OPPO Geser Samsung Sebagai Jawara Smartphone di Asia Tenggara

ArenaLTE.com - Siapa jawara smartphone di Asia Tenggara? Menurut laporan Counterpoint Research terbaru, OPPO berhasil menggeser Samsung sebagai pemuncak di pasar Asia Tenggara, dengan menguasai market share 20.3%. Samsung yang tadinya berada di posisi pertama (pada kuartal pertama 2020), turun ke posisi kedua dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 19.5%.
 
Samsung juga menjadi satu-satunya vendor non-Cina yang berada di posisi lima besar. Di bawah Samsung, ada Vivo yang meraup pangsa pasar sebesar 17.9%. Disusul Xiaomi di posisi ke empat dengan pangsa pasar 14%.
 
Yang menarik adalah Realme. Sub-brand OPPO ini berhasil merangsek ke posisi kelima, dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 12.8%. Realme sepertinya konsisten dengan status sebagai pendatang baru yang pertumbuhannya melesat cepat. Masih dari laporan CenterPoint, pada kuartal kedua 2020 ini, Realme mencatat pertumbuhan di pasar Asia Tenggara sebesar 141% (dibanding tahun lalu periode yang sama).
 
Menurut analisa CenterPoint, keberhasilan OPPO menduduki peringkat satu adalah karena strategi merilis lini produk yang dilengkapi spesifikasi tinggi, namun dengan harga yang rasional. Seperti contohnya, lini seri terbaru Reno Series, yakni, OPPO Reno4. Ini adalah lini produk dengan spesifikasi sekelas premium, namun dengan harga di bawah level premium.  Sama seperti Realme, yang mengusung strategi membanjiri pasar dengan lini produk berspesifikasi tinggi namun dengan level harga yang berkisar di kelas menengah bawah.
 
Strategi seperti itu, dianggap tepat di tengah pandemic Covid-19, yang mengacaukan perekonomian dunia, dan menekan daya beli masyarakat. Secara global, pasar smartphone dunia memang masih lesu. Menurut catatan CenterPoint, pasar smartphone dunia pada kuartal kedua tahun 2020 ini anjlok 26% dibanding tahun lalu. Ini tingkat penurunan tertinggi yang pernah terjadi.
 
Pasar smartphone di Asia Tenggara sendiri mengalami penurunan sebesar 22% dibanding tahun lalu. Pengapalan smartphone pada kuartal kedua tahun 2020 ini, turun menjadi 24 juta unit. Dengan situasi pandemic corona yang belum ada tanda-tanda mereka –malah di beberapa negara makin brutal. Indonesia contohnya—diperkirakan pasar smartphone masih akan lesu darah pada semester kedua tahun ini.

Leave a Comment