Layanan Video on Demand Jadi Tren Baru Pemasang Iklan

pengguna-layanan-video-on-demand
ArenaLTE.com - Berdasarkan survei "Digital Lifestyle & eChannel" yang di laksanakan oleh Institute of Telematics Research Sharing Vision tahun ini, menunjukkan bahwa 42 persen dari responden mengatakan mereka menonton video atau film melalui internet, sementara hanya 30 persen telah membeli sebuah DVD atau menonton TV kabel, dan 28 persennya pergi ke bioskop. Ini merupakan indikator bahwa layanan video on demand adalah tren utama di Indonesia selama kontennya segar dan relevan.

Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, pertumbuhan pengguna Internet diperkirakan tumbuh 8,7% di atas jumlah pengguna 112,6 juta tahun ini di Indonesia dengan semua jaringan utama yang sekarang menawarkan layanan 4G LTE. Hal ini membawa peluang bisnis baru. Industri iklan saat ini sedang mencari cara di luar saluran TV untuk mencapai target audiens mereka menggunakan saluran yang tepat untuk mendorong merek mencapai demografi target audiens nya.
 
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia 12,6%, pengguna ini diproyeksikan akan menjadi pengguna layanan video on demand pada 2017 (15,1 juta pengguna), dengan 48,4% dari mereka adalah perempuan.

Layanan 4G LTE serta handset 4G LTE murah mendorong konsumsi video pada smartphone. Ini adalah kesempatan besar untuk merek-merek yang tertarik dalam 'femvertising,' artinya iklan atau kampanye yang menargetkan perempuan di seluruh Indonesia, yang kebetulan adalah kunci pengambil keputusan untuk lebih dari 60% pembelian.

layanan-video-on-demand
 
Kendala para pemasang iklan sekarang ini adalah mahalnya anggaran untuk beriklan di TV, platform konten OTT yang hanya menawarkan konten bentuk pendek, dan hampir tidak ada cara untuk menjangkau perempuan. Maka, mulai Mei tahun lalu, Viu diluncurkan di Indonesia sebagai layanan Video On Demand freemium yang  berhasil meraih 2 juta unduhan hanya 9 bulan sejak diluncurkan.
 
Dalam keterangannya, Arun Prakash, COO Vuclip menjelaskan jika 80% dari Viuers (pengguna Viu) di Indonesia adalah perempuan dengan usia mulai dari 18 sampai 28 tahun, terdiri dari mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan para profesional tingkat manajerial.
 
Banyak dari mereka adalah perempuan dewasa muda di perkotaan, sangat mobile dan bersosialisasi, menyukai merek online, mengikuti tren, pengguna internet dan media sosial yang aktif, berbelanja online, dan suka mendapatkan pengalaman baru atau mencoba hal baru,” ungkap Arun Prakash, COO Vuclip.
 
Arun menambahkan, “Berdasarkan angka, Viuers menghabiskan lebih dari 3 jam per hari atau lebih dari 20 jam per bulan di platform Viu, lebih lama dari waktu yang mereka habiskan di situs media sosial favorit di Indonesia.”
 
Viu Diminati karena khusus menghadirkan konten video , film dan reality show dari Asia, mulai dari drama Korea, Jepang, film India, film Taiwan, drama Thailand dan serial, drama Turki, serta original production Viu serta film Indonesia dan serial dengan lebih dari 20,000 jam tayangan hiburan Asia.

Leave a Comment