ArenaLTE.com - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan telah memblokir sebanyak 450 URL di Media Sosial dan Situs internet, perihal video penyebaran video maupun foto korban kekerasan suporter Persija. Namun nyatanya, video tersebut masih bisa ditemukan dalam layanan video streaming Youtube dan beberapa media sosial lainnya.
Dalam keterangan resminya, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informaika, mengungkapkan, "450 URL sudah kami blok karena tidak bagus untuk masyarakat kan, jadi seolah-olah mengajak untuk melakukan hal hal seperti itu," di Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Menteri Kominfo Rudiantara mengungkapkan, upaya memberangus dan menindak penyebaran konten negatif di internet perlu dilakukan dua arah yaitu tindakan nyata pemblokiran dan penegakan hukum oleh pihak kepolisian.
Menurutnya, upaya seperti itu merupakan bagian dari penanganan pada aspek hilir untuk mewujudkan penggunaan akses internet yang sehat. Selain juga ditambah sisi hulu seperti sosialisasi ke masyarakat sehingga dampaknya lebih optimal.
Selain upaya tegas pemblokiran URL media sosial dan situs internet, Rudiantara menuturkan akan menemui Direktur Pemasaran Persib Bandung Bermartabat (PBB) M Farhan guna membahas tindak kekerasan yang terjadi dan meminta supaya para pendukung Persib Bandung yang menggunakan media sosial tak menyebarkan konten video dan foto korban.
"Ada indikasi provokasi oleh oknum suporter klub. Contohnya begini, jika Anda benar suporter klub A, harus berani mukulin pendukung lain terus viralkan di media sosial. Nah contohnya seperti itu, kan tidak benar," kata Rudiantara.
Rudiantara mengimbau masyarakat agar tidak terlibat sebagai penyebar konten sensitif di media sosial dan situs internet. Terkait dengan take down content, membutuhkan waktu di berbagai platform media sosial dengan melihat karakteristik aturan penggunaan yang dimiliki.
Sebelumnya, Kemenkominfo telah meminta kepada Youtube, Twitter, Instagram dan Facebook untuk menghapus semua video dan foto terkait korban kekerasan. Dikhawatirkan, video dan foto penganiayaan tersebut dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Namun demikian, video kekerasan ini nyatanya masih bisa ditemukan dengan mudah di beberapa situs video streaming maupun media sosial. Kami sendiri masih mengakses beberapa video di situs video streaming Youtube, serta melihatnya di media sosial berbagi foto Instagram yang jelas menampilkan video kekerasan pengeroyokan superter beberapa waktu lalu.