Setelah Sidik Jari, Kini Detak Jantung Jadi Media Identifikasi

ArenaLTE.com - Teknologi pengenalan jati diri seseorang makin berkembang saja. Setelah teknologi pengenalan sidik jari (finger print), raut wajah (facial recognition), pemindaian retina, bahkan pengenalan lewat cara berjalan seseorang, kini berkembang lebih jauh: Pengenalan lewat deatk jantung.
 
Seperti yang dilaporkan MIT Technology Report, Pentagon sedang mengembangkan teknologi identifikasi seseorang melalui detak jantung. Teknologi yang dinamakan Jetson ini, bekerja dengan menggunakan laser vibrometry, semacam alat pemindai jarak jauh, untuk membaca pergerakan permukaan kulit seseorang yang disebabkan oleh irama detak jantungnya.
 
Bagaimana bisa membedakan detak jantung seseorang dengan yang lainnya? Menurut penelitian, tiap orang memiliki irama detak jantung yang berbeda-beda, memiliki kekhasan tersendiri. Tak seperti sidik jari dan wajah yang bisa diubah, detak jantung tidak. Karena itulah, seseorang bisa diidentifikasi lewat detak jantung yang dimilikinya.
 
Identifikasi lewat detak jantung ini diklaim lebih akurat dan tak bisa diakali. Raut wajah mungkin bisa diakali lewat topeng, seperti yang sering terlihat di film-film action semacam Mission Impossible. Atau cetakan sidik jari yang ditempelkan ke jari. Detak jantung? Bagaimana mungkin mengakali dan membuat tiruannya?
 
Namun begitu, untuk membuat Jetson benar-benar berfungsi sempurna, masih ada pe-er yang mesti diselesaikan. Misalnya, pemindai laser jarak jauh –yang jangkauan maksimalnya 200 meter—ternyata belum mampu menembus pakaian tebal, seperti jaket musim dingin. Jetson juga butuh waktu sekitar 30 detik untuk dapat mengumpulkan dan menganalisa data hasil pindaian laser. Sehingga, hanya efektif terhadap target yang sedang duduk atau berdiri diam. Dan pe-er paling besar adalah, tentu saja, data base detak jantung itu sendiri.
 
Bagi Departemen Pertahanan AS, teknologi ini dapat membantu mereka mengidentifikasi orang-orang yang dicurigai sebagai ancaman keamanan nasional, dan melakukan tindakan preventif lebih dini. Tetapi, sesungguhnya teknologi identifikasi lewat detak jantung ini, akan sangat bermanfaat juga di bidang medis. Dokter dapat memeriksa kondisi jantung pasien secara remote, sementara rumah sakit dapat memantau kondisi vital pasien secara wireless.
 
Identifikasi lewat detak jantung ini juga dimanfaatkan oleh Ericsson, yang mengembangkan teknologi anti-pencuri (smartphone). Hanya saja, identifikasi dilakukan ketika tangan menyentuh smartphone –bukan dari jarak jauh dengan memanfaatkan laser.

Leave a Comment