Hal tersebut diungkapkan perusahaan sebagai sebuah tanda untuk keterbukaan atau transparansi, sehingga akan terlihat jelas bedanya.
Menurut pihak perusahaan dalam keterangan resminya menerangkan, hubungan yang dibangun orang-orang di Instagram mendorong komunitas dan menjadikannya sangat unik. Kemitraan antara kreator di komunitas dan bisnis merupakan bagian penting dari pengalaman Instagram, dan komunitas yang sehat harus terbuka dan konsisten terhadap kemitraan berbayar.
Alat Penanda dan Wawasan
Alat baru tersebut akan memungkinkan kreator untuk dengan cepat menandai bisnis yang memiliki hubungan dengan mereka. Kiriman atau cerita akan muncul dengan tanda yang menyatakan ‘Kemitraan berbayar dengan’, diikuti oleh tanda ke akun mitra bisnis.
Ini menjadikan sifat hubungan lebih transparan bagi komunitas tersebut. Saat alat tersebut digunakan, baik kreator dan mitra bisnis akan memiliki akses ke Wawasan (Insight) untuk kiriman tersebut, memudahkannya berbagi cara agar pengikut dapat berinteraksi dengan kiriman ini.
“Secara global, kami telah bekerja sama dengan beberapa kreator dan business dan kami akan mempelajari bagaimana komunitas dan orang-orang berinteraksi dengan alat baru ini. Di Indonesia sendiri, mitra yang telah berpartisipasi dalam langkah awal ini adalah Samsung Electronics Indonesia dan Dian Sastrowardoto (@therealdisastr),” tulis keterangan Instagram.
Berbagai Pengembangan
Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan Instagram sambil kami mempelajari bagaimana komunitas berinteraksi dengan alat baru ini - dan fokus kami adalah mengumpulkan masukan. Sebagai permulaan, kami akan bermitra dengan sejumlah kecil kreator dan bisnis. Setelah itu, kami akan menjadikan alat ini tersedia secara luas dalam beberapa bulan ke depan berikut kebijakan resmi dan panduan penggunaannya.
-80x70.jpg)
-80x70.jpg)
