ArenaLTE.com - Pada acara peluncuran seri baru Honor Lite 10 dan Honor 8A pada Rabu (27/02), ada beberapa hal baru yang juga ikut diperkenalkan Honor Indonesia dalam acara tersebut. Pertama, baru ini Honor Indonesia mengadakan acara launching product tanpa mengambil tempat di ballroom dengan acara megah. Kali ini, cukup diadakan di venue yang lebih kecil, dengan acara yang juga sederhana. Tak lagi mengundang para pemandu sorak dari kalangan Honor Fans.
Kejutan juga terjadi ketika pembawa acara mengundang Presiden Honor Indonesia. Yang maju ternyata seorang anak muda, di usia tiga puluhan, memakai sweater hoodie, bersepatu sneakers. Namanya Justin Li. Dialah pengganti James Yang, yang ditarik kembali ke kantor pusat. Meski masih muda, tapi Justin sudah berpengalaman menangani operasi Honor di Timur Tengah dan Afrika, sebelum ditugaskan ke Indonesia.
Sepertinya Honor ingin mempertegas posisinya sebagai smartphone pilihan kalangan muda, dengan menunjuk Justin menggantikan James. Diharapkan, jiwa dan pikiran muda Justin akan lebih klop untuk membaca tren yang terjadi di kalangan milenial. Dan membuat strategi dan perencanaan yang lebih pas untuk itu. Apalagi, Honor tetap pada tekadnya menjadi tiga besar dalam tiga tahun. Ini sudah hampir setahun, dan Honor masih berada di zona “lain-lain” dalam komposisi market share smartphone di Indonesia.
Di atas panggung, Justin membeberkan pencapaian Honor selama ini. Salah satunya, jumlah aktivasi smartphone Honor meningkat 70% lebih selama 2018 lalu. Dalam Harbolnas 11/11/18 lalu, Honor memperoleh gelar Sales Champions di toko online Shopee, dengan keberhasilan menjual 8000 lebih unit smartphone hanya dalam waktu 80 menit. Brand awareness Honor juga meningkat menjadi 47% (02/19), dibanding pada Januari 2018 yang hanya 20%.
Meski begitu, Honor Indonesia masih harus banyak bekerja keras untuk meraih pencapaian seperti di sejumlah negara. Di Rusia, misalnya, Honor sudah sukses bertengger di posisi dua. Di Italia, UEA, Ukraina, Finlandia dan Jerman sukses di posisi empat. Di Inggris dan Perancis sudah masuk posisi lima besar.
Hal menarik lainnya adalah, Honor memperbaharui logonya. Kini, logo Honor menggunakan font yang lebih sederhana, namun penuh warna, seperti warna pelangi yang menghiasi cover belakang smartphone premium Honor. Konsep itu dinamai warna yang bergerak, yang merefleksikan spirit Honor yang mengandung unsur terang, berwarna, dinamis dan berbeda. Sekali lagi, penampilan logo baru itu memang lebih dekat ke karakter kaum muda, yang dinamis dan selalu kepingin tampil beda.
Sekarang, dengan nahkoda baru dan penampilan baru, mampukah Honor Indonesia memenuhi ambisinya menjadi “the big three in three years”??