ArenaLTE.com - Ketika semua orang masih berkutat dengan layanan berbasis teknologi 4G, Operator XL malah mulai mengimplementasikan teknologi 4,5G untuk memaksimalkan kinerja layanan 4G LTE. Dengan teknologi ini, performa 4G LTE dapat ditingkatkan hingga hampir dua kali lipat dan koneksi yang jauh lebih stabil. “Kami mau focus pada layanan 4G LTE, dan kami berupaya memaksimalkan performanya dengan menerapkan inovasi teknologi,” ujar Yessie D. Yosetya, Chief Service Management XL.
Teknologi yang digunakan untuk itu disebut 4T4R 4x4 MIMO. Prinsip kerjanya adalah mengkombinasikan multi signal, 4 sinyal transmit dan 4 sinyal receive. Artinya teknologi ini memancarkan data dengan kombinasi 4 sinyal sekaligus, dan sebaliknya, menerima data juga dengan kombinasi 4 sinyal sekaligus. Hasilnya, kecepatan transfer data bisa digenjot hingga hampir dua kali lipatnya.
Dalam uji coba yang dilakukan XL bersama Ericsson, selaku penyedia teknologi, 4T4R 4 X 4 MIMO ini mampu menembus angka download hingga 273 mbps. Sementara angka upload bertengger di 14 mbps. Menariknya, kecepatan setinggi itu dapat dicapai dengan lebar pita yang sama (seperti yang digunakan pada teknologi 2T2R), yakni 20 MHz. “Kita bisa mendapat kecepatan transfer yang hampir mencapai 300 MHz –dengan lebar pita hanya 20 MHz,” kata Ronny Nurmal, VP Network Ericsson Indonesia, yang hadir dalam uji coba yang digelar di kantor XL, Jakarta, pada Rabu (12/10) lalu.
Kabar baiknya, XL sudah menggelar teknologi 4,5G ini di sejumlah kota, yakni, Jabotabek, Bandung, Surabaya dan Denpasar. “Secara bertahap akan diperluas ke kota-kota lain,” ungkap Jessie. Ia menambahkan, keunggulan lain dari teknologi 4T4R 4x4 MIMO ini adalah sinyalnya lebih kuat dan stabil. Bahkan kekuatan sinyal masih stabil hingga di ujung jangkauan sinyal. “Meskipun dalam ruangan, sinyalnya sangat stabil,” ujar Jessie lagi.
Dengan kecepatan yang tinggi, sinyal yang kuat dan stabil, teknologi 4T4R 4x4 MIMO ini seakan membuka gerbang untuk gaya hidup masa depan. “Banyak hal-hal baru yang bisa dilakukan dengan bantuan teknologi ini. Kita sudah siap untuk virtual reality,” ujar Ronny Nurmal. Antara lain, critical IoT semacam public safety dan 2-surgery. Para dokter bisa melakukan operasi dari jarak jauh, (video) monitor real time, memungkinkan para dokter mengambil tindakan tanpa jeda waktu.