ArenaLTE.com - Samsung electronics kini tengah diinformasikan menginvestasikan dana besar dalam bisnis chipset. Perusahaan diungkapkan telah mendonorkan sebesar USD18 miliar untuk memperluas pangsa pasarnya, sehingga diharapkan menjadi bisnis unggulan selain smartphone yang sedang digelutinya.
Produsen smartphone sekaligus chipset ini telah mengumumkan bahwa dana sebesar 20,4 triliun won atau senilai USD18 miliar tersebut, akan digunakan untuk memperluas bisnis chipset. Pengembangan tersebut diklaim akan dimulai pada 2021 mendatang, sekaligus sebagai biaya untuk peningkatan pabrik chipset di Pyeongtaek, Korea Selatan dan kota Hwaseong.
Untuk wilayah di Pyeongtaek akan dibangun pabrik seluas 70 km atau 44 mil, yang berada di arah selatan kota Seoul. Produsen ini juga berencana untuk memperluas pabrik chip NAND di kota Xian China yang diklaim untuk memenuhi permintaan yang meningkat di kota ini.
Bergeraknya Samsung pada bisnis chipset dirumorkan adalah karena terdesaknya perusahaan di pasar smartphone oleh banyak pemain China, terutama di segmen kelas menengah bawah. Hal sama juga dirasakan perusahaan di segmen high-end yang harus bersaing kuat dengan Apple.
Reputasi kejatuhan Samsung dan beralihnya perusahaan ke bisnis chipset, banyak diduga analis adalah karena gaganya dalam produk Galaxy Note 7 yang memiliki masalah pada baterai. Atas kejadian tersebut, perusahaan diungkapkan telah mengalami kegagalan berat.
Saat ini, Samsung memang tercatat cukup memiliki keberuntungan untuk berbisnis chipset, bisnis yang membawanya keuntungan yang luamayan. Bahkan seperti dilaporkan theguardian, Samsung menyumbang lebih dari 40% penjualan chipset secara global pada kuartal-I 2017.
Analis juga mengatakan kekurangan chip global dapat bertahan sepanjang 2017, mendorong harga lebih tinggi dan menguntungkan pemasok utama seperti Samsung dan produsen chip Korea Selatan lainnya, SK Hynix.
Menurut badan riset IC Insights, harga rata-rata chip DRAM yang digunakan di PC dan server, dan chip flash NAND yang digunakan pada handset diperkirakan akan melonjak 53 persen dan 28 persen masing-masing pada tahun 2017 ini.
Samsung mengatakan investasinya pada akhirnya akan membantu menciptakan sebanyak 440 ribu pekerja sampai tahun 2021, yang dapay membantu meningkatkan ekonomi terbesar keempat di Asia.
Bisnis Smartphone Terhimpit, Samsung Beralih Investasi di Bisnis Chipset
Artikel Menarik Lainnya:
- Pengaturan Keamanan dan Privasi Terbaru Samsung Galaxy Mudahkan Konsumen Atur Transparansi Data
- Samsung Galaxy Z4 Fold Tidak Sekeren Bayangan Anda!
- Inilah Cara Samsung Hadirkan Keamanan Data bagi Pengguna
- Samsung Belum Bisa Menyalip Smartphone China Meski Pasar Sedang Tumbuh
- Trik Maksimalkan Smartphone Untuk Jaga Kesehatan Fisik dan Mental