Trik Memenangkan e-commerce “Iron Throne”, Mengubah Kompetisi Menjadi Inovasi

e-commerce-game-of-thrones
ArenaLTE.com - Dengan permintaan konsumen yang terus meningkat, dunia pemasaran saat ini mungkin juga sebagai ”Westeros” (sebuah kontinen di dalam serial TV paling populer di dunia Game of Thrones). Persaingan, pengkhianatan, dan meraih kesetiaan semuanya adalah hal yang penting di industri kita.
 
Kompetisi bisa sangat menakutkan. Akan selalu ada resiko bahwa seseorang akan melakukan apa yang kita lakukan dengan lebih cepat dan lebih baik, menjadi sangat kuat hingga mereka mampu mengambil alih marketing “King’s Landing”.
 
Namun, walaupun Anda adalah satu-satunya Targaryen atau memiliki keunggulan khusus seperti Tyrell atau Lannister, akan selalu ada cara untuk menjadikan e-shop Anda menjadi sebuah kerajaan penghasil uang dengan teknologi yang tepat dan perencanaan strategis dalam aktifitas marketing yang berbasiskan performance.
 
#1 “Winter is Coming” – Kompetisi Adalah Cara Alami Untuk Mengembangkan Sebuah Bisnis

Don’t rest on your laurels – ungkapan yang bermakna untuk tidak cepat merasa puas ini merupakan aturan utama dalam membangun sebuah kerajaan. Berpikiran kita berada dalam situasi yang aman adahal hal yang berbahaya dalam King’s Landing, begitu juga dengan kinerja pemasaran. Saat ini untuk mengembangkan suatu bisnis, membutuhkan sebuah landasan, teknologi yang inovatif, dan strategi baru yang dapat diadaptasikan ke dalam dunia digital.

e-commerce-game-of-thrones

Menjalankan bisnis online dengan merujuk pada moto Keluarga Stark “Winter is Coming,” seorang pebisnis dapat mempertahankan sifat kompetitifnya, dengan membandingkan atau memeriksa performa bisnisnya agar bisa berjalan dengan maksimal. Untuk menciptakan langkah strategis yang dapat terus memberikan sifat kompetitif tersebut, maka diperlukan informasi yang bernilai untuk dianalisa.

The Night’s Watch dalam Game of Thrones bertugas untuk mengawasi Westeros dari ancaman terbesarnya, dan memberikan sinyal kepada kerajaan jika ada ancaman dalam bentuk apapun. Dalam digital marketing, ada beberapa alat yang memiliki tugas yang sama dengan The Night’s Watch, yaitu alat yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan peluang, sehingga pebisnis dapat untuk bereaksi akan perubahan yang terjadi di pasar, konsumen maupun tekanan kompetisi. Tapi, siapakah pelindung marketingnya? Apakah seorang seperti Samwell Tarly atau John Snow?

Persaingan di dalam business provider sendiri dapat memastikan hasil yang terbaik. Ada banyak provider yang memberikan layanan marketing dan remarketing, namun sebuah Night’s Watch yang efektif adalah memungkinkan Anda memiliki semua kartu untuk dimainkan dan mengetahui kinerja mereka. Contohnya, multi retargeting (retargeting ganda) atau social retargeting (retargeting sosial) adalah sebagian dari beberapa hal baru yang digunakan untuk memastikan kampanye Anda berjalan dengan maksimal.

Ketika menggunakan strategi multi retargeting semua provider bisnis Anda harus fokus untuk menunjukkan hasil yang transparan dan efektif. Dengan adanya aliran data tambahan, Anda bisa melakukan perbandingan rata-rata keefektifan biaya penjualan (Cost of Sales) dengan pelayanan yang diberikan providers, serta pengukuran lainnya.  
 
#2 Pilih Mitra Anda dengan Bijak – Tetapkan Tujuan untuk Setiap Aktifitas

Tidak adanya kompetisi akan menciptakan kemalasan yang bisa berujung pada hilangnya motivasi. Kisah tentang Robert Baratheon merupakan akibat dari kemalasan, sama seperti raja-raja lainnya yang hanya duduk dan menunggu untuk mengambil alih kekuasaan. Kandidat untuk Iron Throne memovitasi mereka untuk menjadi lebih kuat dengan bergabung dengan mitra yang tepat (House Baratheon<>House Lannister atau Lannister<>Tyrell), untuk mengindentifikasi – dan menjatuhkan – pesaingnya.

