Setelah pada hari pertama ArenaLTE menyusuri jalur Merak – Cirebon, dan hari kedua dari Cirebon – Solo, pada hari ketiga ini, kami mencoba menyusuri jalur selatan. Start dari kota Solo menuju Jogjakarta dengan melewati kawasan Prambanan, lalu dilanjutkan kea rah Purworejo – Kebumen dan berakhir di Purwokerto.
Jalur selatan memang biasanya tidak seramai jalur utara untuk mudik. Tapi tetap saja, arus kendaraan akan meningkat pada jalur ini, dan ketersediaan jaringan 4G LTE tetap sangat dibutuhkan. Terutama untuk mencari informasi dan panduan memilih jalur-jalur alternatif. Di jalur selatan ini memang banyak pilihan jalur alternatif, yang bisa digunakan bila jalur utama terjadi kemacetan parah.
Solo - Jogjakarta
Kawasan Slamet Riyadi, jalan yang menjadi landmark kota Solo, hari Minggu digunakan untuk kawasan car free day (CFD). Sepanjang jalan yang lebar penuh dengan warga dan pelancong yang berjalan-jalan. Sementara di trotoarnya menjadi pasar kaget murah. Kami memulai uji sinyal di sini. Sehari sebelumnya, uji sinyal ketiga operator mendapat hasil fluktuatif.Indosat, misalnya, berjaya di jalur Salatiga – Boyolali – Solo. Telkomsel sedikit di atas rata-rata, walaupun secara keseluruhan, taka da blank spot di sepanjang jalur itu, namun di beberapa titik, sinyal 4G drop menjadi 3G. Begitu pula dengan XL Axiata, sejumlah titik yang dilewati, sinyal drop ke 3G.
Area perbukitan antara Semarang – Solo (termasuk di jalur tol Semarang – Salatiga), memang jadi tantangan tersendiri bagi para operator tersebut. Sinyal terkadang terhalang oleh kontur perbukitan, sehingga ketika berada di daerah rendah (lembah), jangkauan sinyal menjadi hilang. Apalagi bila lokasi BTS tidak berada di tempat yang tinggi.
Namun memasuki kota Solo, sinyal 4G LTE dari ketiga operator kembali membaik. Terutama XL Axiata yang langsung melonjak sinyal 4G LTE-nya. Pengujian di kawasan Slamet Riyadi menunjukkan hasil, sinyal XL Axiata yang tadinya ngeberebet di jalur Boyolali, kembali perkasa dengan angka speedtest 18.05 Mbps untuk download dan 13.64 Mbps untuk upload. Sementara Telkomsel dan Indosat Ooredoo agak melemah, dengan hasil yang di bawah angka 2 Mbps (untuk download).
Untuk uji kualitas streaming video, XL Axiata tetap yang paling top di sini. Operator ini meraih skor 3.62 vMOS untuk kualitas streaming video. Sementara yang lain hanya dapat poin satu.
Meninggalkan kota Solo menuju Jogjakarta via jalur jalan raya Solo – Jogja, kembali coverage 4G LTE dari tiga operator itu terlihat agak fluktuatif. Di beberapa titik, sinyal 4G LTE XL Axiata tampak drop ke 3G. Seperti di kawasan Kartosuro tempat Markas Group III Kopassus berada. Indosat Ooredoo terlihat lebih stabil, sementara Telkomsel sempat drop juga ke 3G di beberapa lokasi.
Candi Prambanan
Sampai di kawasan Candi Prambanan, kami berhenti sejenak untuk melakukan pengujian. Biasanya, obyek wisata sejarah ini bakal dibanjiri pengunjung pada musim libur, termasuk libur lebaran. Dan rata-rata pengunjung akan berselfie ria dan langsung meng-upload ke media sosial. Tidak hanya foto, video selfie juga sudah umum dilakukan. Makanya, ketersediaan jaringan 4G LTE agar kegiatan upload foto/video selfie ini berjalan lancar, sangat krusial di sini.Di sini, Telkomsel terlihat menggila dengan angka speed test mencapai 38.14 Mbps untuk download. Tapi angka uploadnya cuma 3.71 Mbps saja. Indosat juga lumayan kencang, dengan mencatat angka 10.29 Mbps (download) dan 8.11 Mbps (upload). XL Axiata yang paling kecil di sini.
