Pada kesempatan peluncuran Smartfren 4G LTE Advance tersebut Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengungkap bahwa jaringan Smartfren 4G LTE Advanced yang diluncurkannya ini diklaim memiliki perbedaan kecepatan akses data yang signifikan jika dibandingkan dengan jaringan 4G LTE biasa.

Teknologi CA dalam menggelar layanan 4G LTE boleh dilakukan Smartfren karena memiliki frekuensi yang berbeda dari operator lainnya, Smartfren menggunakan teknologi 4G LTE dengan jenis Frequency Division Duplex (FDD) di frekuensi 850 MHz dengan bandwidth 10 Mhz dan Time Division Duplex (TDD) di frekuensi 2.300 MHz dengan bandwidth 30 Mhz. Dengan kemampuan inilah, smartfren mampu menggelar layanan 4G LTE Advance dengan kecepatan maksimal hingga 300 Mbps.
Jumlah Pengguna Smartfren 4G LTE Advance
Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim ketika ditemui ArenaLTE.com pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa Smartfren hingga saaat ini dikenal sebagai operator seluler CDMA yang menyediakan jaringan EV-DO Rev. B (setara 3G) dengan jumlah pelanggan sebanyak 12 juta. Dengan beroperasi di dua frekuensi (2.300 MHz dan 850 Mhz) pelanggan dapat dengan mudah berpindah ke jaringan 4G.
Djoko Tata juga mengatakan bahwa hingga saat ini migrasi ke jaringan 2300 Mhz sudah berjalan sekitar 80 persen dan direncanakan rampung akhir tahun ini. Sedangkan ketika ditanya jumlah pelanggan smartfren yang memanfaatkan layanan 4G, Djoko Tata mengungkap jumlah sekitar ratusan ribuan pelanggan dengan target akhir tahun menyentuh angka jutaan.
(Baca juga: SmartCall, Aplikasi VoIP Smartfren dengan Nomor Virtual)
Dalam memenuhi penetrasi layanan Smartfren 4G LTE Advance diseluruh Indonesia, Smartfren menunjuk dua produsen BTS yang telah dipilih untuk membangun BTS 4G LTE yaitu Nokia dan ZTE. Meira Rahayu, selaku Brand Communication Manager ZTE ketika ditemui ArenaLTE.com pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa ZTE akan menggarap BTS 4G LTE Smartfren di wilayah Timur, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Sedangkan sisanya menjadi tanggung jawab Nokia untuk pemasangan BTS di daerah barat, seperti Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat.