Baca juga: Palapa Ring sebagai akses Internet daerah terpencil Indonesia
Sehubungan dengan penyelenggaraan Proyek Palapa Ring tersebut, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan hal-hal terkait kemajuan pembangunan nya. Berikut beberapa hal yang diungkapkan Kemkominfo melalui situs resminya.
- Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional yang ditujukan demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.
- Ruang lingkup Proyek Palapa Ring adalah sebagai berikut:
- Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan);
- Pemerintah berperan menyediakan penjaminan;
- Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha; dan
- Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi.
- Proyek Palapa Ring melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia, terbagi menjadi:
- Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km;
- Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km; dan
- Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.
- Target penyelesaian Proyek Palapa Ring pada akhir tahun 2018. Pada 1 Januari 2019 mulai beroperasi sepenuhnya.
- Pengumuman Pemenang Lelang untuk masing-masing Paket sebagai berikut:
- Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika Indonesia – Ketrosden Triasmitra;
Konsorsium Moratel – Triasmitra (BARAT): | |
1. | PT. Moratelematika Indonesia → 90% |
2. | PT. Ketrosden Triasmitra → 10% |
- Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima;
Konsorsium Pandawa Lima (TENGAH): | |
1. | PT LEN (Ketua Konsorsium) → 51% |
2. | PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) → 34% |
3. | PT Sufia Technologies → 5% |
4. | PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) → 5% |
5. | PT Multi Kontrol Nusantara → 5% |
- Paket Timur ditunda dan perlu dilakukan penyiapan ulang karena kompleksitas profil medan di wilayah Timur.