
Flash Light     : LED Flash


 
Samsung menjadikan fitur kamera sebagai fitur utama di ponsel ini. Itu terbukti dengan melengkapinya dengan tiga kamera di belakang --sebagai kamera utama--, yang kapasitasnya cukup besar pula. Dua lensa pelengkap lensa utama, memiliki fungsi menjadikan foto agar lebih terlihat punya kedalaman, serta memberi ruang foto yang cukup luas –dengan lensa ultrawide.
 
Kamera selfie di depan tak kalah besar kapasitasnya. Apalagi kalau bukan ditujukan untuk memuaskan hasrat selfie pengguna. Lensa utama memiliki aperture yang besar (1.7), yang menjamin lensa mampu menangkap cahaya redup, atau cahaya minimal. Meskipun tak sebesar kamera utama, namun kamera selfie juga punya aperture yang cukup besar.
 
Dalam uji coba memotret dalam kondisi siang hari di luar ruang, dengan cahaya matahari berlimpah, hasil foto terlihat tajam dan jernih, dengan komposisi warna yang cenderung natural. Warna yang cenderung natural ini memang terlihat kurang atraktif, dibanding hasil foto dari produk competitor yang dilengkapi chroma boost. Tapi bagi kalian yang suka warna alami, tentu hasil jepretan A70 ini cocok dengan selera kalian.


 
Kamera juga punya dynamic range yang baik. Terlihat dari hasil foto, di mana semua terekam dengan jelas antara area yang terkena sinar secara langsung (hilite) dan area yang tak terkena sinar (shadows). Yang jadi catatan pada fitur kamera ini adalah kinerja focusingnya. Untuk foto lanskap dan di siang hari, focus bekerja baik. Tetapi ketika berada dalam kondisi redup, low light, focus bekerja agak lambat dalam mencari obyek. Focus juga terlihat agak kelabakan ketika dipakai memotret jarak dekat (makro). Fokus obyek sering “lari-lari”, tidak tepat pada obyek yang diinginkan, meski sudah men-tap obyek di layar untuk focusing. Dalam uji coba, jarak maksimal untuk foto makro adalah 10-15 cm. Lebih dari itu, kamera sulit menangkap focus obyek.



 
Kamera A70 mengandalkan digital zoom untuk “mendekatkan” obyek foto yang jauh. Pembesaran yang dapat dicapai maksimal delapan kali. Zooming bekerja cukup baik ketika cahaya berlimpah, meskipun hasilnya terlihat rada blur –inilah kelemahan digital zoom. Tetapi image stabilizer mampu sedikit meminimalkan efek shake ketika memotret. Tetapi pada kondisi lowlight/malam, jangan harap bisa melakukan zooming, karena sulit sekali mencari focus, view finder yang bergerak liar, serta hasil foto yang penuh noise.  


 
Fitur kamera juga dilengkapi lensa ultrawide, yang memberikan pilihan luas daerah tangkap. Opsi untuk itu tersedia di layar ketika fungsi foto diaktifkan –bisa untuk kamera belakang dan depan (selfie). Namun sekali lagi, ketika memotret suasana malam dengan hiasan cahaya lampu, ketika moda ultrawide dipilih, area jangkauan cahaya lampu malah menyusut.


 
Sekarang mari kita tengok kemampuannya dalam memotret di kondisi lowlight/malam hari. meski tak ada moda khusus untuk memotret malam, namun kameranya masih oke dipakai memotret di malam hari, baik tanpa bantuan lampu maupun ada bantuan cahaya lampu. Sebab, kameranya sudah dilengkapi aperture besar,


 
Sejauh tersedia cahaya lampu yang memadai, hasil foto terlihat bagus, terang dan cukup tajam, meski masih nampak sedikit noise bintik-bintik pixel. Image stabilizer juga membantu meredam efek shake yang bisa membuat foto blur. Tapi untuk foto malam, dyamic range kurang bagus. Cenderung terlihat kontras, antara bagian yang terkena cahaya lampu dengan yang tidak. Kalau focus kamera diarahkan ke area gelap, area yang terkena cahaya akan terlihat seperti over exposure. Sebaliknya, bila men-tap focus pada area terang, area yang gelap terlihat gelap sama sekali.


 
Foto selfie memang dibekali kamera yang besar, 32 Mpix. Tapi mod selfie ini hanya dilengkapi sedikit fitur optimalisasi hasil foto. Hanya tersedia fitur efek yang default, serta efek pengaturan beauty. Kalau ingin mengolah lagi hasil foto selfie agar lebih menarik, lakukan dengan fungsi edit foto. 
 
Untuk rekam video, bisa digunakan merekam video resolusi HD. Rekam gambarnya bagus, tetapi audionya tidak. Mic-nya belum bisa memilah dan meminimalisir suara-suara sekitar yang mengganggu rekaman suara dari obyek (rekam). Akibatnya, audio hasil rekam video ini banyak terganggu oleh suara berisik dari lingkungan sekitar. Tapi fitur rekam video punya fitur keren, rekam gerak super lambat, yang bisa membuat video jadi lebih dramatis.
 

MULTIMEDIA

Tak dijumpai fitur pemutar music bawaan di ponsel ini. Itu artinya, Anda harus mengunduh dulu. Namun, kalaupun belum mengunduh aplikasi pemutar music dari toko aplikasi, tetap bisa mendengarkan music lewat menu MyFile, dan pilih audio, tempat file music berada. Kualitas audio cukup enak di telinga. Speakernya mampu menghadirkan suara yang jernih, meski tak bisa terlalu nyaring.
 
