REVIEW SAMSUNG GALAXY A71: IDENTIK DENGAN A70 TAPI LEBIH GAHAR

Plus

  • Layar luas
  • In-display finger print
  • Kamera selfie besar
  • Multimedia
  • Baterai besar
  • Fast charge

Minus

  • Night photo
  • Focus makro
  • Kesan plastiknya masih kental

Score: 7.5

DESAIN
7
LAYAR
8
KAMERA
7
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Samsung meluncurkan seri Galaxy A71 ini sebagai pelanjut seri Galaxy A70, yang diluncurkan pada Mei tahun lalu untuk pasar Indonesia –secara global diluncurkan pada April 2019. Bukan pelanjut sih sebenarnya, lebih tepat sebagai pengembangan dari Galaxy A70. Diperkenalkan ke pasar pada awal tahun ini.  Tetap ditujukan untuk segmen menengah, dengan target pengguna kalangan professional muda.
 
Sebagai produk pengembangan, varian Galaxy A71 ini tentu mengalami peningkatan di sejumlah aspek. Fitur imaging misalnya, kini sudah dilengkapi empat kamera, yang besaran kamera utamanya dua kali lipat dibanding pendahulunya. Sektor hardware dan software juga ditingkatkan. A71 dijalankan dengan Android versi 10.0, dan memiliki prosesor yang lebih cepat. Dilengkapi SoC Snapdragon 730 (8 nm), yang lebih lincah dibanding Snapdragon 675 (11 nm) yang dimiliki A70.
 
Namun dari aspek tampilan dan desain, hampir tak ada beda. Menggunakan pola desain dan material body yang sama. Bahkan pilihan warna juga sama. Hanya saja, varian baru ini sedikit lebih langsing dan lebih ringan.  Samsung memberi tagline A71 sebagai smartphone yang “Life gives you a second chance” (Hidup memberimu kesempatan kedua). Apakah ini bermakna “Adalah sebuah kesalahan membeli A70. Sekarang ini kesempatan untuk memperbaiki kesalahan itu?” Entahlah, tapi ini review dari ArenaLTE:
 

DESAIN

Ukuran             : 163.6 x 76 mm
Tebal                : 7.7 mm
Bobot               : 179 gram
Platform           : Unibody


 
Kalau disandingkan antara A70 dan A71, pasti sulit membedakan kedua hape ini –bila dilihat tampak muka dan tampak samping. Ukuran dan penampakan depan dan samping tampak sama persis. Nyaris sebenarnya, karena ternyata, tinggi A71 lebih pendek 0.7 mm dibanding kakaknya. Juga lebih ringan sekitar 4 gram. Dan, lebih tipis 0.2 mm.
 
Untuk hal ini, pekerjaan Samsung yang berhasil “memperingkas” ukuran body dan bobot –memendekkan tinggi body, menipiskan tebal body dan memperingan bobot—tanpa mengurangi ukuran layar, tanpa mengurangi kapasitas baterai, juga tanpa mengurangi spesifikasi lain. Malahan justru menambah hardware kamera menjadi empat, patut diacungi jempol. Bagaimana caranya Samsung bisa melakukan itu? Biarlah itu jadi rahasia sang vendor asal Korea Selatan ini saja.
 
Dengan body yang sedikit lebih ringkas dibanding pendahulunya, membuat aspek ergonomis juga menjadi lebih baik. Lebih enak digenggam, dan disimpan dalam saku celana. Tapi pada unit yang diuji ArenaLTE, pinggiran layar yang menyambung ke frame terasa sedikit kasar dan tajam. Ini agak mengganggu kenyamanan.
 
Perbedaan mencolok antara kedua varian ini adalah bisa ditemui di bagian belakang. Bidang tempat kamera pada A71 berbentuk persegi empat, untuk mengakomodasi kameranya yang berjumlah empat. Sementara pada A70 berbentuk kotak langsing memanjang ke bawah. Back cover sama-sama dihiasi dengan pola prisma yang diberi aksen tekstur arsiran rapat. Permukaan back cover ini akan memantulkan cahaya pelangi bila terkena sinar. 
 