Sekali lagi, angka di speed test yang tinggi memang baik. Namun kembali lagi, bagaimana dengan kualitas sinyal, yang ditunjukkan dengan lancarnya aplikasi berbasis internet yang dijalankan. Seperti, video streaming, browsing dan sebagainya. Nah, kami coba mengukur kualitas streaming video dengan aplikasi speed video:
Dari hasil uji itu, terlihat jaringan XL Axiata paling oke untuk streaming video (3.72 poin). Disusul Telkomsel, yang juga mencatat angka 3.14 poin. Indosat Ooredoo hanya mencatat poin 1.0
Dari Prambanan memasuki Jogjakarta, performa coverage 4G LTE semua operator tetap prima. Apalagi, Jogjakarta sudah menjadi destinasi favorit bagi liburan keluarga. Biasanya, musim libur Jogjakarta akan padat ampun-ampunan dipenuhi wisatawan dari mana-mana. Tidak menyediakan jaringan 4G LTE yang prima di Jogja dan sekitarnya, sama saja dengan mencoreng arang di muka sendiri.
JOGJAKARTA
Di kota Gudeg ini, pengujian dilakukan di kawasan Malioboro, kawasan yang jadi ikon kota Jogjakarta. Belum datang ke Jogja kalau belum ke Malioboro, ya kan? Hasil uji speed test, speed video dan coverage 4G LTE di sini menunjukkan, XL Axiata dan Indosat menunjukkan performa yang keren. Telkomsel agak melempem di sini.Sementara pengujian video streaming dengan speed test, XL Axiata menggila di sini dengan angka 3.9 poin. Sementara yang lain berada di bawah angka 3 poin.
Jogjakarta - Kebumen
Meninggalkan Jogjakarta menuju Kebumen, coverage jaringan 4G LTE tiga operator mulai naik turun. Ada dua pilihan jalur dari Jogjakarta menuju Kebumen. Satu jalur utama yang melewati kota Purworejo, satu lagi jalur alternatif yang menyusuri pantai selatan. Kedua jalur ini berpisah di Wates.Pada jalur utama, ketersediaan jaringan 4G LTE dari ketiga operator terlihat cukup baik. Di beberapa titik memang terjadi drop ke jaringan 3G. Namun masih cukup memadai untuk melakukan koneksi internet. Terutama untuk keperluan aplikasi penunjuk jalan (Google Maps dan Waze).
Namun yang harus diperhatikan bila menggunakan Google Maps adalah, ketika diberi pilihan jalan alternatif. Terkadang, jalan alternatif itu berupa jalan kecil yang hanya muat satu mobil. Ditambah lagi, GMaps tak memberikan info kondisi jalan, apakah beraspal mulus atau berlubang-lubang.
ArenaLTE mencoba mengambil jalur alternative. Dari jalur utama di Wates, belok kiri menyusuri pantai selatan. Kondisi jalan cukup bagus, dengan sepertiga panjang jalan berupa jalan empat lajur yang dipisahkan median jalan. Setelah itu jalan menjadi dua lajur tanpa median. Di sini harus berhati-hati dalam mengemudi, karena jalur alternatif ini juga kerap digunakan oleh bus antar kota, dan mereka rata-rata melaju kencang.
Pada jalur alternative ini, semua operator belum menyiapkan jaringan 4G LTE nya dengan memadai. Sepanjang jalur ini tak muncul sinyal 4G LTE. Paling banter 3G. Tapi masih cukup untuk digunakan membuka aplikasi Google Maps atau Waze sebagai pemandu arah. Mungkin sebaiknya dipertimbangkan menempatkan mobile BTS 4G LTE di jalur ini, untuk mengantisipasi kepadatan arus pemudik yang lewat di jalur ini.
Hingga jalan alternatif ini tersambung kembali di jalan utama sebelum kota Kebumen. Sinyal 4G LTE semua operator kembali muncul. Kami berhenti di SPBU Candisari, Kebumen, untuk beristirahat sekalian menguji sinyal. Tempat ini bersebelahan dengan hotel dan restoran. Makanya, tempat ini menjadi pilihan banyak orang untuk mampir beristirahat sambil mengisi bahan bakar.
Hasil pengujian di lokasi ini menunjukkan, XL Axiata sudah kembali memiliki coverage 4G LTE yang bagus. Begitu pula dengan Indosat dan Telkomsel. Pengujian dengan speed test menunjukkan, Indosat memiliki sinyal 4G LTE paling kencang di sini. Disusul XL Axiata. Telkomsel rada terseok (angka-angka dapat dilihat pada gambar).
Untuk kualitas streaming video, XL Axiata tetap yang paling bagus, meskipun angka speed testnya bukan yang paling tinggi. Memang, kualitas streaming video lebih ditentukan dengan kualitas dan stabilitas jaringan, meski angka speedtest tinggi.
SPBU dan restoran Candisari menjadi titik terakhir pengujian di etape ketiga ini. Selanjutnya kami bergerak ke Purwokerto untuk beristirahat, sebelum lanjut ke etape empat di hari ke-empat menuju Bandung.