Kualitas audio makin terdengar empuk bila didengar lewat headset –tersedia lubang jack 3.5 mm di bagian bawah. Kualitas headset bawaan tidak terlalu buruk, masih terdengar jernih meskipun cederung kebanyakan treble dan nada bass yang sedikit kurang berimbang. Gantilah dengan headset yang lebih bagus, maka audio yang terdengar makin terasa “nendang”, seimbang antara nada bass dan treble-nya. Tapi tetap tak bisa disetel terlalu menggelegar.
 
Pemutar video bawaan juga tak tersedia. Untuk mengakses video tanpa mengunduh aplikasi pemutar video, dilakukan dengan cara yang sama untuk mengakses file music. Mampu memutar video FHD, dan menyajikan tayangan video yang jernih. Tampilan layar bisa disetel full memenuhi layar untuk memberikan pengalaman menonton video/film yang lebih menyenangkan.
 
Layarnya yang lebar sungguh menyenangkan untuk gaming. Game bisa tampil utuh, tanpa jari harus beribet mencari dan menekan tombol kontrol. Grafis game oke, ditambah performa ponsel yang mendukung untuk game-game berat sekalipun. Sebagai perangkat multimedia, Galaxy A70 ini boleh dibilang ciamik.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan         : 2G/3G/4G, LTE-A
WLan              : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth       : 5.0, A2DP, LE
SIM                  : Dual Nano SIM Card
USB                 : Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go


 
Dipersiapkan untuk kompatibel dengan semua jaringan operator 4G yang ada di Indonesia. Jadi apapun kartu sim yang Anda pakai, bisa diselipkan di ponsel ini. Ada dua slot kartu sim yang tersedia, dan dua-duanya bisa aktif bersamaan.
 
Koneksi Bluetoth versi 5 menjamin koneksi antar device berlangsung lebih mulus dan lebih banyak ragam device. Misalnya, untuk menghubungkan headphone yang memiliki wireless juga. Atau, koneksi ke smartwatch. Bluetooth yang dipasangkan pada hape ini juga cukup handal untuk memfasilitasi pertukaran file antar device. 
 

PERFORMA

OS                   : Android 9.0 (Pie); One UI
CPU                 : Octa-core (2x2.0 GHz Kryo 460 Gold & 6x1.7 GHz Kryo 460 Silver)
GPU                 : Adreno 612
Chipset           : Qualcomm SDM675 Snapdragon 675 (11 nm)
RAM                : 6 GB
ROM                : 128 GB
Ext Memory    : MicroSD
 
Ponsel ini dijalankan sistem operasi Android 9.0, yang berkolaborasi dengan OS besutan Samsung, One UI. Ciri khasnya ada user interface (UI) yang terlihat dinamis, dengan ikon-ikon menu berbentuk rada bulat. Susunan menu terlihat minimalis, tak banyak dipenuhi aplikasi bawaan –yang kadang-kadang tak berguna, atau jarang digunakan juga. Ini menolong ponsel untuk mengoptimalkan performanya.
 
Menggunakan SoC dari Qualcomm kasta kedua, yang umum dipakai oleh smartphone menengah. SOC sudah diproduksi dengan teknologi 11 nm, yang artinya sudah dirancang untuk lebih powerfull namun efisien dalam penggunaan daya. Ditopang kapasitas memori yang juga besar, yang memungkinkannya menyimpan dan menarik aplikasi dengan lancar.
 
Dalam uji coba memang terlihat performa A70 ini bagus-bagus saja. Semua aplikasi yang coba dijalankankan, berfungsi dengan lancar. Tidak nge-lag, ataupun membuat banda ponsel menjadi terlalu panas. Memang ada peningkatan suhu ketika digunakan secara simultan, namun masih dalam batas yang wajar.
 

BATERAI

Jenis               : Lithium Polymer
Kapasitas       : 4500 mAh
Tipe                 : Non-removable
Flash Charge : Flash Charge 25W


 
Meski bodynya cukup tipis, tetapi ponsel ini punya baterai yang kapasitasnya besar. Kapasitas seperti itu tentu cukup untuk menunjang pengoperasian seharian. Dalam menu ada fitur untuk pengelolaan daya baterai agar lebih efisien. Ditambah dengan fitur pengisian ulang dengan cepat. Dalam pengujian, pengisin dari 5% hingga 80% dilakukan hanya dengan waktu sekitar sejam saja.
 

VALUE for MONEY

Galaxy A70 dipasarkan dengan harga Rp5.799 juta, harga yang diumumkan ketika rilis. Mahal? Tentu saja, untuk ukuran smartphone kelas menengah dan spesifikasi menengah seperti itu, harga A70 lumayan bikin kantong menjerit.  Apalagi kalau dibandingkan dengan competitor sekelas, yang level harganya bisa jauh di bawah itu, untuk spesifikasi yang sama.

 Tapi nilai tambahnya adalah brand value. Sebagai vendor paling top sedunia, tentu brand Samsung memiliki kekuatan dan value tersendiri bagi penggunanya. Jadi ya, kalau Anda mementingkan brand value ini, harga yang dipatok ketika rilis mungkin tak jadi masalah. Namun begitu, yang patut dicermati juga adalah valuasi produk, yang dari info terbaru tentang harga, malah sudah merosot turun hingga di bawah angka Rp5 juta.
 

Leave a Comment