Di dunia nyata, Anda juga membutuhkan mitra yang tepat untuk meraih kesuksesan. Apakah itu vendor, penyedia jasa teknologi, atau konsultan, kesuksesan Anda bergantung pada orang-orang di luar perusahaan Anda.

e-commerce-game-of-thrones

Perusahaan modern menerapkan multi strategi dalam membangun kemitraan yang tepat dengan banyak penyedia jasa teknologi. Fokus mereka tidak hanya untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka panjang untuk mengingatkan pengunjung lama (brand awareness) atau membawa kembali pengunjung lama tersebut selama masa puncak penjualan (seasonal purchasing). Hal ini menjadikan sebuah brand tetap eksis di saat pengunjung atau pengguna tengah berselancar di internet, dan mampu membuat pengunjung tersebut berkunjung kembali jika mereka pernah melakukan pembelian sebelumnya.

Dalam mempertimbangkan mitra yang cocok, perlu diingat bahwa retargeter yang berbeda akan menawarkan fleksibilitas yang berbeda dalam memenuhi sebuah target. Anda bisa target jangka pendek yang berbeda yang ditentukan oleh target jangka menengah dan jangka panjang dalam kerangka marketing. Kesepakatan kerja sama dengan beberapa mitra dan memiliki banyak alternatif akan membawa kepada hasil yang lebih baik.
 
#3 “Ketika Anda bisa menerima kelemahan Anda, maka tidak ada seorangpun yang bisa menggunakan kelemahan Anda tersebut untuk menyerang Anda.”

Ketika Anda bermain Game of Thrones, hanya Jon Snow yang memiliki kesempatan kedua untuk hidup kembali. Di saat calon pelanggan tidak lagi menjadi sasaran, atau di saat Anda tidak mengoptimalkan kampanye digital Anda, maka pelanggan tersebut akan ditarik secara perlahan oleh kompetitor yang lebih cepat dan lebih pintar dalam menarik pelanggan tersebut. Dengan menguasai teknik strategi multi retargeting, kekurangan ini bisa ditutupi sehingga membuat Anda bisa tetap berada di depan dalam persaingan pengiklan.

Hari ini, hampir setiap pemain e-commerce menggunakan retargeting sebagai cara untuk melipatgandakan pendapatannya. Tapi hal tersebut juga bergantung pada seberapa pintar pendekatannya. Karena setiap retargeter menggunakan cara yang berbeda – mungkin mereka menggunakan algoritma yang sepenuhnya berbeda, segmentasi pengguna, konten yang unik – sehingga membawa hasil yang sangat berbeda juga.

e-commerce-game-of-thrones

Satu cara mungkin bisa lebih baik dalam menjangkau beberapa pengguna tertentu, sedangkan cara yang lain lebih efektif dalam menarik calon pembeli yang lain. Semuanya tergantung pada algoritmanya, jadi menguasai pendekatan multi retargeting (minimal menggunakan dua) akan menciptakan hasil yang tidak tumpang tindih dengan provider yang pertama, dan di saat bersamaan mampu menutupi kelemahan provider yang lain.
 
#4 “Every flight begins with a fall.” – Setiap Kesuksesan Berawal dari Kegagalan

Menciptakan strategi retargeting yang bisa mendominasi sebuah kompetisi bukanlah hal yang mudah. Hal ini membutuhkan waktu yang lama, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan akan percobaan, analisa data, dan beberapa kegagalan, untuk mendapatkan satu titik dimana optimalisasi bisa dilakukan. Di saat hambatan ini dapat dilewati (dan hal ini bisa dilewati dengan mudah), sebuah bisnis akan mengalami pertumbuhan pendapatan yang optimal tanpa harus menambah biaya iklan atau anggaran lainnya untuk mencapai target.
 
Artikel ini dibuat oleh RTB House, sebuah perusahaan global yang menyediakan teknologi retargeting terkemuka untuk brand-brand unggulan di seluruh dunia.

Leave a Comment