Derrick Surya, Head of Brand Communication Smartfren, mengungkapkan bahwa mayoritas penggunanya masih berada di CDMA. ”Pelanggan CDMA Smartfren masih didominasi di Pulau Jawa. Namun beberapa wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sudah dimatikan. Dan karena mayoritas masih banyak kami tidak akan mematikannya.”
Lebih lanjut dikatakan bahwa ada sebanyak 80% dari total 11,5 juta pengguna masih ada di jaringan CDMA Smartfren, namun sisanya merupakan pelanggan 4G LTE. Perusahaan juga menjanjikan akan tetap melayani pengguna CDMA meski pengguna LTE bertambah, hal itu pun akan dilakukan selama jaringan ini masih digunakan pelanggannya.
Baca :
* Perhatikan Syarat & Ketentuan Gratis Internet Saat Beli 3 Andromax Terbaru Ini
* Beli Paket Data Bisa Dapat Smartphone Andromax Gratis? Begini Caranya
“Kita memiliki 11,5 juta pengguna dan 4,5 juta pengguna sudah ada di jaringan 4G LTE. Di 2017 ini pengguna CDMA masih ada, dan kita tetap akan mempertahankannya namun kita tetap akan menambahkan pengguna di jaringan 4G,” jelas Derrick.
Meski demikian perusahaan diungkapkan akan fokus pada penambahan pengguna 4G, hal itu dilakukan dengan menawarkan program migrasi ke pelanggan. Karena menurut Derrick hal ini bisa dilakukan seiring dengan pergantian handset yang digunakan pelanggannya.”karena biasanya 1 hingga 2 tahun biasanya pengguna mengganti handphonenya,” tambahnya.
Menurut Derrick, pelanggan 4G Smartfren pun tengah mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tahun sebelumnya. Peningkatan itu dicapai atau tumbuh hampir dua kali lipat dari kuartal II ke III 2016. Tetapi perusahaan tak menutup untuk menyiapkan teknologi jaringan selanjutnya, disebutkan bahwa teknologi yang tengah diperhatikan dan akan dipersiapkan adalah teknologi jaringan 5G.
Derrick menuturkan bahwa kontribusi antara 4G LTE dan CDMA memang sekarang lebih besar ke LTE dengan pertumbuhan revenue 70%. Namun sayangnya, pihak perusahaan diungkapkan tidak bisa membocorkan besaran angka pencapaian tersebut.