DISPLAY

Jenis                            : Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                         : 6.7 inchi
Resolusi                       : 1080 x 2400 pixels
Rasio Tampilan            : 20 : 9 ratio
Perlindungan               : Gorilla Glass 3


 
Dengan body yang sedikit lebih ringkas, ternyata ukuran layar masih tetap sama dengan A70. Salah satu faktor yang bisa membuat body lebih ringkas tanpa mengurangi ukuran layar ini mungkin dari bezel, yang pada A71 terlihat lebih tipis. Termasuk bezel bawah yang biasanya lebih tebal di banding bezel di sisi lain.
 
Soal teknologi layar, Samsung memang terkenal unggul. A71 memakai layar dengan spesifikasi yang sama dengan A71. Kualitas tampilan layarnya sama-sama prima. Baik dari kemampuannya menyajikan tampilan yang cerah dan tajam, juga pergerakan layar yang mulus dan halus. Layar memiliki sensitifitas yang baik dalam merespon input sentuhan jari.
 
Soal sensitifitas layar ini, Samsung membekali hape ini dengan fitur penambah kepekaan pada sentuhan. Pelindung layar yang biasanya dipasang untuk mencegah goresan pada layar, biasanya akan menurunkan kepekaan terhadap sentuhan. Di sinilah fitur ini memainkan fungsinya, agar layar tetap bagus responnya meski diberi pelindung.
 
Fitur lain yang melengkapi layar adalah, Moda Mudah. Ketika diaktifkan, tata etak ikon menu menjadi lebih sederhana dengan ukuran ikon yang lebih besar. Jeda sentuh dan tahan juga jadi lebih lama, untuk mencegah tindakan tak sengaja.  Tersembunyi di balik layar, ada tombol fingerprint recognition (in-display fingerprint).
 

KAMERA

Belakang          : 64 MP, f/1.8, 26mm (wide), 1/1.72", 0.8µm, PDAF
                            12 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide)
                            5 MP, f/2.4, 25mm (macro), 1/5.0", 1.12µm
                            5 MP, f/2.2, (depth)
Fitur                 : LED flash, HDR, panorama
Video (Main)    : 2160p@30fps, 1080p@30/240fps, 1080p@960fps; gyro-EIS
Depan              : 32 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1/2.8", 0.8µm
Video (Selfie)   : 1080p@30fps
Flash Light       : LED Flash (belakang)


 
Sektor kamera adalah salah satu pengembangan yang paling mencolok. A71 dilengkapi empat kamera, dengan peningkatan besaran kamera utama menjadi 64 Mpix. Tapi aperture (bukaan lensa) lebih kecil dibanding A70 (yang memiliki aperture f/1.7). Kamera ultrawide juga berukuran lebih besar, 12 Mpix (sementara A70 hanya 8 Mpix). Peningkatan lainnya ada pada fungsi rekam video, yang pada A71, punya kemampuan rekam 1080@960fps, yang tak dimiliki A70.
 
Dengan upgrade di sektor kamera ini, mestinya kita bisa mengharapkan kinerja dan hasil foto dan video yang lebih keren dibanding pendahulunya itu. Tapi dari hasil pengujian kamera, tak terlalu terlihat perbedaan yang signifikan antara jepretan A71 dan A70. Terutama ketika dipakai pada kondisi cuaca cerah di luar ruang.
 
Sepintas kedua varian ini mampu menghasilkan foto yang tajam, white balance yang bagus , pewarnaan yang matang, dan kontras yang mulus.  Perbedaannya adalah ketika foto diperbesar, ketajaman hasil jepretan A71 tetap terjaga dengan baik –berkat kerapatan pixel yang lebih besar. Namun seperti pada A70, aspek dynamic range tak begitu oke.


