ArenaLTE.com - Wakil Presiden R&D Samsung, Hark Sang Kim, dalam sebuah postingan di blog resmi miliknya mengungkapkan tentang bagaimana keadaan smartphone masa depan nanti. Menurutnya, penjualan ponsel pintar dalam keadaan lemah meski memiliki teknologi dan invoasi baru, seperti dukungan jaringan 5G, teknologi AI dan AR (Augmented reality). Dirinya meyakini, hal yang menjadi faktor penyelamatan kesuksesan masa depan adalah smartphone lipat.

Hark Sang Kim mengatakan bahwa saat ini layar smartphone terbatasi dengan ukuran perangkat itu sendiri. Samsung akan memulai dengan banyak produksi smartphone lipat. Ia mempercayayi tentang teknologi layar Infinity Flez yang diperkenalkan perusahaan pada November 2018 silam, dalam sebuah Konferensi Pengembang Samsung. Dirinya begitu semangat ketika bercerita tentang ‘rollable dan strecthable’ dan perangkat yang dapat dilipat dalam berbagai cara.

Samsung menurutnya tengah berjuang untuk menghadirkan smartphone lipat, baik dari bahan, layar, hingga engsel, pendingin dan semua piranti yang dikembangkan tengah didesain. Menurutnya, smartphone lipat pertama yang hadir dan akan menjadi relevan di pasar, adalah semua dari Samsung hingga banyak produsen lain akan bergantung padanya.

“Untuk membangun perangkat yang dapat dilipat baru, kami melakukan investasi besar untuk membuat bahan baru yang benar-benar mengubah anatomi tampilan ponsel cerdas. Kami juga menciptakan pengalaman melipat yang alami dan tahan lama yang dapat dihargai pengguna sejak pertama kali mereka membuka perangkat dan menciptakan teknologi mekanis inovatif yang dapat menahan ratusan ribu lipatan.” Tulis Hark Sang Kim, dalam blog resminya.

Ia juga menuturkan, bahwa,”Kami juga harus memikirkan kembali penempatan baterai, sistem pendingin, dan kamera sehingga dapat ditempatkan di dalam tubuh langsing secara efisien. Last but not least, kami mengembangkan UX intuitif untuk memastikan aplikasi dapat bertransisi mulus antara tampilan yang lebih kecil dan lebih besar. Kami berkomitmen untuk terus mendorong batas-batas kemungkinan dan memimpin industri seluler ke era baru.”