Seperti dikutip dari situs Ubergizmo.com, dalam proposalnya Andrew Cuomo berencana menginstal kamera, sensor dan sistem facial recognition di bawah jembatan-jembatan dan terowongan-terowongan. Alasannya adalah dengan lebih banyak teknologi ditempatkan di wilayah, mereka bisa mengenali dan menangkap teroris atau kriminal yang sekarang ini menimbulkan kekuatiran di masyarakat.
Dalam tulisan di situs gubernur itu, “Di setiap persimpangan jalan dan tempat-tempat yang sensitif secara struktur di jembatan-jembatan dan terowongan, kamera canggih dan sensor akan dipasang untuk membaca plat nomor dan menguji software facial recognition dan perlengkapan. Teknologi ini akan diterapkan di bandara dan tempat transit termasuk wilayah Penn-Farley—untuk pada akhirnya mengembangkan rencana satu sistem.”
[caption id="attachment_27298" align="aligncenter" width="610"]
Ilustrasi teknologi facial recognition[/caption]
Teknologi facial recognition sendiri masih jauh dari sempurna karena rupanya kesulitan mengenali orang-orang dari ras tertentu. Tapi kekurangan ini tentunya akan diperbaiki di masa mendatang. Bila pembaca sekalian ingin melihat update terbaru dari teknologi facial recognition dapat dilihat dalam cuplikan film “Jason Bourne.” Teknologi ini dipercaya sudah diterapkan untuk mendukung operasi CIA.
Baca juga:
* Inilah 5 Produk Canggih Google di Event Pixel Hardware
* Ini Alasan Kenapa Kamera Google Pixel Dianggap Powerful
Di lain hal, Google di awal tahun ini juga telah mengumandangkan untuk menghadirkan fitur facial recognition. Teknologi facial recognition disebut-sebut akan dipasang pada sektor hardware dimana tidak bergantung pada komunikasi melalui remote data center di web. Dalam proyek ini Google bakal menggandeng Movidious yang sebelumnya terlibat dalam Project Tango 3D mapping.
Disini Google sudah melakukan berbagai uji coba dimana untuk mencari banyak aplikasi berbeda untuk smartphone yang bisa mengidentifikasi wajah dan obyek secara real time, termasuk mengidentifikasi orang untuk otorisasi transaksi, membantu tuna netra dan menerjemahkan tanda.
Remi El-Ouazzane yang saat ini menjabat sebagai Chief Executive dari Movidius menyebutkan jika produk smartphone dengan teknologi pengenal wajah ini tidak akan memerlukan waktu lama untuk bisa segera dirilis. Paling lambat tahun 2017 mendatang smartphone ini sepertinya akan sudah dirilis kepasaran.