 
Itu terlihat ketika mencermati obyek yang terkena sinar (highlight area) dan obyek yang tak terkena sinar (shadow area). Pada area highlight, detil obyek tertangkap dengan baik. Sementara pada area shadow, meski obyek masih bisa terekam dalam foto, namun detilnya tak muncul. Dimensi foto pada area shadow ini terkesan flat dan menenggelamkan warna asli dari obyek.
 
Beralih ke pemotretan dalam suasana redup (senja). Ketajaman foto masih bisa didapat, namun kematangan warna dan kontras sudah berkurang. Warna terlihat lebih pias, cenderung flat. PAda area shadow malah nampak lebih gelap lagi. Pada pemotretan malam hari –A71 dilengkapi moda foto malam—lagi-lagi kameranya kurang mampu merekam cahaya dengan optimal. Obyek yang terekam dengan jelas hanya obyek yang terkena sumber cahaya (lampu) secara langsung. Obyek yang berada jauh dari sumber cahaya, tak terekam dalam foto. Soal kemampuan memotret low light ini, justru A70 lebih bagus –mungkin karena punya aperture lebih besar dibanding A71.


 
Salah satu fitur yang juga dijagokan pada sektor kamera ini adalah lensa ultrawide. A71 dilengkapi kamera 12 Mpix untuk memotret dengan sudut lebar (123 derajat). Tentu ruang tangkap yang disajikan lebih luas dari ukuran normal. Namun masih terlihat efek mata ikan (fish eye) pada foto. Bagian sisi-sisi (dalam foto) terlihat agak cembung, khas efek yang dihasilkan oleh lensa ultrawide. Bila ingin menggunakan lensa ultrawide ini, tinggal menggeser ikon yang ada di bagian bawah layar.


 
Kamera dibekali kemampuan zoom hingga 8 kali pembesaran. Tampaknya teknologi yang dipakai adalah Hybrid zoom (paduan antara optical dan digital zoom). Zoom bekerja cukup baik, obyek foto masih tampak tajam meski diperbesar hingga maksimal. Meskipun, kalau dicermati, pada pembesaran 5X ke atas, pinggiran obyek mulai tampak blur karena kerapatan pixels yang merenggang. Catatan lain tentang zoom ini, ketika memakai pembesaran 8X, layar view finder mulai bergerak liar dengan gerakan tangan sedikit saja, sehingga susah untuk menangkap focus obyek foto.


 
Lensa macro 5 Mpix adalah tambahan yang diberikan pada A71. Ini bonus yang menyenangkan bagi penggemar fotografi, karena memungkinkan untuk memotret obyek-obyek kecil yang  menarik. Serangga atau bunga, misalnya. Tapi sejauh pengujian pada lensa makro ini, terkadang kamera kesulitan mencari focus pada obyek. Kadang hasil fotonya menunjukkan kesalahan focus pada obyek. Obyek utama malah blur, sementara latar belakang nampak tajam. Kesalahan ini kerap terjadi kalau memotret dalam jarak 5 cm atau lebih dekat.


 
Bicara soal latar belakang yang blur, Anda bisa mencapatkan foto dengan efek bokeh berkat fitur live focus yang ada di pilihan moda foto. Tingkat blur pada latar belakang, atau malah sekeliling obyek foto, bisa di atur. Kalau ingin benar-benar menonjolkan obyek utama, setel saja ke level maksimal.
 
Sekarang beralih ke kamera depan. Kamera 32 Mpix untuk selfie ini bekerja dengan baik untuk menghasilkan foto selfie yang lumayan memuaskan penggunanya –setidaknya menurut pengujian kami. Sebatas tersediia cahaya yang memadai, Anda bisa mengharapkan hasil foto yang bagus. Namun untuk pengolah hasil selfie biar lebih kinclong, tak banyak pilihan efek yang tersedia. Hanya ada filter, serta beauty effect standar yang pengaturannya berdasarkan leveling. Bukan pengaturan rinci seperti pemutih kulit, mentiruskan wajah dan sebagainya.  


