Perangkat Teknologi Berbasis IoT Perlu Diterapkan Regulasi

ArenaLTE.com - Tumbuhnya banyak perangkat teknologi baru yang ada di Tanah Air memang sangat menguntungkan masyarakat. Namun, menjamurnya perangkat ini pun perlu diwaspadai dengan penerapan peraturan dari Pemerintah untuk menekan liarnya penyalahgunaan perangkat. Salah satu perangkat teknologi berbasis Internet of thing (IoT) kini menjadi sorotan tersebut, diungkapkan juga perlu regulasi yang tepat untuk penggunaan dan pemasarannya oleh produsen.

Ekosistem IOT harus disikapi dengan cermat. Saat ini ada perangkat IOT yang mengarah menggunakan frekuensi unlicenced  919 – 923 Mhz, berdekatan dengan frekuensi operator. Dampaknya tentu dapat diperkirakan seperti interferensi dengan jaringan yang sudah ada.

Belum lagi soal jaminan layanan atau SLA (service level agreement) dan perlindungan data keamanan konsumen.
Ini tentu memberi dampak yang tidak diinginkan ke depan. “Kita harus adaptif terhadap perkembangan teknologi termasuk IOT dari sisi regulasi sehingga masyarakat nantinya tidak dirugikan,” jelas Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika dalam keterangan rilisnya.

Lebih lanjut Rudiantara mengatakan bahwa pada dasarnya pihak pemerintah tidak akan memberlakukan terlalu ketat terhadap hal-hal yang sangat dinamis. “Namun, saya berharap semua ekosistem perlu berkumpul dan bicara bersama untuk merumuskan aturan dan regulasi yang kiranya perlu diterapkan dan hal mana pula yang tidak perlu diterapkan,” ungkap  Chief RA.

Berdasarkan lembaga riset juga, bisnis IOT yang terbesar didapat dari bisnis device dan aplikasi. Kedua, didapat dari konektiviti dan platform dan terkahir dari system integrasi. “Player inilah perlu duduk  bersama merumuskan arah atau masterplan IOT di Indonesia. Karena pasar IOT di Indonesia diproyeksikan tertinggi di Asia tenggara sekitar 4000 dollar di tahun 2020,” ungkap Rudiantara.   

Regulasi-IoT-Indonesia

Sementara dari sisi regulasi, menurut Agung Harsoyo, komisioner BRTI sekaligus staf pengajar STEI ITB Bandung menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan IOT saat ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi termasuk dampaknya bagi masyarakat luas

“Kami melakukan antisipasi ke depan sebagai jawaban atas berkembangnya ekosistem IOT di masa depan,” kata Agung. Terlebih, perkembangan IoT sulit dibendung sehingga memang diperlukan perangkat regulasi yang mampu menjawab berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh IoT.

Dari sisi industri, ruang lingkup yang luas serta pasarnya yang luar biasa membuat perusahaan sebesar GE (General Electric) pun melirik IOT sebagai salah satu solusi. “Ekosistem IOT harus dibangun secara sinergi di antara pemangku kepentingan termasuk kalangan industri,” kata Muliandy Nasution, Market Development GE Indonesia. Perusahaan besar bidang telekomunikasi dan elektronika memang banyak melirik IOT sebagai peluang besar bisnis di masa mendatang.

Dari sisi teknis, sebagai sebuah perangkat dengan standar tersendiri memang harus diperhatikan bahwa IOT juga menyimpan bom waktu yang harus diantisipasi sejak awal. “Kemungkinan-kemungkinan tersedotnya data pribadi dan sebagainya tetap dimungkinkan dari penerapan IOT,” kata Gunawan Wibisono, pengajar Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Indonesia.

Leave a Comment