ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Berkaca dari kasus pertarungan hukum antara FBI dengan Apple terkait dengan aksi terorisme di San Bernardino. Sepertinya para vendor teknologi global mulai mengambil tindakan menambah perlindungan privasi pengguna, karena mungkin bisa terjadi pada mereka dimana pemerintah kemungkinan besar memiliki potensi untuk memaksa untuk mengintip data pribadi dan percakapan penggunanya.
Aplikasi messaging yang paling populer di dunia mengabarkan bahwa pihaknya menambahkan sebuah enkripsi keamanan untuk layanan panggilan telepon. Sebelumnya bahkan telah ditambahkan paket kemanan perlindungan enkripsi teks yang menyeluruh. Langkah ini menjadikan WhatsApp memiliki kekebalan terhadap upaya pembobolan data kecuali ada pihak hukum tertentu yang dengan jelas memaksa WhatsApp untuk membukanya.
Langkah ini bukan lagi sebagai ajang promosi, karena WhatsApp sendiri telah memiliki pengguna aktif hingga satu milyar orang dan bahkan kini tanpa dikenakan biaya berlangganan, jadi bisa dipastikan jumlah ini akan terus tumbuh kedepannya.
Facebook, layanan sosial media yang juga memiliki layanan messenger ini juga berkomitmen akan segera meningkatkan Perlindungan Privasi Pengguna. Termasuk beberapa vendor layanan internet lainnya seperti Snapchat, Twitter, Browser Google Chrome browser dan juga layanan Gmail.
Khusus untuk layanan Google, mereka sangat serius mengenai keamanan lalu lintas internet dan perlindungan privasi pengguna. Bahkan menurut Transparency Report terbaru yang dikeluarkan oleh Google ada lebih dari 75 persen permintaan penggunaan internet yang membutuhkan enskripsi. Jumlah ini meningkat drastis dari hanya sekitar 50 persen pada tahun 2014 lalu.
Google sendiri telah melakukan pelindungan privasi dan kemanan untuk layanan yang membutuhkan keamanan ekstra seperti Gmail, Google Drive dan juga Maps. Sebagian besar perbaikan keamanan dilakukan pada sisi iklan, berita dan layanan lain bahkan ketika enkripsi keamanan data belum menjadi prioritas sampai beberapa tahun yang lalu.
Lalu lintas jaringan koneksi internet yang belum terenskripsi memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pengguna perangkat mobile. Bahkan Google mendeteksi masih banyak pengguna yang menjalankan haanphone lama (sistem operasi yang lama) yang belum memiliki kemampuan dan dukungan terhadap enkripsi atau kemampuan untuk menghidupkan fitur enskripsi tersebut secara default.
Google menambahkan bahwa di beberapa negara dan organisasi tertentu mencoba untuk menetralkan enkripsi data, dilakukan untuk melakukan pengintaian, memata-matai atau tujuan dan kebijakan tertentu. Meskipun saat ini Google mengklaim 75% lalu lintas internet mereka aman namun untuk memperoleh sisanya 25% tidak mudah untuk dilakukan.