3 Inovasi Teknologi Digital Paling Diminati Generasi Muda

Inovasi-Teknologi-Digital
ArenaLTE.com - Di era digital ini, inovasi baru terus berkembang dan bermunculan untuk menguasai cara manusia untuk hidup, bekerja dan bermain. Berdasarkan hasil survei Microsoft Asia Digital Future kepada 1.400 remaja usia 18-24 tahun di kawasan Asia Pasifik, ada 3 inovasi Inovasi Teknologi Digital yang paling diminati generasi muda.

Inovasi teknologi Digital tersebut diharapkan dapat memiliki dampak terbesar pada kehidupan masa depan mereka.  3 inovasi teknologi digital paling diminati generasi muda diantaranya yaitu Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan), virtual / mixed / augmented reality (VR / MR / AR), dan Internet of Things (IoT). 

Artificial Intelligence (AI) 

Artificial Intelligence (AI) menjadi Inovasi Teknologi Digital Paling Diminati Generasi Muda dan diharapkan dapat memberikan dampak terbesar pada kehidupan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, pertemuan kekuasaan perangkat, layanan komputasi awan dan data telah memungkinkan AI dapat menjadi bagian terpadu dari masa depan digital.

Inovasi-Teknologi-Digital

AI melibatkan penciptaan mesin cerdas atau layanan yang bekerja dan bereaksi seperti manusia - sebuah fitur yang sekarang semakin banyak ditemukan di hampir semua hal, mulai dari layanan terjemahan, asisten virtual, hingga permainan video. 

Dengan memanfaatkan potensi AI untuk melaksanakan tugas seperti analisis data, pengenalan suara, dan pemecahan masalah, setiap remaja dapat diberdayakan untuk meraih lebih banyak hal seperti Mobil yang terhubung atau tanpa sopir (39%), Robot perangkat lunak yang meningkatkan produktivitas (36%), Robot sebagai teman sosial (19%).

Virtual/Mixed/Augmented Reality (VR/MR/AR)

Augmented Reality adalah teknologi untuk menciptakan atau menempatkan dunia maya di dalam dunia nyata, sementara Virtual Reality adalah teknologi untuk menciptakan nuansa dunia nyata di dalam dunia maya. 

Mixed Reality adalah teknologi yang dapat menggabungkan kedua elemen tersebut, di mana pengguna dapat menjelajahi dunia nyata yang berinteraksi dengan obyek virtual dan gagasan kehidupan nyata seperti 'kedalaman'.

Inovasi-Teknologi-Digital

Internet of Things (IoT)

Internet Of Things (IoT)  mengacu pada jaringan obyek fisik yang terus berkembang yang terhubung ke Internet dan komunikasi yang terjadi di antara benda-benda dan perangkat dan sistem lainnya. Ini mencakup segala hal mulai dari sensor jalanan, peralatan rumah tangga, kendaraan yang dapat dipakai, dan kendaraan.

Keseluruhan hasil survei Microsoft Asia Digital Future menunjukkan bahwa remaja sangat menantikan Artificial Intelligence dan teknologi lain untuk membantu kehidupan mereka untuk mencapai tiga hal berikut, diantaranya : Meningkatkan produktivitas, Memfasilitasi cara mereka berkomunikasi dengan orang, Memperbaiki kesehatan fisik dan mental
 
Anthonius Henricus, Developer Experience and Evangelism Director, Microsoft Indonesia menuturkan, “Sangat menarik untuk melihat bagaimana generasi muda sangat menantikan manfaat yang bisa diperoleh inovasi masa depan. Artificial Intelligence, dikombinasikan dengan Virtual/Mixed/Augmented Reality, dan Internet of Things memberikan peluang transformasi digital yang luar biasa bagi negara dan organisasi untuk mengukir masa depan baru yang bermanfaat bagi kita semua.”

Inovasi-Teknologi-Digital
 
Meski demikian, terdapat tantangan yang dihadapi oleh para remaja dimana menurut survei Microsoft Asia Digital Future, 3 dari 10 remaja di Indonesia ternyata merasa Indonesia belum siap beradaptasi dengan tantangan digital. 

Untuk mengatasi hal ini, terdapat beberapa prioritas utama yang perlu dikedepankan, yaitu 44% responden ingin memastikan sekolah-sekolah dapat mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang tepat dalam memanfaatkan inovasi digital sepenuhnya. 33% responden ingin adanya peningkatan infrastruktur nasional, dan 14% responden ingin adanya lapangan kerja dan industri baru.
 
Generasi muda pun memiliki kekhawatirannya sendiri terhadap perkembangan dunia yang semakin digital ini. Kekhawatiran itu meliputi hubungan menjadi terlalu impersonal (39%), potensi kehilangan pekerjaan (24%), dan dampaknya terhadap keamanan dan privasi (17%). 

Karena itu dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk siap beradaptasi dengan tantangan digital ini.  Hasil survey sendiri mengemukakan bahwa tiga pihak yang diharapkan bisa menjadi penggerak utama adalah sektor publik atau pemerintah (45%), kemitraan publik-swasta (37%), dan start-up di bidang teknologi (10%).

Leave a Comment