 
Oke, sekarang kita lihat kemampuan rekam video. Anda bisa memilih merekam dengan resolusi tertinggi UHD 3840 x 2160. Hasilnya adalah rekaman video yang tajam dengan warna yang cerah –sekali lagi tergantung pada ketersediaan cahaya. Gerakan obyek pada video juga terlihat mulus, berkat kemampuan rekam 960 fps (frame per second). Ditambah dengan dukungan EIS (electronic image stabilizer), yang membuat rekaman video nampak stabil meski direkam sambil bergerak sekalipun.
 
Tersedia pula rekaman dengan ukuran layar penuh (resolusi 2400 x 1080). Tapi rekaman video belum tentu bisa dimainkan di semua perangkat lain. Juga tersedia rekaman dengan format bujur sangkar (format 1 : 1). Kemampuan rekam audio pada moda video ini juga bagus, mic-nya bisa menangkap suara dengan baik. Kelemahannya, tak ada filtering audio, sehingga suara di sekitar dan di latar belakang ikut terekam dengan jelas pula. Dalam beberapa hal, ini cukup mengganggu.
 
Anda boleh mencoba moda rekam gerak lambat untuk membuat kesan dramatis pada rekaman video. Cobalah merekam air yang menetes dari ujung daun. Hasilnya akan membuat Anda kagum sendiri. Atau kalau mau lebih mengesankan lagi, rekam dengan moda super lambat.
 

MULTIMEDIA



Kalau kepingin memutar music lewat aplikasi pemutra music yang lengkap dengan pengaturan nada (equalizer) dan beberapa fasilitas lain, seperti playslist, share dan sebagainya, Anda harus mengunduhnya dari toko aplikasi. Aplikasi bawaan yang tersedia hanyalah pemutar music sederhana, yang diakses lewat menu my file. Begitupun dengan pemutar video. Hanya ada aplikasi pemutar video bawaan yang standar.
 
Karenanya, audio yang terdengar pun adalah audio default tanpa bisa diolah sesuai selera. Audio default ini terdengar sedikit cempreng –dominan nada treble. Meski bisa disetel nyaring dengan volume maksimal tanpa terdengar suaranya pecah.  Kualitas suara agak mendingan ketika didengar lewat headset. Samsung menyertakan headset dengan jack 3.5 mm pada paket penjualan.
 
Bagi pecinta gaming, A71 cukup menyenangkan untuk dijadikan sebagai perangkat gaming. Layarnya yang lebar mendukung untuk menampilkan game secara penuh. Kinerja grafis juga oke, sehingga game tersaji dengan mulus. Bahkan ada fitur game booster yang membuat gaming makin optimal, bisa tampil lebih mulus, membantu efisiensi baterai dan pemakaian memori.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan           : 2G/3G/4G, LTE-A
WLan                : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth         : 5.0, A2DP, LE
SIM                   : Dual Nano SIM Card
USB                  : Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go
 
Sektor konektivitas dan dukungan jaringan ini sama dengan seri A70. Tak ada perubahan sama sekali, senyampang memang kelengkapan koneksi dan jaringan masih sangat memadai untuk saat ini. Kompatibel dengan semua jaringan operator 4G yang ada di Indonesia. Tapi tak diketahui informasi LTE category berapa yang digunakan di hape ini.
 
Kemampuan antenna untuk menangkap sinyal jaringan cukup baik. Bisa menghadirkan sinyal yang stabil. Begitu pula dengan koneksi wifi. Mampu terkoneksi dengan beragam perangkat tanpa ada masalah.  Koneksi Bluetoth versi 5 menjamin koneksi antar device berlangsung lebih mulus dan lebih banyak ragam device. Misalnya, untuk menghubungkan headphone yang memiliki wireless juga. Atau, koneksi ke smartwatch. Bluetooth yang dipasangkan pada hape ini juga cukup handal untuk memfasilitasi pertukaran file antar device. 
 

