ArenaLTE.com - ZTE Corporation memperkenalkan teknologi terbarunya di Indonesia melalui ZTE Leading 5G Innovations Tour 2017. Di Jakarta pekan ini dapat disaksikan produk telekomunikasi ZTE yang terbaru yang sebelumnya digelar pada event Mobile World Congress 2017 lalu di Barcelona.
Sebagai perusahaan pemegang hak paten telekomunikasi terbanyak (4.123 patents) selama tahun 2016, ZTE mengadakan tour ke beberapa negara seperti Malaysia, Australia, and Japan untuk memperkenalkan produk teknologi terbaru mereka di bidang 5G, TDD & FDD Massive MIMO, Network 2020, dan Big Video.
Menurut Francis Zhu, Director of Strategic Marketing ZTE Corporation saat ini, Pre5G telah dikenal secara luas dan telah digunakan oleh banyak operator telekomunikasi di dunia. Pada tahun 2016, ZTE telah bekerja sama dengan China Mobile dalam menggunakan pre-commercially Pre5G Massive MIMO pada 90% provinsi di Cina. Sedangkan di bulan September 2016, Pre5G Massive MIMO telah dioperasikan secara komersial oleh operator telekomunikasi Jepang Softbank.
Ini menjadi pertama di dunia di mana Massive MIMO system dijalankan secara komersial. Solusi ZTE Pre5G memang didisain untuk dapat ditingkatkan (di-upgrade) dengan mudah ke 5G di masa depan. Teknologi pre5G ZTE telah diimplementasikan di lebih dari 40 jaringan di 30 negara yang ada di seluruh dunia.
Pada event Mobile World Congress 2017 di Barcelona lalu, ZTE telah memamerkan solusi IoT yang baru yang berdasarkan Narrowband-IoT (NB-IoT), serta mendemonstrasikan Smart Parking, Metering, Lighting dan Water Pollution Control.
"ZTE menjadi pelopor inovasi di bidang network virtualization dan teknologi cloud network architecture yang membantu para opertor dalam meningkatkan infrastruktur jaringan mereka, fungsi dan operasi dari jaringan operator, ujar Tu Jiashun, VP of ZTE Core Network Product Line.
Dalam event ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Telkom dengan ZTE mengenai Joint Innovation Center yang diwakili oleh Bai Jie, Marketing Director ZTE Indonesia dan Telkom yang diwakili oleh Komang Budi Aryasa, Deputy EGM Research & Big Data.