PERFORMA

OS                   : Android 10.0; One UI 2
CPU                 : Octa-core (2x2.2 GHz Kryo 470 Gold & 6x1.8 GHz Kryo 470 Silver)
GPU                 : Adreno 618
Chipset            : Qualcomm SDM730 Snapdragon 730 (8 nm)
RAM                 : 6 GB
ROM                 : 128 GB
UFS                  : 2.1
Ext Memory      : MicroSD XC


 
Galaxy A71 dijalankan dengan sistem operasi Android  terbaru versi 10.0 Pie. Diintegrasikan dengan user interface Samsung One UI 2. Tampilan menunya khas Samsung, yang tampak dinamis dan simple. Samsung termasuk penganut minimalis, dengan tak banyak menyertakan aplikasi bawaan. Ada bagusnya, karena bisa menghemat ruang simpan, dan pengguna bisa memilih dan mengunduh sendiri aplikasi yang bermanfaat bagi dirinya.
 
Sementara sektor dapur pacu diberi SoC yang lebih bertenaga dan lebih efisien, yakni Snapdragon 730, yang diproduksi dengan teknologi 8 nm. Peningkatan juga dilakukan pada prosesor, dengan memasang dua inti prosesor yang lebih kencang, 2.2 GHZ (pada A70 paling kencang 2.0 GHz). Dengan komposisi ini, semestinya kinerja A71 akan lebih ngacir dibanding saudaranya itu.
 
Ditambah lagi dengan dukungan memori 8 GB RAM dan 128 GB ROM. Menjanjikan ruang simpan yang lega, dan ruang pengolahan data yang lebih lega juga. Kapasitas ruang simpan seperti itu sangat mendukung kecepatan pemrosesan fungsi yang hendak dijalankan. Satu lagi, ada UFS 2.1. yang kehadirannya ikut menambah lancar pemrosesan data.
 
Dalam pengujian memang terbukti, performa hape ini bisa diandalkan ketika dipakai untuk menjalankan aplikasi dan fungsi yang lumayan berat. Seperti ketika dipakai bermain game 3D online secara marathon. Tak ada kendala yang muncul, gaming berjalan lancar. Memang ada peningkatan suhu pada body hape, namun tak terlalu signifikan.
 

BATERAI

Jenis                : Lithium Polymer
Kapasitas         : 4500 mAh
Tipe                   : Non-removable
Flash Charge    : Flash Charge 25W
 
Samsung tak meng-upgrade kapasitas baterai pada A71 ini. Tetap sama dengan yang digunakan pada A70. Menariknya, meski kapasitas baterai sama, ukuran body dan ketebalan hape baru ini bisa dipangkas, meski cuma secuil. Meski kapasitas baterai, namun A71 sepertinya akan lebih hemat memakai daya baterai, karena memakai SoC yang lebih efisien dalam pengelolaan daya baterai.
 

VALUE for MONEY



Galaxy A71 masuk kategori smartphone kelas menengah. Kelengkapan fitur dan spesifikasinya memang berada di level itu. Harganya? Pada website resmi Samsung, tercantum harga Galaxy A71 adalah Rp6.099 juta. Harga ini masih di range kelas menengah, hanya berada pada kisaran tinggi. Menilik kelengkapan fitur, performa, dan kekuatan brand, sebenarnya itu harga yang cukup pantas bagi hape ini.
 
Hanya saja, di pasaran banyak beredar competitor dengan kemampuan sama, dan beberapa malah punya kelebihan spesifikasi, namun harganya di bawah harga A71.  Para competitor itu bisa menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang tak terlalu mementingkan brand.

Leave a Comment